Chapter 1

810 69 5
                                    

Aera meletakkan berkas-berkas yang sangat banyak di mejanya.

"Ah... aku lelah sekali," ucapnya.

"Kenapa banyak sekali? Biasanya tak sebanyak ini," kata Anna, sahabat Aera.

"Manajer menyuruhku untuk menjadi sekertaris wakil pimpinan yang sebentar lagi datang dari Amerika," jawab Aera.

"Benarkah? Beruntung sekali kau," ucap Anna.

"Beruntung apanya? Kau tidak lihat? Pekerjaanku jadi tambah banyak." kata Aera.

"Kau tidak tahu ya? Katanya wakil pimpinan itu sangat tampan. Jadi kau beruntung bisa jadi sekertarisnya," kata Anna.

"Lihat ini," lanjut Anna sambil memperlihatkan foto seorang pria kepada Aera.

"Dia orangnya?" tanya Aera.

Anna mengangguk, "Iya. Tampankan?" ucapnya.

"Rumornya, dia tidak pernah menyentuh wanita manapun. Dia tidak pernah menunjukkan ketertarikan untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita," jelas Anna dengan sedikit berbisik agar orang-orang tidak mendengarnya.

"Apa? Apa dia seorang gay?" tanya Aera mengasal.

"Ya! Kau ini asal bicara saja. Orang-orang bilang, dia sudah punya kekasih. Tapi tidak ada yang tahu siapa kekasihnya," kata Anna.

Aera mengangguk mengerti dan mengamati foto pria tersebut. Wajah itu seperti tidak asing baginya, "Kenapa aku merasa pernah bertemu dengannya? Kenapa wajahnya tampak tak asing bagiku?" pikir Aera.

***

"Buhoejangnim, saya sudah melakukan apa yang anda minta," ucap Pak Go, sopir sekaligus orang yang mengurus keperluan Steve.

"Kau sudah menjadikan pegawai bernama Kim Aera itu menjadi sekertarisku?" tanya Steve.

"Ne buhoejangnim," jawab Pak Go.

"Baguslah kalau begitu. Kau boleh pergi sekarang," kata Steve.

"Ne," ucap Pak Go lalu memberi hormat dan pergi.

Tak lama ponsel Steve bergetar, ternyata itu adalah panggilan dari appa-nya.

"Yeoboseyo?" jawab Steve.

"Kau sudah memutuskan siapa yang menjadi sekertarismu?"

"Ne, sudah abeoji," ucap Steve.

"Baguslah kalau begitu, besok kau harus pergi ke kantor," kata appa Steve.

"Baiklah abeoji," jawab Steve menurut. Lalu sambungan telepon terputus.

***

Keesokan harinya, Steve datang ke kantor appanya yang berada di Korea. Kedatangan Steve disambut dengan baik oleh para pegawai. Banyak pegawai wanita yang juga mengagumi ketampanannya.

"Baiklah semuanya. Ini adalah wakil pimpinan kita yang baru," kata Pak Go saat seluruh karyawan sudah berkumpul.

"Perkenalkan saya adalah wakil pimpinan kalian. Nama saya Steve. Saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik. Terima kasih," kata Steve memperkenalkan diri. Para pegawai pun memberi hormat padanya.

"Baiklah, sekarang kalian bisa kembali bekerja," ucap Pak Go dan para pegawai pun membubarkan diri dan kembali ke tempat mereka masing-masing.

SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang