8

24 9 0
                                    

Setelah kejadian della saat terpaku dengan sikap dokter abil tadi, della akhirnya memutuskan kembali melanjutkan perjalanannya menuju kamar mamanya ..

~ Cklek ~

Della membuka pintu kamar rawat mama nya dan ia menahan tangisnya saat melihat mamanya masih saja betah dalam tidur panjang tanpa melihat kedatangan della ..

"Mah .. della dateng, maaf della ninggalin mama sendirian .. biasanya mama bakal marah banget kalo della ninggalin mama sendirian demi nuanda ya mah, sekarang engga lagi mah .. della engga akan ninggalin mama, della cuma pergi sebentar buat cari kerja mah" lirih della sedih

~ Tes .. tes .. tes .. ~

Jendela yang awalnya menunjukkan keadaan luar begitu sejuk kini perlahan terisi oleh rintik-rintik hujan ..

Di luar rumah sakit hujan turun dengan perlahan begitu juga di kedua pipi della, hujan turun dengan perlahan dan menyisakan della dalam rasa sakit yang teramat ..

Sekuat apapun della bertahan, ia juga hanya manusia biasa yang dapat rapuh dan butuh dukungan serta pelukan ..

Della memeluk mamanya erat berharap mamanya dapat membalas pelukannya juga tapi ...

~ Dingin ~

Della tidak merasakan pelukan mamanya dan hujan menguarkan suasana dingin dari jendela kamar rawat yang terbuka ..

Tetesan hujan pun perlahan-lahan semakin banyak dan jatuh membasahi tanah hingga menjadi genangan air ..

Maka della pun merasa dirinya tak ada bedanya dengan hujan, ia jatuh ke tanah untuk merendah kepada sang pemilik takdir agar harapannya terkabul ..

Della berharap mamanya akan sadar dan seperti biasa, memeluknya dengan sayang dan menguatkan dirinya yang kini sedang jatuh ..

Della amat sangat berharap pada harapan itu agar terkabul, tapi ia ingat perkataan mamanya saat dulu della menyerah akan perasaannya untuk nuanda ..

"Tidak ada yang langsung jadi sayang, semua hal butuh proses dan waktu agar berakhir indah dan baik .. bahkan mie instan pun harus di masak dulu agar jadi makanan kan ? Lewati semuanya dengan kuat nak, maka kelak kau akan terima hasil yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya sayang" nasihat mamanya lembut

Saat nasihat mamanya terngiang di otaknya della tersenyum miris, bahkan di saat mama nya asik tidur nasihat mamanya selalu ada untuk della ..

"Proses dan waktu ya mah, terakhir kali della melewati proses dan waktu dari nasihat mama .. della sakit hati karena nuanda menerima gadis lain di banding della yang tak pernah mencoba mengungkap perasaan della mah, apakah kali ini proses dan waktu tidak akan menyakiti della lagi mah ? Della engga yakin sanggup tanpa mama" lirih della sedih

Air mata della seakan tak pernah habis jika melihat keadaan lemah mamanya, della mencoba menggenggam tangan mamanya erat seakan meminta kekuatan untuk melewati ini semua ..

Tapi lagi-lagi della merasa genggamannya tak di di balas oleh mamanya, ia rindu mamanya sadar ..

"Mah, kapan mama sadarnya mah ? Della kangen mama .. mama engga kangen della apa mah ? Cepet bangun yah mah supaya della engga sedih mulu kayak gini" lirih della sedih

Della larut dalam kesedihannya sementara di ruang rawat inap lain, dokter abil duduk di hadapan seorang pria paruh baya yang masih terlihat gagah dan tampan ..

Melihat pasiennya masih diam dan sibuk dengan lamunannya, dokter abil menggenggam tangan pasien tersebut ..

Merasa tangannya di genggam seseorang pria tua tersebut bergumam lirih ..

Rain ☔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang