Chapter 2

453 55 3
                                    

"Kenapa buhoejangnim? Apakah jawaban saya salah?" tanya Aera yang melihat perubahan ekspresi Steve.

"Oh tidak, jawabanmu tidak salah," jawab Steve lalu tersenyum. Aera tersenyum canggung dan langsung memakan makanannya.

Acara makan-makan selesai. Para pegawai juga sudah beranjak pulang menuju rumah mereka masing-masing. Kini hanya tinggal Steve, Aera dan Pak Go.

"Pak Go, kau pulang saja dulu. Aku akan pulang sendiri," ucap Steve.

"Apa anda serius?" tanya Pak Go.

"Iya, aku serius. Kau pulang saja dulu," kata Steve.

"Baiklah kalau begitu, saya permisi," ucap Pak Go dan beranjak pergi.

"Kau pulang naik apa?" tanya Steve pada Aera.

"Oh saya bisa pulang naik bis," jawab Aera.

"Kau pulang denganku saja," ucap Steve.

"Ne? Ah.. tidak perlu buhoejangnim saya bisa pulang sendiri," ujar Aera.

"Tidak apa-apa, ini sudah malam dan juga ada beberapa hal yang ingin ku bicarakan," kata Steve.

Jika sudah seperti ini Aera tidak bisa menolak, "Baiklah kalau begitu," ucap Aera.

***

"Kau tinggal dimana?" tanya Steve saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil. Aera memberitahukan alamatnya.

"Kau tinggal sendirian?" tanya Steve.

"Tidak, saya tinggal bersama kakak perempuan dan adik saya," jawab Aera. Steve mengangguk.

"Aku melihat data dirimu. Kau lulusan Kyung Hee University ya?" tanya Steve.

"Ne, waeyo?" jawab Aera balik bertanya.

"Kau tahu Lee Sung Hyun?" tanya Steve.

"Lee sajangnim? Tentu saja saya tahu. Dia teman saya sejak SMA," ujar Aera.

"Oh.. jadi dia temanmu. Lalu kenapa kau memanggilnya sajangnim? Kenapa tidak namanya saja?" tanya Steve.

"Ahh.. jika di kantor saya terbiasa memanggilnya seperti itu. Namun, jika sudah di luar kantor kami akan menggunakan banmal," jelas Aera. Steve hanya mengangguk mengerti.

"Sudah sampai," ucap Steve saat mobilnya sudah berada di depan sebuah flat sederhana.

"Terima kasih buhoejangnim, anda sudah mau mengantarkan saya pulang," ujar Aera kemudian keluar dari mobil.

"Oh iya, besok pagi kau harus ke rumahku dulu sebelum ke kantor. Nanti aku kirimkan alamatnya lewat pesan," kata Steve.

"Baiklah, saya mengerti," sahut Aera.

"Aku pergi dulu," ucap Steve dari dalam mobil.

"Ne, hati-hati di jalan buhoejangnim," ucap Aera. Steve pun segera melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang