Hari sudah menjelang sore. Sejak pulang sekolah tadi, Taerin tidak keluar dari kamarnya. Dengan mengandalkan buku-buku miliknya dan juga laptop beserta sambungan wifi dirumahnya,ia mengerjakan tugas yang sudah diberikan oleh gurunya disekolah.
Pintu kamarnya terbuka memperlihatnya seorang wanita paruh baya. Wanita itu tersenyum melihat anaknya yang rajin belajar.
tapi setelah itu,perlahan senyum nya memudar. Entah apa yang dipikirkannya tentang Taerin hingga membuatnya menjadi terlihat sangat sedih."Taerin..." panggil wanita itu pada Taerin dengan suara lembutnya. Taerin pun menoleh,"iya bu,ada apa?"
"Ada Seona dibawah," Taerin teringat bahwa Seona ingin kerumah nya untuk belajar bersama. Untunglah Taerin tidak melupakannya dan pergi tidur,bisa-bisa ia akan dimarahi oleh Seona jika melupakan hal tersebut, "ah..iya bu,aku akan segera turun."
Lizy --ibu Taerin-- meninggalkan Taerin yang sedang membereskan buku dikamarnya. Ia pergi kedapur untuk mempersiapkan beberapa cemilan dan minuman untuk Taerin dan teman-temannya.
Taerin menuruni tangga dengan sangat santai. Ia melihat kearah ruang tamu yang berhadapan langsung dengan tangga rumahnya.
Ternyata yang datang bukan hanya Seona,tetapi Mingyu dan Joshua juga ada disini."Taerin,cepatlah...kami sudah menunggumu sejak tadi," kata Seona.
"Iya," hanya itu jawaban Taerin.
***
Waktu berjalan dengan cepat. Tak terasa hari malam,tetapi Seona,Mingyu dan Joshua belum pulang kerumah mereka masing-masing. Mereka sudah selesai belajar. Sebenarnya hanya sebentar,tetapi mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengobrol dan bercanda hingga gelak tawa mereka memenuhi ruangan.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Mingyu dan Joshua berpamitan untuk pulang kerumah mereka masing. Seona? Tenang saja,rumah Seona dan Taerin bersebelahan. Jadi Seona ingin pulang jam berapapun tidak masalah.
"Kamu tidak ingin pulang?" Tanya Taerin pada Seona yang kini sedang asik dengan handphone nya.
Seona mengerutkan dahi nya dan menatap Taerin,"kamu mengusirku?" Taerin menggelengkan kepalanya sebagai jawaban,"tidak,hanya saja ini sudah malam dan besok kita harus sekolah. Lagipula aku sudah mengantuk Seona."
"Baiklah baiklah," jawab Seona sambil memasukkan handphone miliknya kedalam saku celananya. "Kamu berangkat di jam seperti biasa kan?" Tanya Seona dan Taerin hanya mengangguk sebagai jawaban. Taerin sudah terlalu lelah dan kini ia hanya ingin segera pergi kekamarnya dan tidur dikasurnya yang nyaman.
"Baiklah,besok tunggu aku ya," dan sekali lagi Taerin hanya menjawab nya dengan anggukan kepala.
Setelah Seona berpamitan dengan ibu Taerin,ia pun segera menuju kerumahnya yang tepat berada di sebelah rumah Taerin.
Lizy menghampiri Taerin yang sedang membereskan buku-buku yang tadi ia pakai untuk belajar bersama.
Ia mengusap kepala Taerin seraya bertanya,"kamu sudah ingin tidur? Atau ingin meminum sesuatu dahulu sebelum tidur?"Taerin berdiri sambil membawa beberapa buku tebalnya,ia menatap ibu nya seraya menjawab pertanyaan yang ditanyakan tadi,"tidak bu,aku sudah mengantuk. Aku ingin tidur," lizy mengangguk mengerti bahwa anaknya ini sudah sangat lelah. Ia mencium kening Taerin,hal yang selalu ia lakukan sebelum Taerin akan tidur. "Baiklah. Selamat malam Taerin."
"Malam juga bu," Taerin pun bergegas menuju kekamarnya.
Ia meletakkan buku-buku nya diatas meja belajarnya. Ia segera merebahkan dirinya dikasur nya yang nyaman dan ia pun segera terlelap.
tetapi,ada satu hal yang tak pernah Taerin sadari. Setiap malam,ada seseorang yang selalu menjaga nya disaat ia tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAGIC WORLD AND THE PRINCESS
FantasíaDisebuah negeri yang jauh, dimana manusia biasa tak dapat pergi ke sana. Disebuah negeri yang indah, negeri yang penuh dengan makhluk fantasy dan sihir. Terdapat 2 kerajaan penguasa terbesar yang saling bersahabat. Kini kedua kerajaan tersebut sedan...