One More Chance..

5. Sora, maafkan aku.

"Kak.. Aku tidak bermaksud untuk menarik ulur seperti apa yang kau katakan. Berhentilah berpikir negatif kepadaku. Kau tahu, aku sangat mencintaimu. Entah apa aku gila atau tidak waras. Tetapi sejak kejadian di kelasmu, aku sedikit khawatir tentangmu. Aku pikir kau tidak menyukaiku. Aku mencoba untuk memberimu ruang, tetapi itu hanya menjadikanku lebih sakit. Lagipula, jika kau bertanya kemana aku beberapa hari ini, aku harus menemani sahabatku. " jelas Hanna sambil tetap memeluk Heechul.
"Hanna... Entahlah... Aku pikir, kau tidak akan percaya, orang lain tidak akan percaya jika aku mencintaimu sejak aku mulai mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di sini. Beberapa hari lalu aku memang datang ke kelasmu dan tak menemukan apapun di sini. Ku pikir aku terlalu keras dan tidak memahami bagaimana lingkunganku. "
Hanna melepaskan pelukannya. Mereka berdiri dan saling berhadapan.
"Aku memang sedikit tidak percaya jika kau juga menyukaiku. Aku pikir semua orang akan melakukannya bukan karena perasaannya dan yang lainnya. "
"Hanna, aku datang ke kota ini untuk mengejar cita-citaku. Supaya aku dapat mendapatkan beasiswa kedokteran di kemudian hari. Dan kau, juga menjadi salah satu cita-citaku saat ini. Jadi, apakah kau mau menjalin hubungan denganku? Mungkin kisah kita seperti si kaya dan si miskin. Tetapi aku tidak peduli. Aku mencoba untuk membahagiakanmu dengan segala keterbatasanku. Maukah kau pergi ke taman saat aku tak bisa membawamu menonton bioskop?  Maukah kau naik bus denganku saat kita berkencan? Maukah kau makan es krim murah saat aku tak bisa mengajakmu makan malam di restaurant mahal? "
"Dan maukah kau untuk tidak merendahkan diri dihadapanku kak? Karena aku sangat mau apapun kekuranganmu. Biar kekuranganmu menjadi milikku dan kekuranganku menjadi milikmu. " Hanna menyela Heechul.
"Terima kasih Hanna. " Heechul memeluk Hanna dengan erat hingga mengangkatnya karena sangat bahagia.

Sejak hari itu, Hanna dan Heechul menjadi pasangan favorit di sekolah. Bagaimana tidak?  Hubungan mereka mungkin seperti "si kaya dan si miskin", tetapi jika melihat lebih dalam, hubungan yang mereka jalin sangatlah sehat. Mereka berdua menjadi pencetus pasangan 'No Matter'. Pasangan No Matter merupakan dua sejoli yang berbeda latar belakang keluarga namun bisa saling menjaga hubungan mereka.

Hanna dan Heechul tak selalu menghabiskan eaktu bersama. Heechul harus fokus mempersiapkan diri untuk seleksi perguruan tinggi. Hanna juga menjalani hari-hari sibuknya seperti biasa. Ketika mereka tidak mendapatkan kegiatan yang sibuk, mereka akan makan bersama di kantin, menghabiskan waktu istirahat di taman atau di perpustakaan. Saat mereka memiliki akhir pekan yang kosong, mereka pergi ke taman kota untuk sekedar melepas penat.

Hanna juga masih sering meluangkan waktu untuk sahabatnya, Sora. Sora sendiri sebenarnya sedikit sibuk akan beberapa hal dan sering menghabiskan waktunya di rumah untuk merawat sang ibu pasca operasi lalu. Walaupun Hanna mempekerjakan seorang pembantu dan perawat untuk keluarga Sora, bukan berarti Sora dapat bersantai dengan lega. Pembantu dan perawat tersebut akan pulang di sore hari. Sora harus segera kembali ke rumah saat itu. Ia yang merawat ibunya di sore sampai pagi.

Ini adalah bulan kedua pasca operasi ibu Sora. Tetapi tiga hari belakangan ini, kondisi kesehatan ibu Sora mengkhawatirkan. Sora masih belum memberitahukan keadaan ibunya baik kepada Dokter Choi ataupun Hanna. Wajah ibu Sora terlihat lebih pucat. Ia juga sering merasakan sakit di malam hari hingga tidak bisa tidur dengan nyenyak. Suatu pagi, Sora bangun lebih awal untuk bersiap ke sekolah. Ia kemudian pergi ke kamar ibunya untuk melihat keadaannya.

"Ibu, kau tidur dengan baik? "
"Ibu tidak tahu. Ibu merasa kurang baik saat ini. Ibu sangat lemas. "
"Bu, kita ke rumah sakit? Aku akan memberitahu ayah untuk mengantar kita. Aku khawatir karena ibu seperti ini dalam beberapa hari terakhir. "
"Jangan khawatir nak, lebih baik kau bersiap untuk sekolah. Ibu sekarang justru mulai mengantuk. "
"Ibu mau aku buatkan bubur? "
"Tidak, tidak perlu. Lebih baik buatlah sarapan untukmu dan ayahmu. Oh, ayahmu sudah bangun? "
"Belum bu. Ayah masih tidur di ruang tamu. Baiklah, aku akan dapur untuk membuat sarapan. "
Sora meninggalkan kamar ibunya dan pergi membuat sarapan serta bersiap ke sekolah.