Part 18

496 54 11
                                    

Hari ini Taeyeon datang bersama adiknya, kim yerim. Dengan tas kantung penuh buah ditangan gadis mungil itu.

“anyyeong unni..” sapa yeri ceria kemudian meletakan tas kantung itu diatas meja yang berisi mangkuk kosong.

“kau sudah sarapan?” tanya taeyeon saat melirik mangkuk itu. yuripun mengangguk dengan sebaris senyumnya.

“ne unni, aku sudah sarapan.. yak yeri-ah, mengapa kau baru datang menjengukku hah?” tanya yuri dengan mencoba memperlihatkan wajah kesalnya yang dibuat-buat itu pada yeri -adik taeyeon yang sangat imut.

“ah mianhe unni, kemarin aku berlibur ke daegu bersama teman lamaku. Aku juga baru mengetahui soal kabarmu semalam, taeng unni tidak pernah mengabariku tentangmu unni” jawab yeri dengan bibir poutnya kemudian duduk dipinggir tempat tidur yuri. kedua matanya terfokus pada perban yang melilit dikepala yuri.

“unni.. apa itu sakit?” tanyanya dengan tangannya yang perlahan terangkat, mencoba memegang kepala yuri namun dicegah oleh taeyeon.

“yak kau mau apa hah? Tentu saja itu sakit bodoh”

“aku hanya penasaran unni” jawab yeri dengan wajah kesalnya kepada taeyeon. sedangkan yuri hanya tertawa kecil melihat kedua orang itu.

“kepalaku sudah tidak begitu sakit kok..” ucapnya kemudian.

Disisi lain didalam kamar itu. taehyung sedang tertidur diatas sofa merah marun ketika mendengar suara berisik dari yeri, yuri dan taeyeon. lamat-lamat ia membuka kedua matanya walau ia masih merasa begitu mengantuk.

“oh nuna sudah datang rupanya” gumam taehyung kemudian bangun dari sofa itu dan duduk menyandarkan kedua pundaknya.

Memperhatikan wajah yuri yang kini tertawa kecil saat sedang mendengar cerita yeri. Pelan-pelanpun bibirnya menyunggingkan sebuah senyum. Ia sangat senang melihat yuri pada yang akhirnya bisa tertawa. Rupanya kedatangan gadis kecil itu bisa membuatnya terhibur.

“taehyung-ah pulanglah ke apartementmu, aku tahu kau sangat lelah. Sudah dua hari ini kau terus menemani yuri disini. Sekarang kau pulanglah untuk beristirahat. Aku dan yeri bisa menjaga yuri” ucap taeyeon yang ternyata sudah berdiri didekat taehyung.

Pria itu mengangguk pelan dengan netranya yang tidak pernah ia alihkan dari wajah yuri.

“gomawo nuna..” gumamnya pelan.

“tidak perlu berterima kasih. Aku adalah sahabat yuri. sudah sepatutnya aku menjaganya ketika ia sedang sakit”

“bukan itu nuna..”

“hmm?” kening taeyeon mengernyit bingung.

“tapi..” dengan sebelah alisnya yang terangkat, pelan-pelan taeyeon menoleh kearah pandangan taehyung.

“terima kasih karena telah membawa gadis kecil itu untuk yuri. ini untuk pertama kalinya aku melihat yuri kembali tertawa lepas sejak hatinya dilukai seseorang”

Taeyeon ikut tersenyum ketika menyadari adiknya sedang bercerita banyak hal pada yuri hingga membuat yuri tertawa sesekali. Iapun mengangguk paham tentang apa yang dimaksud oleh taehyung

oOo


masih sangat pagi ketika yoona turun dari sebuah taksi -tepat didepan rumah atap milik sehun. bibirnya menyunggingkan sebaris senyum tipis kemudian berjalan menaiki tangga rumah itu dengan sebelah tangannya yang membawa tas kantung berisi makanan.

“sehun-ah..” teriaknya sambil mengetuk-ngetuk pintu rumah sehun.

“sehun.. ini aku yoona, buka pintumu” teriak yoona sekali lagi namun tak ada sahutan dari dalam sana.

Let's Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang