"Pagi Fel"
Felix yang baru keluar kamar Jisung mengucek matanya pelan, dia baru bangun dan disuguhi pemandangan minsung memasak di dapur.
"Kok kak Minho udah disini?" tanya nya sambil berjalan ke meja makan.
"Dari semalem kali,Lix." dijawab santai sama Jisung.
Felix memicingkan matanya menatap kedua sahabatnya itu, "Kalian gak ngelakuin yang 'iya - iya' kan semalem "
"Dikit." Dan jawaban Minho tadi mengundang tabokan dari Jisung.
"Jangan bahas yang gak berguna pagi - pagi, buruan sarapan terus siap siap." abis ngomong gitu Jisung pergi ke kamar mandi.
Minho cuma nyengir, sedangkan Felix natap mereka bingung. "Ini hari minggu kan? siap siap kemana?".
"Pantai"
"Gue ditinggal sendirian disini gitu?!"
"Ya enggak lah Fel, lu ikut"
"Alamat jadi obat nyamuk inimah."
"Ngapain, ntar temen gue ikut. Kan bisa lo sama dia biar gak ganggu gue sama si ayang mulu."
Setelah nya yang terdengar hanya teriakan melengking Minho karena digigit Felix. Jisung sampe tobat sama mereka berdua, sama aja. Yang satu jahil yang satu emosian, sendirinya tukang ngegas padahal.
***
Rahang Felix mau jatuh rasanya melihat sosok 'teman' yang Minho bicarakan tadi. Disana, seorang Changbin duduk dibalik kemudi menatapnya dalam diam. Dia mau batalin tapi udah keburu di dorong Minho masuk ke mobil Changbin.
Canggung. Suasananya sangat canggung. Felix terlalu sibuk meredakan detak jantungnya yang menggila, sedangkan Changbin yang sibuk menyembunyikan senyumnya. Bahkan udah satu jam perjalanan tapi masih belum ada yang ngalah buat buka obrolan.
Sesampainya di pantai, Felix mengalami sedikit kesulitan saat membuka seatbelt. Dan itu membuat Changbin berinisiatif untuk membantunya, tapi baru mendekat aja dia udah dapet death glare dari yang lebih muda.
"Gue bisa sendiri."
Mendengar ucapan Felix tadi membuat nya diam, dia masih setia menatap Felix yang kesulitan. Sampe akhirnya yang lebih muda menyerah, Felix masih natap Changbin dengan tatapan tajam nya.
"B-bukain "
Changbin mati matian nahan gemes liat Felix yang tsundere. Tapi akhirnya tetap saja tangan nya terulur juga buat nyubit pipi Felix.
"Makanya gak usah gengsian." ucapnya sambil mengusap bekas cubitannya saat melihat Felix kesakitan. Membuat Felix menggigit bibirnya sendiri menahan senyum.
Setelah berhasil keluar dari mobil, Felix berlari ke pantai dengan senyum yang tak pernah luntur di bibirnya. Tanpa sadar itu membuat Changbin ikut tersenyum.
"Bukan ide yang buruk kan gue nyeret lo ikut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Placebo |Changlix
Saggistica[complete] ft Minsung ❝ because no one else can see my wound ❞