Miyoung terpaksa turun kerja lagi hari ini,padahal perasaan nya sangat hancur sehancur hancur nya,dia tidak sudi melihat wajah siwon,yang telah menghancurkan hidup nya dalam semalam.
untung miyoung orang yang tangguh,jadi dia tidak akan menjadi gila."Miyoung?"sapa donghae sambil tersenyum.
"eh iya pak"sapa miyoung balik sambil senyum.
"keliatan kau sedang tidak dalam kondisi baik ya?"tanya donghae sambil memegang dahi miyoung.
"ah tidak cuma masuk angin saja pak"ucap miyoung berbohong.ya,miyoung ingin sekali berkata bahwa saat ini hati nya dan kehidupan nya yang tidak baik bahkan hancur.
tapi ia tidak menyerah,ia akan terus menjalani hidup nya kedepan."begitu,baiklah selamat bekerja"ucap donghae senyum sambil menepuk bahu miyoung sebelum pergi.
"iya,kau juga donghae"ucap miyoung sambil melambaikan tangan.****
Di dalam ruangan siwon seperti biasa nya santai,seperti tidak memiliki beban berat dalam hidup nya.
ya benar saja ia tidak memiliki beban,semua yang ia mau tinggal di beli dengan uang.dan siwon juga tidak takut dengan miyoung yang mungkin akan hamil anak nya,karena ia telah memberi miyoung sebuah obat,yang ia yakini miyoung telah meminum nya.
Siwon melihat dari dalam bahwa miyoung sudah duduk seperti biasa di meja nya.
tapi wajah nya sangat murung seperti memikul beban berat menurut siwon.****
Miyoung membereskan barang nya sedikit demi sedikit,miyoung memutuskan akan mengundurkan diri dari perusahaan siwon yang terkutuk ini.
ia tidak sudi melihat wajah siwon lagi.
dan ini jalan satu satunya agar siwon tidak mengetahui bahwa ia sedang mengandung anak siwon.dengan keberanian 1000% Miyoung masuk keruangan siwon tanpa ragu,dan membawa surat pemberhentian nya.
"permisi,maaf saya ganggu anda"ucap miyoung tegas sambil melihat siwon.
"ada apa?"tanya siwon dingin.
"ini surat pemberhentian saya,saya mengundurkan diri"ujar miyoung tanpa ragu,dan segera meletakan surat itu di meja siwon.
"ada apa dengan mu?kenapa mendadak?"tanya siwon sambil melihat miyoung.
"perempuan mana yang bisa melihat terus terusan pria bajingan yang menghancurkan hidup nya seperti anda?dan berlagak sok baik di depan klien klien anda?!!"tanya miyoung dengan amarah yang sangat tinggi,dan mata nya pun berkaca kaca.
"tolong anda pikirkan itu,saya tidak minta apa apa dari perusahaan anda ini,terima kasih"ucap miyoung segera beranjak pergi dari hadapan siwon.
"Tunggu"ucap siwon,sambil berdiri di belakang miyoung,miyoung berhenti tapi tidak berbalik badan untuk melihat siwon.
"apa kau sedang hamil?maka dari itu kau ingin menghindar dari saya?"tanya siwon yang membuat tangisan miyoung pecah tapi sangat pelan sampai siwon tidak mendengar nya.
tanpa menjawab miyoung segera keluar dari ruangan sialan itu.
dan segera bergegas mengambil barang nya,dan pergi dari sana.****
Di lobby Miyoung bertemu dengan Donghae,ia bingung harus berkata apa dan memberi alasan apa.
"Miyoung kenapa sudah mau pulang?masih jam segini?"tanya donghae bingung.
"hmm aku mengundurkan diri dari sini hae,maaf ternyata aku memang payah seperti sekretaris lain nya hehe"ujar miyoung berbohong sambil nyengir.
"sudah aku duga kan?haha tidak ada yang tahan dengan siwon,tapi kau lumayan lama juga kerja disini"ucap donghae tertawa.
"aku harap kita masih bisa berteman ya?"tanya donghae sambil mengulurkan tangan ke miyoung.
"tentu saja"ujar miyoung sambil menyambut tangan donghae sembari tersenyum.
"setelah dari sini,kau akan bekerja di mana?"tanya donghae sambil melihat miyoung.
"hm entahlah tenang saja tabungan ku sudah lumayan banyak hehe"jawab miyoung nyengir.
"baiklah,jika kau butuh sesuatu telpon saja aku"ujar donghae.
"terima kasih,kau sangat baik"ucap miyoung menepuk bahu donghae dan tersenyum.****
"APA KAU BILANG MIYOUNG?!!"teriak taeyeon shock setengah mati mendengar omongan miyoung.
"maafkan aku"ujar miyoung tertunduk.
"kau bodoh sekali dan pria itu sangat brengsek"ujar taeyeon marah.
"aku akan datang ke pria itu dan minta dia bertanggung jawab!dia menghancurkan hidup mu bodoh!"ucap taeyeon marah yang tidak bisa di tahan lagi,melihat sahabat nya sangat menderita seperti ini.
"jangan,aku mohon taeng itu hanya memperkeruh keadaan saja jangan bertindak bodoh"ujar miyoung sambil memegang tangan taeyeon.
"kau yang bodoh!kenapa kau bisa di tiduri pria sialan begitu?"tanya taeyeon tanpa melihat miyoung.
"jangan membahas hal itu lagi,aku sangat jijik"ucap miyoung sambil menangis.
"kau sahabat ku,aku tidak ingin kau menderita"ujar taeyeon sembari memeluk miyoung.
"aku bisa melakukan nya dengan sendiri,jangan melibatkan pria itu aku mohon"ujar miyoung.
"baiklah kita lihat sampai mana kau akan bertahan seorang diri"ucap taeyeon pasrah.****
di dalam ruangan nya siwon kebingungan,ia mengacak rambut nya sendiri,dan melonggarkan dasi nya.
"kenapa wanita itu?"pertanyaan itu terus yang terlintas di otak nya sedari tadi.
ia merasa takut,bukan pengecut tapi ia tidak ingin hubungan nya dengan yoona kandas begitu saja karena seorang wanita rendahan seperti miyoung."sayang"teriak seorang wanita,yang ternyata yoona.
sayang sekali ia datang di waktu yang tidak tepat."yoon,ada apa?"tanya siwon sambil melihat yoona.
"aku merindukan mu"ucap yoona sambil memeluk manja siwon.
"aku merindukan mu juga"balas siwon.
"sayang,kenapa kau begitu berantakan?ohya di mana miyoung?"tanya yoona sambil melihat meja miyoung kosong.
"ia mengundurkan diri"jawab siwon singkat.
"hah?kenapa?ada masalah?"tanya yoona shock.
"aku tidak tau"jawab siwon dingin.
"kamu tidak bisa merubah sifat mu?kau memang keterlaluan"ucap yoona kesal.
"maafkan aku"ucap siwon sambil duduk di sofa.
"sebenarnya ada apa dengan miyoung?dia sama sekali tidak bisa aku hubungi"ucap yoona yang baru saja mencoba menelpon miyoung.
"memang nya kalian tidak ada komunikasi lagi?"tanya siwon.
"tidak ada,terakhir komunikasi ketika pesta pertunangan kita"jelas yoona.Perasaan siwon makin kacau,ia takut apa yang di bayangan nya ini benar benar terjadi.
Bersambung ....
Voment Guyss ♥♥💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sick
RomanceBercerita tentang seorang wanita biasa yang sangat susah di atur,namum ia memiliki hati yang lembut dan juga baik. ia bertemu dengan pria mapan namun perfectsonis dan anti perduli dengan orang. dan ia memiliki sebuah trauma.