Chapter 1

3.1K 145 2
                                    

Maafkan baru ngeh kalo chapter 1 nya ter-unpub 😂

Selamat menikmati~





My Family is my strength and my weakness

–Aishhwarya Rai Bachchan

-o-o-o-o-o-o-o-o-

A Naruto Fanfiction © Masashi Kishimoto

To Have A Place To Go Home

By Pinkyukka

Story line by Andromeda no Rei

Genres: Romance, Hurt/Comfort, Family

Rate: M

Warnings: semi-OOC, typos, lime

Cover by: screenshot on Boruto eps 66

  -o-o-o-o-o-o-o-o-  

"Sakura-san, ada pasien!" panggil perawat pada Sakura yang baru saja selesai mengetik laporan.

"Ya! Aku akan segera ke sana!" Dengan segera ia merapikan laporannya dan pergi menuju ruang dimana pasien baru berada. Baiklah, ini pertanda bahwa ia akan lembur lagi hari ini. Selama berjalan menuju ruangan tersebut, ia memikirkan bagaimana caranya ia memberi kabar pada Sarada. Ia pasti tak ada waktu untuk mengabari anaknya saat ia mulai memeriksa pasien.

"Baiklah bu, aku pulang duluan. Aku akan pastikan ayah tak lupa menyiram bunga azalea lagi."

Sakura melihat sepasang ibu dan anak yang saling melambaikan tangan. "Ino! Inojin!" sapanya sambil ikut melambaikan tangan. Tiba-tiba ia mendapatkan ide..
"Selamat malam Bibi Sakura," sapa Inojin sopan. Sebenarnya Inojin mewarisi mulut tajam ayahnya, tapi untuk saat tertentu ia dapat menempatkan diri. Seperti saat ini misalnya. Menyapa orang yang lebih tua dengan ramah.

"Selamat malam Inojin. Ah hari ini kau membantu di rumah sakit Ino?"

"Ya. Hari ini mereka kekurangan tenaga medis. Kebetulan Sai bisa menggantikanku di toko bunga. Jadi aku bisa segera kemari," terang Ino.

"Sepertinya hari ini rumah sakit memang sibuk. Aku juga sedang ada pasien. Ah iya! Inojin, apakah kau bisa menyampaikan pesanku pada Sarada? Hari ini aku lembur. Hari ini dia tidak ada misi, jadi kurasa ia sudah pulang sebelum makan malam."

"Baiklah bi. Akan aku sampaikan," Inojin tersenyum. Senyum yang sangat mirip dengan ayahnya. Kadang Sakura sebal juga dengan senyumnya itu.

"Terima kasih Inojin. Baiklah aku harus segera menangani pasien. Sampai jumpa." Segera Sakura menuju ruang pasien. Kini hatinya sudah lega karena sudah memberi kabar pada anaknya. Tak ada makanan yang sia-sia karena tidak ada yang memakan makanan buatan gadis ciliknya.

To Have A Place To Go HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang