TEMAN

885 9 4
                                    


Keramaian rumah sakit membuat Andre tidak mampu beristirahat dengan tenang. Sesekali ia menutupi telinganya dengan bantal. Ibu-ibu yang berisik masih saja bernyanyi menghibur anaknya yang besok sudah boleh pulang ke rumah.

Datanglah Dito membawa buah-buahan. Ia terbelalak melihat Andre gelisah seperti orang kebingungan. Perlahan ia menempuk punggungnya. Membalikkan badannya.

"Kamu?"

Ia melipatkan tangan Andre yang menunjuk padanya.

"Kenapa kamu berani megang tanganku?"

"Gak usah berpikir yang nggak-nggak deh" tegas Dito padanya.

"Makasi sudah nolong aku. Maaf, waktu kapan hari aku njahati kamu"

"Tak usah diungkit lagi"

Disitulah tempat bersendau gurau...

Tak ada permusuhan diantara mereka...

Hanyalah teman yang melengkapi dalam komunikasi sosial...



Original Story and Edited Image By:

Jati Nastito

Image from:

foreverconscious.com

aliexpress.com

youtube.com/siddikputra

BANASPATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang