Rencana & Derita Sisi

715 54 1
                                    

              Tiba Tiba pintu kamar Sisi terbuka.Sisi menoleh melihat Sekar dan Sari.
"Aduh,Kasihan banget sich di kurung" Ucap Sekar Sinis.
"Kenapa Mbak Sari dan Mbak Sekar tega mengurung aku" Ucap Sisi.
              Sari mencekram kedua Pipi Sisi dengan kuat.
"Lo nanya kenapa kita ngurung lo di sini,Mbak Sekar yang akan jelaskan mengapa kita ngurung lo disini" Ucap Sari.
             Sekar mencekram kedua lengan Sisi.
"Gue nggak akan biarin lo bertemu dengan Pangeran Digo,Yang boleh Bertemu Pangeran Digo Cuman gue dan Sari bukan lo" Ucap Sekar mendorong Sisi.
              Sisi terjatuh dan menangis.
Mereka tertawa dan berjalan meninggalkan Sisi.Bi Inah terkejut melihat Sisi menangis.Bi Inah menuju Sisi dan Memeluk Sisi.
"Sampai kapan Keadaan seperti ini berakhir Bi,Sampai kapan Mbak Sekar dan Mbak Sari membenci aku Bi" Ucap Sisi menangis.
"Saya nggak tau Non,Kita hanya bisa menunggu,Menunggu mereka sadar kalau perlakuan mereka ke non Sisi salah" Ucap Bi inah.
             Sisi menangis di pelukan Bi Inah.

"Kehidupan di dalam dunia
Tiada kekal dan abadi
Ada gelap dan ada terang
Seumpama Malam dan siang
Itulah Dunia Ho.... Ho....Ho...."
           Sisi bernyanyi sambil duduk di bangku taman.Mengingat perlakuan Sekar dan Sari waktu kecil yang selalu membencinya dan iri terhadapnya karena kasih sayang Raja Orlando lebih ke dia daripada kedua kakaknya.
"Cobaan hidup silih berganti
Bagai gelombang air laut
Setiap waktu tiada henti"
           Sisi bernyanyi sambil berjalan mengingat kejadian kedua kakaknya yang membentak dan Berusaha memisahkan Dia dan Digo.Sisi menangis karena mengingat Saat dia meliha Digo berjalan memasukin mobilnya.

              Beberapa Saat Kemudian.
      Digo pulang dengan wajah masam dan duduk di sofa.Felicia berjalan menghampiri Putranya dan duduk di samping putranya.
"Digo,Kamu kenapa pulang pulang lesu gitu,Bukannya tadi kamu pergi dengan wajah gembira" Tanya Felicia.
"Untuk kesekian kalinya Digo tifal bertemu Sisi,Bunda" Ucap Digo lesu.
"Bukannya kamu tadi telpon telponan sama Sisi,Kata kamu Sisi ada di Istana" Tanya Felicia Bingung.
"Itu yang bikin Digo bingung,Sisi bilang di telpon tadi kalau dia ada di Istana,Tapi Sekar bilang Sisi keluyuran sama Pria lain,Tapi Digo nggak percaya dengan perkataan Sekar" Ucap Digo.
"Persaingan mereka dengan Putri Sisi masih berlanjut sampai sekarang dan menjadi rebutan mereka adalah kamu Digo" Ucap Felicia berdiri dari sofany dan berjalan.
"Maksud Bunda,Kenapa Digo dijadikan Barang persaingan mereka" Ucap Digo berdiri dari sofa dan Berjalan menghampiri Felicia.
"Karena Putri Sekar dan Putri Sari sama sama menyukai Kamu Digo dan mereka tau tentang hubungan kamu dan Sisi,Bunda yakin mereka mengurung Sisi untuk memisahkan kamu dengan Sisi,Bunda tanya apa ada Raja Orlando dan Ratu Vanesha di istana" Tanya Felicia.
"Tidak ada,Bunda.Mereka sedang ke luar kota" Ucap Digo.
"Bunda punya cari biar kamu bisa bertemu Sisi" Ucap Felicia.
"Caranya Gimana,Bunda" Tanya Digo.
"Bunda yakin Kerajaan Orlando pasti sedang mengelar Acara Ulang tahun ketiga Putrinya,Oh iya Ulang tahun Sisi kapan" Tanya Felicia.
"Masih lama,Bunda" Ucap Digo.
"Siapa di antara ketiga Putri itu yang merayakan Ulang tahun nya lebih duluan" Tanya Felicia.
"Oh iya,Digo ingat Bunda Ulang tahun Sekar paling Dulu daripada Ulang tahun Sari Dan Sisi,Tapi ulang tahun Sekar bunda dan Digo lupa tanggal ulang tahunnya" Ucap Digo.
"Biarkan itu menjadi urusan,Bunda.Tinggal kita menyusun Rencana untuk mempertemukan kamu dengan Sisi" Ucap Felicia.
            Keesokkan Harinya Mobil Felicia sampai Di depan Istana Orlando.Sari yang berada di balkon Istana terkejut melihat Mobil Felicia dan Dia berjalan masuk menuju Ruang keluarga.
"Mbak Sekar,Ada Bunda di depan" Ucap Sari.
"Kamu urus Sisi,Aku mau ketemu Bunda di bawah" Ucap Sekar berjalan menurunin Tangga.
             Sari berjalan menghampiri Sisi yang berada di taman dan Sedang bersama Para kupu kupu.Sari langsung menarik tangan Sisi kasar.
Sisi terkejut dan kesakitan.
"Mbak,Lepasin Sakit,Kita mau kemana Mbak" Ucap Sisi.
"Diam Lo" Bentak Sari.
            Sari menarik Sisi menuju kamar dan mendorong Sisi ke dalam Kamar Sisi.Sari mengunci pintu kamar Sisi.Sisi terkejut dan mengedor ngedor pintu.
"Mbak,Buka Mbak" Ucap Sisi menangis terduduk.
"Diam lo disana" Ucap Sari berjalan meninggalkan Sisi.
             Sari berjalan menurunin Tangga mendengar Percakapan Felicia dengan Sekar tentang Ulang tahun Sekar.Sari tersenyum bahagia mendengar percakapan itu.
"Jadi Bunda dan Pangeran Digo mau datang ke Pesta Ulang tahun Sekar" Ucap Sekar.
"Iya,Bolehkan kalau Bunda dan Pangeran Digo datang" Ucap Felicia.
"Boleh,Bunda" Ucap Sekar Tersenyum Bahagia.
"Oh iya Sisi mana kok nggak keliatan" Tanya Felicia.
"Dia suka keluyuran Bunda kalau nggak ada Mama dan Papa" Ucap Sekar Berbohong.
"Ya udah,Bunda pulang dulunya" Ucap Felicia.
"Iya Bunda Hati hati" Ucap Felicia.
             Felicia tau kalau Sekar berbohong tentang keberadaan Sisi.
Felicia berjalan pergi meninggalkan Istana Orlando.Sari menghampiri Sekar dan Bertos dengan Sekar
              Mereka berjalan menaikin tangga Menuju kamar Sisi dan membuka pintu kamar Sisi.Mereka melihat Sisi menangis.
"Kasihan di kurungnya" Ucap Sisi
"Kenapa Mbak Tega mengurung Sisi" Tanya Sisi menangis.
             Sekar berjalan menghampiri Sisi dan menjambak rambut panjang Sisi ke bawah.Kepala Sisi mendongak ke atas.Sisi kesakitan memegang rambutnya.
"Aaargghh" Jerit Sisi kesakitan.
"Gue nggak suka lo ketemu Bunda dan Pangeran Digo,Lo udah rebut kasih sayang mama dan papa dari Gue dan Sari,Sampai kapanpun lo tetap bakal menjadi saingan kita" Ucap Sekar Kasar.
"Kenapa kalian kalian Anggap aku Saingan kalian" Ucap Sisi menangis kesakitan.
                 Sekar semakin kuat Menjambak Rambut panjang Sisi.Sisi kesakitan.Sari mencekram kedua Pipi Sisi kuat kuat.
"Kalau lo nggak mau jadi saingan kita Putusin Pangeran Digo dan Jauhin Pangeran Digo" Ucap Sari Kasar.
"Nggak akan,Karena Aku dan Digo saling mencintai" Ucap Sisi kesakitan.
"Tapi kita yang akan memisahkan Cinta lo dan Pangeran Digo" Ucap Sekar.
           Sekar melepaskan Tangannya dari rambut panjang Sisi dan Sari melepaskan cekraman Ke Sisi.Mereka mendorong kepala Sisi.Membuat Dahi Sisi terbentur meja.Mereka tertawa dan Berjalan meninggalkan Sisi.Sisi menangis dengan Dahi yang berdarah dan Rambut panjang Yang berantakan Sisi menangis terisak.
"Ma,Pa,Pulang" Ucap Sisi menangis.

BERSAMBUNG.


                  Vote And Comment.

            

Putri Sisi Dan Kupu Kupu AjaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang