********
Ting Tung!
Seseorang memencet bel dirumah seseorang. Tak lama keluarlah seseorang dari dalam rumah tersebut.
"maaf, anda mencari siapa nona? " ucap seseorang itu.
"Aku mencari Jennie, apa dia ada? Aku adalah temannya" ucap seseorang itu yang ternyata Irene.
"Maaf nona, tapi nyonya sedang pergi bersama tuan dengan seorang anak kecil. Apa nona mau menunggu didalam? " ucap seseorang itu
"Ah yasudah tidak apa2. Aku akan pulang saja. Lagipula aku kesini hanya ingin melihat anakku sebentar saja tapi karna dia pergi jadi aku akan pulang, mungkin nanti aku akan kembali lagi kesini" ucap irene
"jadi itu anak nona? Pantas saja mirip dengan nona. Dia juga sangat menggemaskan" ucap seseorang itu tersenyum
"haha nde, aku jadi merindukannya. Ngomong2 apa kau baru mulai bekerja disini? " tanya Irene
"nde, tapi saya sudah lama bekerja bersama Ayah dari keluarga tuan nona dan saya bekerja disini hanya paruh waktu" ucap seseorang itu yang ternyata adalah pembantu dirumah Jisoo dan Jennie.
"Ah begitu ya, yasudah. Aku pulang dulu" ucap Irene tersenyum lalu berjalan meninggalkan rumah itu.>>>>>>>>>>
Setelah membeli beberapa makanan ringan dan minuman, Jisoo pun berjalan menuju tempat yang disinggahi Jennie namun belum ada beberapa langkah ia berjalan tiba2 dia mendengar seseorang anak kecil yang menangis saat kencang, awalnya dia tidak ingin perduli mungkin saja anak itu menangis karna tidak diperbolehkan memalukakn sesuatu oleh orang tuanya tapi ntah kenapa ada rasa penasaran dalam diri Jisoo. Dia pun mencari sumber suara anak yang menangis itu. Karna disana tempat yang ramai, dia jadi sulit untuk menemukan suara tangisan yang terdengar jelas sangat dekat dengannya. Matanya menyapu sekelilingnya dan alangkah terkejutnya dia saat melihat seorang anak laki2 berumur kira2 3 tahun sedang mengantung di akar pohon besar. Sedangkan posisi dia dan pohon itu berada di atas. Dibawah adalah jalan untuk pejalan kaki yang ingin melihat binatang kecil2. Jika dilihat jarak dari bawah kearat itu cukup tinggi. Jika anak itu terjatuh maka kemungkinannya hanya 2. Koma atau meninggal dunia.
Jisoo ingin menolong anak itu namun kakinya seperti sangat berat dan susah untuk diangkat. Sekilas dia teringat akan kejadian dimasa kelamnya. Tangisan anak itu membuat tubuh Jisoo bergetar hebat.
"Omo! Anak siapa itu" teriak seseorang yang menyadari keberadaan anak itu dalam keadaan bahaya, sontak semua pengunjung pun menjadi sangat ricuh. Anak itu menangis sembari menyebut nama Eommanya,perlahan pegangannya mulai mengendur pada pohon tersebut.
"Yakk! Panggil petugas keamanan"
"tolonglah anak malang itu"
Begitulah teriakan dari para pengunjung. Jisoo masih diam dengan posisi bergetar
"Anakku, tolong selamatkan anakku" teriak sang ibu menangis saat melihat anaknya sedang dalam bahaya
"Eomma.. " ucap anak itu lalu pegangannya mulai terlepas dan Brruukkk..Disisi lain Jennie yang sedang bermain pada yoonhae pun seketika dibuat heran oleh pengunjung yang berlarian. Karena rasa penasaran, jennie pun akhirnya mencoba bertanya pada seorang pengunjung.
"Chogio, kenapa semua pengunjung berlari. Apa terjadi seseuatu? " tanya jennie
"nde, disana ada seseorang anak kecil yang dalam bahaya ahgassi. Katanya dia tergantung dia akar pohon. Kalau begitu aku permisi dulu Ahgassi" ucap seseorang itu segera berlari sedangkan jennie hanya terkejut. Dia pun mencoba melihat kejadian itu, dengan langkah cepat dia mengikuti orang2 yang sedang berlari.Bbbrrruukkk...
Semua orang yang berada disana berteriak termasuk Eomma dari anak itu yang berteriak sangat histeris. Mata mereka tertuju pada akar pohon itu dan sudah tidak menemukan anak itu lagi.
"Eomma" panggil Anak kecil yang ada didekapan seseorang dan ternyata itu adalah anak yang tergantung tadi, dia selamat. Seseorang telah menolongnya dan sekarang seseorang itu sedang tertunduk gemetar.
Eomma dari anak itu pun langsung berlari memeluk anaknya yang masih diberikan hidup.
"Aigo! Anakku, gwaencahnna? "ucap eomma anak itu menangis lalu memeluk anak itu dengan sangat erat.
"Tuan, terima kasih. Terima kasih tuan, anda sudah meneyelamatkan anakku" ucap eomma dari anak itu pada seseorang yang sudah menolong anaknya namun tidak dibalas dengan ucapan ataupun anggukan. Seseorang itu hanya terduduk dengan tubuhnya yang bergetar dan berkeringan dingin
"Tuan,Gwaencahnnanyeo?" ucap eomma dari anak itu
"Tuan Kim! " ucap seseorang lalu berlari menghampiri yang seseorang yang dipanggil tuan kim itu.
"Tuan, Gwaenchanna?" tanya seseorang itu memastikan keadaan Tuan Kim itu dan lagi Taun Kim itu hanya diam, dia seperti seseorang yang ketakutan. Apa orang2 berfikir bahwa dia sakit jiwa? Tentu saja tidak. Semua orang berfikir bahwa mungkin orang yang menolong anak itu takut jika anak itu tidak selamat hingga dia masih enggan untuk bicara.
Jennie yang baru tiba pun heran melihat semua orang yang sedang berbisik. Dia mencoba untuk melihat kejadian itu lebih dekat tapi dia tidak menemukan apa apa pada pohon besar yang baru ia lewati bahkan dobawah pun tidak ada apa2. Hanya sederet orang yang sedang menatap ke arah atas, mungkin anak itu sudah berhasil diselamatkan pikir jennie. Jennie mengikuti arah padangan semua orang yang tertuju pada seorang pria yang tengah terduduk dengan bergetar, jennie pun menajamkan pengelihatannya. Dan detik berikutnya
"Jisoo~ah!!"teriak Jennie panik saat melihat Jisoo lah orang yang sedang bergetar hebat itu. Tanpa menunggu lama jennie pun langsung menghampiri suaminya itu.
"Jisoo~ah,Gwaenchanna?" tanya Jennie panik saat melihat Jisoo hanya diam dengan tubuh yang bergetar
"Nyonya Kim, sebaiknya kita segera membawa Tuan pergi dari sini. Aku rasa traumanya muncul saat dia berusaha menolong anak ini" ucap seseorang yang mengenal Jisoo. Ya, seseorang yang telah menolong anak itu asalah Jisoo, Jisoo yang awalnya takut untuk menolong anak itu kini dia nekat menolong anak itu hingga akhirnya anak itu tidak jadi terjatuh kebawah melainkan jatuh menimpahi tubuh Jisoo yang menarik tangan anak itu.
"nde, Ryeol~ssi" ucap Jennie dan mereka pun membawa Jisoo pergi dari sana. Dari kejauhan eomma dari itu ikut berlari menghampiri mereka. Dia mengucapkan banyak terima kasih karena Jisoo sudah menolong anaknya walaupun orang itu tidak tau apa yang terjadi pada Jisoo setelah menolong anaknya. Jennie pun membalasnya dengan anggukan dan senyuman.
Mereka pun akhirnya meningalkan taman hewan itu. Kini Ryeol selaku sekertaris Kim Jisoo tengah mengemudikan mobil milik Jisoo, Jennie dan Jisoo serta yoonhae berada dibelakang. Jisoo sampai sekarang belum bicara. Tubuhnya bergetar hebat, Jennie yang melihatnya pun segera menggenggam tangan Jisoo dengan lembut dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya memangku yoonhae yang sudah terlelap dalam mimpinya.
Perlahan butiran bening keluar keluar dari mata Jennie. Dia menangis membayangkan bagaimana tersiksanya Jisoo dengan selama ini jika hanya melihat anak kecil. Jennie memeluk Jisoo yang sedang mentap kosong ke arah depan dengan badannya yang bergetar.
Dia terisak melihat Jisoo seperti ini. Ini benar2 menyiksa batin Jennie. Melihat Jisoo seperti ini sangat menyiksanya. Dipeluk lagi Jisoo lalu diletakkan kepala Jisoo di antara bahu dan lehernya. Lama kelamaan Jennie pun sudah bisa mendengar nafas teratur dari Jisoo. Sepertinya dia sudah tertidur.
Tak lama kemudian mereka pun sampai dirumah, tampak terlihat ada Ambulance terparkir didepan rumah Jennie dan Jisoo. Dengan sigap beberapa perawat membopong Jisoo dan membawanya kedalam rumah.
"Kau memanggil ambulance Ryeol~ssi" tanya Jennie saat Jisoo sudah dibawa masuk dengan dikuti dokter dibelakangnya.
"nde nyonya. Itu adalah ambulance milik perusahaan" ucap Ryeol
"baiklah" ucap Jennie membenarkan menggendong yoonhae lalu segera turun dari mobil.