Part. 18 - Playing house

46.1K 2.9K 198
                                    

WARNING : MATURE CONTENT (21+)
Written by : CH-Zone x Sheliu

Heavy rain outside, get warm inside 😅
(Kata beliau)


🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷


Alena menggeliat sambil membetulkan posisi untuk tidur paling nyenyak yang pernah dia alami. Rasa lelah yang dialaminya, melebihi rasa lelah yang dia dapatkan dari jadwal fashion show yang padat dan berpindah dari satu negara ke negara lain. Yang dia rasakan lebih dari itu karena sudah lelah lahir batin. 

Tidak pernah merasakan kelelahan yang begitu besar, juga pikirannya teringat pada sekeranjang ikan segar yang membuatnya sampai harus mencuci tangan berkali-kali untuk menghilangkan bau amis yang menempel di tangan setelah mengolahnya kemarin. Mengingat hal itu, Alena meringis pelan, meski matanya masih terpejam.

Ssshhh.”

Suara yang menenangkan, sekaligus usapan lembut yang ada di punggung, seketika membuatnya merasa tenang dan begitu nyaman. Tanpa sadar, dia mengeratkan pelukan pada sesuatu yang hangat dan menyenangkan. Gerakannya terhenti ketika dia baru menyadari jika saat ini tidak sedang bermimpi.

Mencoba mengingat lebih banyak tentang apa yang dialaminya semalam dengan alis berkerut. Dibawa Joel ke vila keluarganya, mandi, berpakaian, mengobrol, dan diakhiri sesi berciuman yang disertai sentuhan liar. Shit! Alena spontan membuka mata karena tersentak kaget, lalu meringis pelan karena kepalanya pusing.

Bad dreams, huh?" bisik Joel lembut, sambil membelai pipinya.

Alena menggeleng dan berusaha mendorong dada Joel agar menjauh, tapi pria itu justru mengeratkan pelukannya. Dengan lengan kekarnya sebagai alas kepala, kaki yang saling bertautan, posisi tidur yang saling berangkulan, dan Joel yang tidak memakai atasan, tentu saja itu adalah posisi yang memalukan bagi Alena. Belum lagi, pikiran tentang murka Nathan jika mengetahui hal ini, sudah membuat Alena kembali gelisah.

Hey, easy, easy,” ujar Joel sambil menenangkan ketika Alena tiba-tiba menggeliatkan tubuh untuk melepaskan diri dari belitannya.

“Papa…, dia…, aku…,”

“Sssshhh, nothing to worry about, Na. Kau bersamaku,” kembali Joel menenangkan.

Alena mengerjap cemas dan berusaha untuk duduk, dimana Joel sedang memperhatikan ekspresinya dengan seksama. Meski masih lelah dan enggan untuk beranjak karena masih mengantuk, tapi Alena harus segera menyingkir dan pulang ke rumah. Tidak ingin mengalami hari yang buruk untuk kesekian kalinya dalam menghadapi murka Nathan.

“Ada apa?” tanya Joel cemas.

“Aku harus pulang, El,” jawab Alena sambil menoleh pada jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. “Papa pasti akan menghukumku lagi.”

“Dia tidak akan menghukummu,” balas Joel langsung.

Alena menoleh dan menatap Joel heran. “Kau tidak tahu bagaimana dirinya padaku selama ini, El. Dia begitu memaksakan kehendak dan akan sangat berang jika aku tidak menurutinya.”

“Tapi kau sudah berjanji untuk tidak melakukan apa yang tidak disukainya dan dia sudah memberimu kesempatan.”

Alena tersenyum getir. “Tapi justru aku sudah melakukan kesalahan dengan tidak pulang dan bermalam denganmu di sini.”

“Aku bukan pria sembarangan. Kau sudah memilihku untuk menjadi calon suamimu, ingat? Kau bilang ingin menikah denganku.”

“Aku tahu, tapi bermalam dengan…,”

Unreachable Mankiller (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang