Sepintas

87 2 0
                                    

Berjalan hari demi hari Bapak dan Ibu telah menapaki jalan masing - masing Bapak dengan keluarga barunya dan Ibu pula dengan keluarga barunya,aku sendiri lebih pilih tinggal dengan Bapak sebab aku tak mau memberatkan biaya hidup ku kepada Ibu kasihan ibu
kalau harus hidup susah karena aku, biar bagaimanapun kelakuan buruk Ibuku bahkan sudah sampai memaki ku dan membuat ku berfikir mati aku tak bisa membencinya bahkan aku malah berterimakasih berkat cacian itu aku malah mengerti kasih sayang seorang ibu tak melulu tentang sentuhan yang lembut,melainkan tamparan dan tusukan ke hati itu tanda kasih sayang yang sarkas menurut ku tapi jelas berbekas dihati dan teringat di otak dengan lugas,
Mengenai Bapak ia adalah pribadi yang tertutup sama seperti aku Bapak bahkan tak pernah peduli tapi dia selalu memperhatikan ku,aku tau itu pasti.
semenjak tak ada ibu dirumah ini bapak menggantikan segalanya mulai dari masak mencuci dan segala hal yang berbau keibuan di gantikan oleh bapak,dan aku punya 1 adik yang beda 1 tahun dari ku dia berbeda dengan ku tapi kami mewarisi sifat tertutup bapak dan gengsi dari ibu,adik ku lah yang paling sering melihat bapak dan ibu bertengkar baik besar mau pun kecil
Memang sudah dari awal ku rasa bapak dan ibu bukan jodoh beberapa kali mereka sering bertentangan tentang segala hal yang paling sering tentang masakan ibu, sering kali berbeda pendapat kalau kata ibu iya pasti bapak jawab dengan terserah dan muka masam aku masih tak mengerti pada saat itu.

MENGHIRUP ATMOSFER KESEDIHAN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang