Ting tongPintu rumah terbuka menampilkan seorang pembantu wanita yang menatap tamunya kaget.
"Selamat siang bibi kim, papa ada?" tanya felix pada si pembantu.
"T - tuan felix? ini, ini benar - benar tuan felix?" felix mengangguk sambil tersenyum,
"Apa aku banyak berubah bi?" tanya nya sambil berjalan memasuki rumah, di ikuti oleh pembantunya yang masih menatap tak percaya.
"Anda, tidak banyak berubah. Hanya, lebih cantik. sangat cantik."
"Terima kasih, papa mana? seungmin?"
ekspresi bibi Kim mendadak berubah sedih, "Tuan lee koma, beliau ada di rumah sakit. Tuan seungmin baru berangkat ke LA kemarin untuk menjalankan bisnis. "
"Papa koma? kenapa?"
"Nyonya jisoo, beliau berusaha mencelakai tuan lee dengan membayar orang untuk menabrak mobil tuan. Tapi beliau sudah tertangkap dan mendekam di penjara. " jelas bibi kim.
"Bagaimana dengan jisung?"
"Oh, tuan jisung. Beliau sudah menikah dan dikaruniai seorang putra yang masih berusia 2tahun. Beliau tinggal di dekat jalan masuk perumahan ini."
tanpa sadar felix tersenyum mendengar kabar sahabatnya.
"Papa di rumah sakit mana? felix pengen liat papa."
"Di rumah sakit tempat tuan seungmin dirawat saat kecelakaan dulu."
felix langsung berpamitan dan bergegas ke rumah sakit untuk melihat keadaan ayahnya.
sesampainya disana, ia hanya bisa menangis melihat ayahnya terbaring tak berdaya dengan beberapa selang kecil yang menempel pada tubuhnya.
"Papa, felix pulang. " bisiknya sambil menggenggam tangan kurus taeyong.
"Kapan papa bangun? nggak kangen felix ya?"
mungkin karena efek lelah, felix tertidur di kursi dengan berbantal lengan.
.
.
.
"Sayang, kamu liat jiho nggak?" tanya minho sedikit berteriak pada jisung yang sedang memasak di dapur.
"Bukan nya sama kamu ya tadi?" jawab jisung membuat minho menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bagaimana tidak, putranya tidak ada di tempat terakhir ia tinggalkan.
"Baru ditinggal ke kamar mandi bentar udah ilang aja." gumamnya sambil berjalan keluar mencari anaknya.
di halaman rumah minho melihat putranya bermain dengan seseorang. karena merasa asing, ia langsung bergegas mendekat dan menggendong anaknya sedikit menjauh.
"Maaf, anda siapa?"
seseorang itu membuka maskernya dan memamerkan cengiran nya.
"Kak minho.."
"Felix?"
felix terkekeh pelan, lalu kembali mendekati jiho yang ada di gendongan ayahnya.
"Anak kakak lucu, namanya siapa?"
"Lee jiho."
"Buat aku boleh?" canda felix sambil mengambil alih jiho di gendongan nya.
"Bikin sendiri, gue ajarin ntar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Placebo |Changlix
Non-Fiction[complete] ft Minsung ❝ because no one else can see my wound ❞