Winner (Minhwan)

605 62 26
                                    

Ini GS ya

Ini cerita GS kedua ku

Semoga anda sekalian tidak pusing setelah membacanya

.
.
.
.

-**-

'dia menikah lagi'

'suamiku menikah lagi'

'perempuan itu masuk kedalam kehidupan pernikahan kami'

'aku marah, aku kecewa, aku seperti seorang perempuan yang akan menjadi seorang tokoh antagonis dalam kehidupan pernikahan kami, aku tidak suka perempuan itu masuk dalam kehidupan pernikahan kami, tapi aku harus menerimananya, karna itu permintaan dari mertua ku'

'dia permpuan baik, seperti seorang tokoh protagonis dalam sebuah cerita, dia lembut, dan sangat manis'

'tapi tetap saja aku tidak menyukainya'

'dia seperti awal dari kehancuran hidup yang telah ku bangun dengan susah payah'

-**-

"nah jaehwan-ah kau harus akur dengan menantu baru ku, sebagai istri pertama kau tidak boleh terlalu menuntut suami mu"

"tapi umma-"

"tidak ada tapi-tapian, kau belum bisa memberiku cucu padahal usia pernikahan mu dan anakku sudah memasuki tahun ke 5, kau tidak ada harapan lagi"

"umma, bersabarlah umurku juga masih kecil, mungkin tuhan ingin memberiku waktu untuk memperbaiki diri dulu, setelah siap aku yakin tuhan akan memberikan yang terbaik untukku dan minhyun oppa"

"omong kosong, kau menantu ku yang tak berguna, sudahlah aku pulang dulu, awas jika kau menyakiti menantu baru ku"

"ne.....umma"

Jaehwan terdiam, dia tak bisa melakukan apapun lagi, tubuhnya bergetar, dia sangat ingin menangis tapi dia adalah seorang perempuan yang kuat, dia tak boleh menangis karna hal seperti ini.

Dari dulu sangat susah mendapat restu dari mertuanya, dia harus rela melakukan apapun hanya untuk mendapat restu dari mertuanya itu, walau sakit yang diterimanya sangat banyak, sakit yang membuat hatinya ngilu tapi dia tetap bisa bertahan walau duri itu menancap begitu dalam ke dalam hatinya.

Bukan hanya restu dari mertuanya, untuk mendapatkan cinta dari suaminyapun sangat sulit dan butuh perjuangan ekstra, sebelum menikah dia harus mati-matian agar lelaki itu jatuh hati padanya, dia bukan lah seorang tokoh protagonis yang dengan gampangnya mendapatkan hati dari lelaki yang menjadi tokoh utama dalam sebuah cerita, dia berjuang, berjuang untuk mendapatkan hati itu, hati dari seorang yang sangat dicintainya.

Tapi lihatlah, bunga itu, perempuan itu, dia begitu gampangnya mendapatkan semuanya, semua cinta yang dulu harus jaehwan perjuangkan dengan susah payah, yang harus jaehwan perjuangkan dengan banyaknya airmata yang jatuhnya sudah kedalam bukan keluar lagi.

-**-

Jaehwan menatap sinis perempuan itu, perempuan yang sedang tersenyum dengan sangat manis kepada suaminya, oh bukan tapi suami mereka berdua.

Oh ayolah jangan munafik, perempuan mana yang mau berbagi suami dengan orang lain.

"kalian akur-akurlah dirumah"

"baiklah oppa"

"akan ku usahakan oppa"-khj

"jae jangan seperti itu, kau harus menerimanya"

Love Is a Beutifull PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang