1. Shin Hanna

139 10 0
                                    

Masih pukul tujuh pagi tetapi murid-murid SMA Blue Diamond sudah berdatangan. Jika dilihat dari jam masuknya, SMA Blue Diamond mulai pada pukul delapan pagi. SMA Blue Diamond merupakan salah satu SMA favorit di kota Seoul. SMA Blue Diamond mencetak lulusan dengan nilai pendidikan yang tinggi. Banyak alumni Blue Diamond yang berhasil menpetinggi perusahaan dan juga artis. Walaupun sebagian besar muridnya merupakan keturunan konglomerat, namun Blue Diamond selalu menyediakan bangku beasiswa untuk murid yang kurang beruntung.

Sebuah mobil mewah tiba di depan pintu gerbang Blue Diamond. Seorang sopir yang berpakaian rapih dan serba hitam turun untuk membuka pintu belakang mobil berwarna putih tersebut. Ialah Hanna yang turun dari mobil itu. Hanna adalah salah satu murid paling pintar yang juga merupakan anak bungsu dari ketua komite SMA Blue Diamond, Shin Sindong (50 Tahun), yang juga pemilik beberapa perusahaan tekstil dan kimia. Gadis berambut coklat sepunggung ini memiliki seorang kakak tiri, Ryeowok (25 Tahun), yang merupakan CEO salah satu perusahaan milik sang ayah.

Ibu Hanna, Park Yesoo (45 Tahun), merupakan janda beranak satu ketika menikah dengan ayah Hanna. Mantan suami ibunya meninggal karena kecelakaan saat Ryeowok berumur 6 tahun. Lalu ia menikah dengan ayah Hanna yang sudah sangat matang namun masih berstatus lajang. Satu tahun mereka menikah, baru kemudian lahirlah Hanna.

Ryeowok sudah menikah muda dengan gadis pujaannya yang merupakan seorang dokter spesialis kandungan. Mereka langsung dikaruniai seorang bayi perempuan yang belum genap berusia satu tahun. Walaupun Ryeowook adalah kakak tiri dari Hanna, namun hubungan mereka sangatlah dekat. Ryeowok begitu sayang kepada Hanna.

Hanna yang baru saja menggelar pesta ulang tahun ke delapan belasnya bulan lalu, merupakan gadis yang ceria dan pintar. Ia sangat aktif di sekolah dan juga dapat bergaul dengan seluruh kalangan. Ia tidak sudah membeda-bedakan strata keluarga teman-temannya. Namun Hanna lebih sering berteman dengan murid yang kurang beruntung.

Hanna memiliki hidung yang cukup tajam, matanya berwarna coklat, dan kulitnya kuning langsat. Tinggi badan hanna 165 sentimeter dan berat badannya 52 kilogram. Gadis delapan belas tahun ini tergolong imut.

Selama di SMA, ia belum pernah jatuh hati kepada seseorang walaupun beberapa murid pernah mendekatinya. Banyak yang bicara bahwa Hanna gadis yang cerewet. Ia juga tipe orang yang tidak suka diatur. Saat ada yang mendekatinya, ia akan mengajukan ratusan pertanyaan mengenai banyak hal. Ia berpikir bahwa ia adalah salah satu murid terpintar, jadi Hanna ingin memiliki pasangan yang jauh lebih pintar darinya. Maklum saja, 10 besar kandidat murid paling pintar di sekolah disabet oleh murid perempuan termasuk Hanna. Jadi sepertinya tidak mungkin Hanna akan memiliki kekasih yang lebih pintar darinya. Apalagi Hanna sering mendapat peringkat satu sampai tiga disetiap evaluasi atau ujian.

Tahun ini, Hanna duduk di kelas sebelas. Masih ada waktu satu tahun lagi untuk lulus dari Blue Diamond. Hari-hari yang sudah ia lalui berjalan seperti biasa. Pagi hari ia bersekolah sampai pukul dua siang. Sepulang sekolah tiga kali dalam seminggu ia pergi kursus mata pelajaran kimia yang memang menjadi kelemahannya. Jika sedang tidak kursus, ia menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di pusat perbelanjaan atau pergi ke taman kota.

"Hanna !" peluk Sora, sahabat Hanna semenjak SMP.
"Sora ! Apa kau terbiasa mengagetkan seseorang ?" Hanna sambil merapihkan rambutnya yang ikut tersentak karena pelukan Sora yang tiba-tiba.
"Kau ini ! Hey, aku menemukan cara mengerjakan soal kimia yang kau tanyakan kemarin !"
"Benarkah ? Wah kau hebat, Sora. Sepertinya kau akan merebut peringkat pertamaku. Hahaha."
"Ah kau ini, mana mungkin aku mengalahkan orang paling hebat di sekolahku. Yang ada aku akan dipindah atau beasiswaku dicabut."
"Plak ! Kau ini bicara apa, aku kan hanya bergurau !" Hanna memukul kepala Sora sebagai tanda protesnya.
"Kau ini."
Kemudian mereka bertengkar kecil sambil terus tertawa.

"Hey kalian ! Jika setiap pagi seperti ini, kalian akan merusak kedua mataku ! Cepat menyingkirlah dan masuk ke dalam !" ujar Yujoong, penjaga sekolah yang sudah sering melihat kelakuan Hanna dan Sora setiap pagi. Memang mereka berdua ada saja yang diributkan. Hanna dan Sora langsung melesat masuk ke sekolah mereka sambil terus bergurau.

Ketika sampai di kelas, Hanna yang berbeda kelas sebelas A sedangkan Sora berada di sebelas C, meletakan tasnya dan mengeluarkan dua botol minuman berisi jus jeruk. Ia membawa jus tersebut ke kelas Sora.

"Hey, Sora! Keluarlah, pelajaran masih lama untuk dimulai. " Hanna berdiri di depan kelas Sora.
Sora berlari dengan sangat cepat untuk menuruti apa kata Hanna.
"Ini untukmu. " Hanna menyodorkan sebuah botol jus jeruknya.
"Wah, hebat. Terima kasih sayangku, Hanna. Aku tidak akan merebut peringkatmu. Hahaha. Tetapi apa ini?"
"Kau ini ! Kak Ryeowok baru pulang dari Jeju dan membawakan ini untuk kita. Jus jeruk Jeju. Aku sangat menyukai ini. Rasanya segar dan manis. "
"Seperti aku? "
"Kau tersisa asamnya saja. Hahaha. "
"Kau ini!"
"Hanna, apa kau tahu akan ada lima murid beasiswa yang datang hari ini? "
"Tidak. Lantas kenapa?"
"Aku dengar, tiga murid kelas sebelas, salah satunya akan ada di kelasku, dan yang lain ada di kelas B dan F. "
"Kelas F? Sayang sekali. Kelas kita dibagi menurut nilai tertinggi, sayang sekali jika beasiswa diberikan untuk murid yang hanya bisa masuk ke kelas F. "
"Hey Hanna. Apa kau lupa? Mungkin dia di kelas terendah Blue Diamond, tapi jika disekolah lain, dia di kelas unggulan. Apa kau lupa dengan reputasi Blue Diamond? Kau ini! "
"Kapan kelasku akan ada murid baru? Kelas terasa membosankan karena tidak ada pergantian suasana. Aku pikir sangat senang jika ada murid baru. "
"Sangat menyenangkan. Apa kau ingin pindah dikelasku? Aku akan sangat senang bertukar posisi denganmu. Hahaha. "
"Kau ini! "
"Dan yang mengejutkan, ada dua murid baru di tingkat dua belas, kelas A. "
"Daebak! Kau yakin? Kelas A ? Wah, murid itu sangat pintar."
"Iya Hanna. "
"Wah, baru kali ini ada murid yang berhasil masuk kelas A. Dia hebat sekali. Kalau dia di kelas A, maka dia akan ikut kelas tambahan besok bukan ? Aku penasaran seperti apa mereka. Ini hebat sekali, Sora. Kau tentu tahu untuk masuk ke kelas A butuh ujian tambahan dan itu tidak mudah."
"Aku sudah gagal dengan ujian itu, tentu aku tahu. Dan Hanna, aku jadi ingin masuk ke kelas tambahan milikmu."
"Hey kau ini kenapa ? Jangan merengek kepadaku. Lagipula kita kan sudah punya kelas tambahan masing-masing. Jika kau ingin denganku, perbaiki nilai bahasa inggris dan matematikamu !"
"Aku bukan ingin denganmu, tapi dengan murid baru itu. Aku sangat ingin mengetahui lebih dekat !"
"Apa kau gila ! Kau menyukai perempuan !"
"Apa yang kau bicarakan Hanna ?! Tentu saja tidak. Jadi kau berpikir murid itu perempuan ? Aku tidak akan seheboh ini jika dia perempuan, kau ini !"
"Maksudmu ?"
"Hanna, mereka berdua laki-laki !"
"APA !"

One More Chance..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang