sudah seminggu miyoung memikirkan siapa yang telah mengirimkan hadiah sebanyak itu kepadanya.
tapi ia memikirkan omongan taeyeon.
apa memang benar,yang memberi semua nya itu siwon?tapi rasanya mustahil sekali.
tapi miyoung berusaha untuk bersikap tidak perduli dengan semua nya.****
hari ini miyoung berniat mencari pekerjaan,karena terlalu lama di rumah membuat nya bosan.
ketika miyoung menunggu angkutan umum di halte,mobil mewah hitam berhenti tepat di depan nya.
pemilik mobil itu keluar dengan gagah nya.
miyoung terkejut ternyata pria itu adalah lee donghae."hae ada perlu apa?"tanya miyoung dan segera berdiri.
"memang nya kenapa?aku tidak boleh lewat sini?"tanya donghae dengan nada becanda.
"ah bukan begitu hehe"ujar miyoung sambil menyengir.
"kau sendiri sedang apa?"tanya donghae.
"aku sedang menunggu bus disini"ujar miyoung tersenyum.
"memang nya kau dari mana?"tanya donghae lagi.
"abis mencari pekerjaan"
"ketemu?"
"tidak"ucap miyoung dengan lesu.
"hm begini saja aku akan bantu kau buat bekerja"ujar donghae yang membuat wajah miyoung yang semula lesu menjadi lebih cerah.
"bagaimana caranya?"tanya miyoung sambil melihat donghae.
"aku memiliki toko kue,memang kecil saja sih tapi semoga kau suka"ujar donghae sembari tersenyum.
"aku mau hae!agar aku tidak bosan"ujar miyoung dengan semangat.
"baiklah kau di terima,datang lah mulai besok aku akan mengirim alamat nya nanti"ujar donghae dengan tersenyum dan mengelus rambut miyoung.
"terima kasih hae!"ujar miyoung tanpa sadar memeluk donghae.
"hey sama sama,hati hati nanti calon bayi di perut mu kesakitan"ujar donghae sembari tersenyum tipis,miyoung segera melepaskan pelukan nya dan menatatap donghae.
"oppa tau?"tanya miyoung dengan ragu.
"tidak usah di bahas,aku akan selalu berada disisi mu dan selalu melindungi mu"ujar donghae sambil memegang pipi miyoung,miyoung tersenyum penuh haru.****
( Siwon House )
Siwon dan kedua orang tua nya sedang makan malam bersama di rumah nya yang mewah ini.
ini adalah moment yang sangat langka."siwon,ayah ingin bicara serius dengan mu"ucap tuan choi dengan serius.
"bicara saja ayah"jawab siwon dengan malas.
"kau sudah batal menikah dengan yoona,terus apa kau tidak akan menikah?"tanya tuan choi dengan tegas.
"aku tidak punya waktu untuk mengencani wanita lain"ujar siwon dengan santai nya.
"ck kau tau?ayah dan ibu mu ini sudah tua,jika kita mati sebelum melihat kau menikah dan melihat cucu kami,apa kau tega?di mana hati nurani mu?!"tanya tuan choi dengan tegas.
"bagaimana mungkin aku harus mengencani gadis di luaran sana?jika hidup ku hanya di depan komputer?"tanya siwon tak kalah tegas.
"sudah sayang jangan emosi,nanti sakit nya kambuh"ucap nyonya choi agar sang suami tidak terlalu emosi,sembari mengelus punggung nya.
"ayah tidak perduli dengan alasan mu,ayah cuma ingin kau menikah dan memiliki anak,selebihnya ayah tidak akan perduli!"ujar tuan choi dengan nada marah.
"bagaimana jika ayah tau,aku sudah mempunyai calon anak?"tanya siwon secara blak blakan di depan kedua orang tua nya.
yang membuat nyonya choi melotot,dan tuan choi shock.
"apa maksud mu nak?"tanya nyonya choi dengan sangat lembut.
"aku telah berbuat yang tidak sepantas nya di lakukan seorang choi siwon,maafkan aku"ujar siwon sambil menunduk minta maaf ke orang tua nya.
"kau menghamili gadis lain?karna itu kau membatalkan pernikahan mu dengan yoona?!"tanya tuan choi dengan tegas dan mata yang yang memerah karena terlanjur kecewa dengan anak nya.
"iya seperti itu,maafkan aku ayah aku tidak sengaja"ujar siwon merasa bersalah.
"kau choi siwon anak bajingan!"ujar tuan choi sambil menampar anak laki laki nya itu.
"sayang sudah!"ujar nyonya choi sambil memisahkan suami nya dan anak nya.
"bawa gadis itu kerumah ini!aku ingin bertemu dengan nya!jika kau tidak bawa gadis itu semua yang kau miliki akan aku tarik semua!"ujar tuan choi dan segera pergi dari hadapan siwon.Kepala siwon rasanya ingin meledak,betapa bodoh nya dia mengatakan hal sejujurnya di depan kedua orang tua nya.
dan bagaimana mungkin?dia membawa mantan sekretaris nya kerumah nya ini?
ck..bodoh sekali kau choi siwon.****
hari pertama miyoung kerja,ia sangat bersemangat bekerja di toko kue lee donghae.
pekerjaan miyoung memang tidak berat,donghae sengaja memilih miyoung sebagai penjaga kasir.
agar ia tidak terlalu kecapean.
donghae memikirkan beban yang miyoung punya dan juga calon anak nya.****
Donghae dan Siwon berada di ruang rapat,dan kebetulan rapat nya telah usai.
donghae berniat mengatakan jika saat ini miyoung telah bekerja di toko kue nya,ia tau betul siwon tidak akan perduli tapi donghae tetap berusaha."siwon aku ingin memberitahu mu sesuatu"ujar donghae di hadapan siwon.
"ada apa?"tanya siwon sambil melihat donghae.
"miyoung bekerja di toko kue ku,bagian kasir"ujar donghae,sekilas wajah siwon kaget tapi ia menjaga semua itu.
"lalu?mengapa?"tanya siwon dengan santai.
"apa kau masih tetap tidak perduli dengan nya?"tanya donghae dengan pelan.
"aku tidak ingin membahas ini di ruang rapat,kau ingin mempermalukan aku?"tanya siwon dengan pelan.
"sama sekali tidak ada niat seperti itu,aku cuma ingin tolong perdulilah dengan nya sedikit saja"
"dia sedang mengandung anak mu choi siwon!"lanjut donghae dengan tegas.
"apa kau tidak punya hati nurani?dia sedang hamil,dan malah berdiri di depan kasir ha?"tanya donghae yang seakan akan ingin membuka pikiran siwon.
"akan kupikirkan"ujar siwon dan segera keluar dari ruangan itu.donghae berusaha mengatur emosi nya,ia tidak ingin bertengkar lagi dengan siwon.
****
Dari kejauhan mobil mewah parkir di depan toko kue " Cake Lee " .
memperhatikan keadaan di dalam toko.
mata pria itu bertemu dengan satu wanita yang ia pikirkan sepanjang hari ini.
ya pria itu adalah choi siwon,yang mencari keberadaan hwang miyoung.apakah pikiran choi siwon telah terbuka?dan akan bertanggung jawab sepenuhnya?
atau ada niat lain nya?Bersambung ~~
Voment gaeess😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sick
RomanceBercerita tentang seorang wanita biasa yang sangat susah di atur,namum ia memiliki hati yang lembut dan juga baik. ia bertemu dengan pria mapan namun perfectsonis dan anti perduli dengan orang. dan ia memiliki sebuah trauma.