第十三

5.9K 1.1K 33
                                    

  Seharus nya felix tau apa yang akan terjadi jika dirinya pulang. Baru saja kakinya menginjak ubin teras, ia di sambut dengan guyuran se ember air bekas pel. Siapa lagi pelakunya jika bukan ny.Lee yang terhormat.

"untuk apa kamu pulang? apa sudah puas menjalang semalaman hah?"

sambar nya setelah melihat setitik ruam kemerahan di leher felix, hasil karya changbin beberapa menit yang lalu sebelum mengantarnya pulang.

felix masih menunduk. Bukan takut pada wanita itu, ia hanya takut terbawa suasana dan menghajar ibu tiri nya. Walau bagaimanapun jangan lupakan fakta bahwa felix masih seorang lelaki.

"kenapa tidak menjawab,hah? apa kamu tuli lee felix?" felix tersentak saat Jisoo mencengkeram keras kedua pipinya. Ia bisa melihat gurat marah di wajah cantik wanita dihadapan nya itu.

"Mama!!, lepasin kak felix!"

seungmin yang keluar dari dalam rumah langsung menepis kasar tangan jisoo, disusul hyunjin dibelakang nya.

"Lee seungmin!! Jangan ikut campur, apalagi membela jalang ini." bentak jisoo.

"Ma! kak felix nggak pulang semaleman juga ada alesan nya." seungmin masih bersikeras menahan badan jisoo yang masih berusaha menggapai badan felix di pelukan hyunjin.

"Tante udah tan, bukan nya ini bisa di bicarain baik - baik." sahut hyunjin berusaha menengahi keadaan.

"Lee felix. Kamu cuma aib di keluarga ini, ingat. Bahkan kehadiranmu tidak diharapkan. Kamu dan ibumu itu tidak ada bedanya. Dasar jalang! "

plak

Bukan. Bukan jisoo atau felix yang saling tampar. Tapi seungmin, dengan tangan yang masih menggantung di udara dia baru saja menampar ibunya.

"Berani nya kamu menampar mama seungmin."

"Akhh.."

"Seungmin!"

Jisoo menarik kasar helaian surai seungmin hingga sang empu memekik kesakitan. felix langsung mendorong badan jisoo sampai jatuh dan terantuk daun pintu.

Dan sepertinya dewi fortuna sedang berpihak pada jisoo, dari arah gerbang taeyong berlari tergopoh mendekati mereka berempat. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa felix telah mendorong kasar istrinya.

plak

"Keterlaluan kamu lee felix! kenapa kamu bersikap seperti itu pada mamamu? Apa papa pernah mengajarimu seperti ini? "

Tamparan taeyong tidak main - main, felix merasa ujung bibirnya sobek saat rasa anyir memenuhi indra pengecapnya.

"Pa, kak felix nggak salah." bela seungmin.

"Diam kamu seungmin. Jangan berusaha menutupi kesalahan felix." bentak nya yang membuat seungmin ataupun hyunjin bungkam.

Bahu felix bergetar pelan, tak lama suara kekehan ringan terdengar dari bibirnya. Mata nya melirik jisoo yang sedang menunjukan smirk tipis, lalu menatap sang ayah dengan tatapan remeh.

"Enggak. Papa nggak pernah ngajarin felix kayak gitu. " jeda sesaat sebelum felix melanjutkan kalimatnya yang mampu membungkam taeyong telak.

"Karna papa emang gak pernah bener - bener peduli sama felix." setelah itu felix langsung melenggang masuk kedalam rumah dan membanting pintu kamarnya.

Bohong jika felix baik - baik saja, buktinya setelah membersihkan badannya ia mengurung diri di kamar dan menangis. Ia ingin cerita pada jisung, tapi ia sadar. Selama ini ia selalu merepotkan sahabatnya itu.

tok tok

felix hanya melirik pintu kamarnya yang di ketuk dari luar. beberapa menit kemudia kepala seungmin menyembul dibalik pintu.

"Gue masuk ya." ijin nya saat melihat felix yang menatapnya tanpa ekspresi.

Seungmin masuk kamar felix diikuti hyunjin di belakangnya. mereka duduk di masing- masing sisi felix. hyunjin masih bungkam, ia bingung harus mulai menjelaskan darimana.

"Kak maaf," atensi felix terpusat pada seunglin yang sedang menggenggam tangannya. perlahan ia merasa tangannya basah dan hangat, seungmin menangis?

"Maaf buat semuanya. Maaf buat semua yang udah gue lakuin sama lo, maaf buat kak changbin. Dan maaf buat hyunjin kemaren. "

Hyunjin beringsut turun, bersimpuh di bawah felix dan menggenggam lembut tangan nya.

"Gue minta maaf lix, gue udah permainin lo selama ini. Gue udah berusaha buat yakinin hati gue buat lo. Tapi gak bisa, lo tetep gak bisa gantiin posisi seungmin di hati gue. Dulu gue sama seungmin pacaran, udah hampir 3 tahun sebelum kita akhiri karna dia dijodohin sama changbin."

felix hanya terdiam dan menyimak.

"Harusnya gue jujur dari awal soal ini, tapi gue takut lo ngejauh sebelum gue nyoba. Dan semakin kesini gue sadar kalo gue bener- bener gak bisa maksain perasaan gue. Seungmin nggak salah disini, gue yang brengsek."

hyunjin menunduk dalam, seungmin juga cemas menunggu reaksi felix karna pemuda bersurai hazel itu sama sekali tidak menunjukan ekspresinya.

"Kak felix maaf, gue bener- bener gak ada perasaan sama kak changbin. Gue gak bakal bisa gantiin posisi kakak buat kak changbin. Maaf" bisik seungmin sambil menahan isakan nya.

Perlahan felix melepaskan tangannya dari genggaman keduanya, ia memeluk seungmin erat.

"Kak felix maafin seungmin, seungmin udah jahat sama kakak hiks–"

"sstt, udah. Kakak udah maafin seungmin, jangan minta maaf lagi ya." ucap felix sambil sesekali mengusap lembut punggung seungmin.

hyunjin yang menyaksikan drama kakak beradik di hadapan nya ini ikut tersenyum tipis. felix beralih menatap hyunjin dan tersenyum teduh,

"Jagain seungmin baik -baik. Gue gak rela kalo lo sampe nyakitin dia." hyunjin langsung mengangguk patuh dan memeluk kedua makhluk imut di hadapannya kini.

Hyunjin berjanji tidak akan mengecewakan kepercayaan felix. Gue janji lix.




.

.

.








Changbin memasuki apartement nya dengan senyum lebar yang bibirnya. Ia melempar badannya kearah sofa dan menerawang langit - langit , lalu tak lama terkekeh pelan.

Apa yang tadi itu bida dikatakan kencan? jika iya berarti tadi kencan kedua mereka.

Terlalu terlarut dengan lamunan nya sampai tidak menyadari kehadiran jisung yang sedang berdiri di samping nya dengan tatapan sendu.

"Kak changbin."

Changbin yang sedikit terlonjak langsung duduk dan kembali stay cool. Ia merasa ada sesuatu yang tidak enak, terbaca dari raut wajah jisung yang nampak putus asa.

"Ada masalah apa sung?"

Bukan nya menjawab jisung malah menubruk badan changbin. "Perusahaan papa Jun terancam bangkrut."

Hanya 5 kata, tapi mampu membuat changbin membeku. Ia paham, tanpa harus di jelaskan ia sudah paham apa maksud jisung. Itu artinya perjodohan ini tak terelak kan.

Changbin ingin egois dan mempertahan kan hubungan nya dengan felix, tapi disisi lain dia tak ingin keluarga nya terbebani.

Baru beberapa jam yang lalu ia menemuka alasan nya bertahan sampai sejauh ini, tapi sekarang harapan nya pupus sudah.

"Sekarang apa lagi ya tuhan." gumamnya sambil menatap kosong meja di hadapan nya.




Tbc

Placebo  |ChanglixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang