Happy Reading !
.
.
3 Tahun kemudian ,
Jeongshan sekarang telah berumur 7 tahun yang berarti dia sudah kelas 2 SD . Jeongshan bersekolah di SOPA Primary School , awalnya dia menolak karna banyaknya kaum hawa yang selalu mengejarnya , tapi karna bentakan dari sang appa Jungkook akhirnya dia menerima . Eunha juga bingung bagaimana bisa Jungkook membentak Jeongshan , selama ini Eunha tak pernah melihat Jungkook semarah itu atau bahkan membentak anaknya sendiri . Bukan hanya itu Jungkook juga sekarang sering pulang malam dalam keadaan mabuk berat , yang sekarang membuat hati Eunha nyeri adalah saat mabuk Jungkook selalu menyebut Nayeon aku merindukanmu membuat hati nya bagai ditusuk ribuan pedang . Sekarang juga Jungkook seperti acuh tak acuh terhadap keluarga . Ini semua Eunha sembunyikan dari keluarga besar . Biarlah dia zendiri yang menyelesaikan masalah rumah tangganya .
.
.
Siang ini , Eunha berniat mengantarkan bekal untuk Jungkook . Dia sekarang sudah sampai di lobby kantor . Seorang karyawan menghampiri Eunha .
" Nyonya , apa yang nyonya lakukan disini ? " ujar Pegawai itu .
" Memangnya kenapa ? " ujar Eunha .
" Bukan maksud saya lancang , tapi sebaiknya anda pulang . Saya tidak mau nyonya yang baik hati jadi sakit hati " ujar Pegawai itu .
" Apa maksudmu ? " ujar Eunha . Lalu melewati pegawai itu menuju lift .
.
.
Lift sampai di lantai 13 ,
Eunha segera ke ruang suaminya , Jimin yang melihat itu gelagapan .
Eunha masuk ke dalam ruangan dan -
Pranggg !!!!
Semua bekal yang dibawanya jatuh berserakan dilantai , bersamaan dengan kristal bening yang jatuh dari pelupuk matanya . Membuat kedua sejoli yang sedang bercumbu mesra diatas sofa itu langsung bangkit dari sofa .
" E-e-eunha ? " ujar Jungkook .
" Apa yang sedang kalian lakukan ? siapa wanita ini kook ? " ujar Eunha . Jungkook menunduk .
" JAWAB KOOK , JAWAB ! " Teriak Eunha .
" Aku pacarnya ,kau yang siapa ? " ujar Wanita itu .
" Apa benar yanh dia ucapkan kook ? katakan kalau dia bohong " ujar Eunha .
" Iya benar , dia memang pacarku "Deg !
Bagai disambar petir disiang bolong , Eunha merasa dunia nya runtuh seketika .
Air mata tak lagi bisa dibendungnya .
" Sudah berapa lama kalian menjalani hubungan ? " tanya Eunha .
" 2 Setengah tahun . Kau siapa kutanya ? " ujar Wanita itu . Eunha menyeka air matanya .
" Kau tak perlu khawatir . Aku hanya pembantu yang menyukai majikannya ." ujar Eunha .
" Boleh aku tau siapa namamu ? " tanya Eunha .
" Im nayeon " ujar Wanita itu .
" Aku akan sangat meghormatimu ,wanita yang sebentar lagi akan menjadi Nyonya Jeon apa benar ? " ujar Eunha yang masih sesegukan.
" Itu sudah pasti " ujar Nayeon dengan sombongnya .
" Baiklah , saya permisi dulu " ujar Eunha lalu keluar ruangan . Dia berlari menuju lobby sambil menangis , seluruh pegawai menatap iba , majikannya . Eunha masuk ke dalam mobil dan langsung pulang .
.
.
Malam harinya ,
" Temui aku di ruang tamu nanti " ujar Eunha , lalu berjalan meninggalkan meja makan .
" Appa eomma kenapa ? " tanya Jeongshan " ania habiskan dulu makananmu appa mau menemui eomma dulu " ujar Jungkook lalu melangkahkan kakinya menuju ruang tamu .
Disana terlihat Eunha sedang duduk di sofa .
" Apa yang mau kau bicarakan ? " tanya Jungkook .
" Kook , walau ini sulit untuk kuucapkan tapi sepertinya ini harus " ujar Eunha .
" Katakan " ujar Jungkook .
" Kook , ayo bercerai " ujar Eunha dengan linangan air mata . Jungkook membulatkan matanya .. Hatinya merasakan sakit yang teramat kala kata itu keluar dari mulut istrinya
" Kau bercanda kan ? " tanya Jungkook .
" Gak . Aku serius . Yah , yang kita tau ini adalah perjodohan dan perjodohan tak ada yang berakhir bahagia " ujar Eunha .
" aku tidak mau Ha ya . Kau tak memikirkan Jeongshan eoh ? " ujar Jungkook.
" Tenang saja , Jeongshan akan aku jaga . Aku sudah siap menjadi single parents " ujar Eunha .
" Dan oh ya jangan lupa cepatkan gugatan cerainya itu " ujar Eunha lalu berlalu naik ke atas kamarnya .
" Aku benci appa . Aku kecewa " ujar Jeongshan lalu berlari ke atas . Jungkook hanya berdiri bak patung di ruang tamu , air matanya mendesak keluar .
.
.
Pagi harinya ,
Sarapan mereka lakukan dengan hening .
Jeongshan menatap jengah pada Jungkook , dia bangkit dari duduknya .
" Eomma kajja , aku sudah kenyang . " Ujar Jeongshan .
" Kau yakin nak ? " tanya Eunha .
" Yah awalnya memang aku sangat lapar , karna semalan hanya makan setengah . Tapi melihat orang asing di meja makan aku jadi tidak nafsu " ujar Jeongshan yang sudah pasti menyindir Jungkook .
" Ya sudah kalau begitu . Pamit dulu sana sama appa mu " ujar Eunha .
" Appa ? Appa dimana ? Bukankah appa sudah meninggal kemarin malam ? " ujar Jeongshan .
" Shan jaga ucapanmu ! " bentak Eunha .
" Ya , mungkin bagi eomma , appa masih ada disini . Tpi di hatiku appa sudah tidak ada lagi . Kalau eomma gak mau nganterin aku , aku pake bus aja . Dan aku hari ini pulang telat karena ada tugas di rumah Taeri " ujar Jeongshan , lalu menyambar tasnya dan berjalan keluar rumah . Eunha menghela nafas , lalu membereskan piring kotor nya dan Jeongshan setelah itu dia naik ke kamarnya . Isakan keluar dari bibir Jungkook melihat betapa benci anaknya padanya
.
.
.
Hermes company ,
Nayeon berjalan dengan sombongnya menuju ruangan Jungkook . Dia membuka pintu dan terkejut melihat Jungkook yang pasrah dipukuli Jimin sampai babak belur . " Yak ! park Jimin hentikan " teriak Nayeon .
" Eoh pacar mu sudah datang rupanya kook " ujar Jimin dia bangkit dari atas tubuh Jungkook .
"Aku mengundurkan diri dari perusahaan mu . Ini surat nya . Permisi " ujar Jimin lalu berjalan keluar ruangan . Jungkook beranjak dari duduknya tanpa dibantu Nayeon . Nayeon hanya menatap itu datar . Jungkook mengambil kunci mobilnya dan keluar ruangan , tapi sebelum itu dia melemparkan kartu kredit nya pada Nayeon . Nayeon tersenyum bahagia karna mendapatkan jatah nya .
Jungkook melajukan mobilnya ke pengadilan agama , disana dia mengurus surat cerai . Setelah itu dia langsung pulang.
.
.
Malam harinya ,
Eunha masuk ke dalam ruang kerja Jungkook , karna memang disuruh tadi .
" ini suratnya " ujar Jungkook lalu melempar sebuah amplop coklat ke atas meja . Eunha tersenyum miris melihat amplop itu . Dia meraihnya lalu membukanya , benar itu adalah surat cerai . Eunha mengambil pulpem dari meja kerja Jungkook lalu menandatanganinya .
" Kook ,makasih untuk waktu 8 tahun yang telah kah berikan . Aku minta maaf jika saat awal pernikahan aku sangat menyebalkan . Terima kasih juga kau telah membuatku melahirkan malaikat kecil yang sangat berharga . Besok aku akan segera pergi dari rumah ini . Jaga kesehatan mu sendiri mulai besok . Jangan terlambat makan nanti asam lambungmu naik " ujar Eunha , lalu berjalan meninggalkan ruangan . Hati Jungkook tertohok mendengar akhir ucapan Eunha .
Eunha masih mempedulikannya dan mencoba tersenyum walau berat .Tbc ------)))))))
Lanjut gak ya ?
Coment bang !
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life ( 은 국 ) • End •
RomanceMohon di read y guys . Semoga Suka. Hehehe