4. 1 minggu yang buruk

1.2K 87 5
                                    

Keesokan harinya, Luna duduk denganku karena Rani pindah jadinya aku duduk sama dia.

"masih sedih lice, Rani pindah?" tanya Luna padaku

Aku hanya mengangguk dan menghela nafas.

"tapi kan Ahmad bilang "ya" ke kamu to? Harusnya kamu seneng dong" ucap Luna

"but you know that best friend is everything right?" ucapku sok inggris

Luna hanya bisa diam saja dan menepuk nepuk punggungku pelan. Tiba tiba Ahmad lewat di depan kelasku. Ia melihatku begitupun denganku. Aku mulai senyum senyum sendiri. Kemudian Luna menggodaku.

"cieee Alice, eyecontact sama Ahmad."  goda Luna

"a..apaan sih?" ucapku malu

Saat istirahat tiba, aku dan Luna pergi jajan. Dan bertemu dengan Ahmad lagi. Aku tidak berani menghadap Ahmad karena malu.

Kata Luna Ahmad melihatku, bagaimana tidak malu coba. Tapi apakah wajar jika perempuan duluan yang menyatakan cinta?

Aku pikir ini akan baik baik saja tetapi saat malam, aku mendapat banyak sekali pesan dari Luna. Ia memanggil aku banyak sekali dan ia mengirim tangkapan layar chat dia dengan AHMAD?!

Ahmad
Save ya, Ahmad

Luna
Ya ok

Ahmad
Lagi apa?

Luna
Eh? Lagi main hp doang

Ahmad
Oooo, udah makan?

Luna
Udah kok

Ahmad
Dah dulu ya mau belajar
byeee 👋

Luna
Yaa bye 👋

Aku kaget dengan isi chat Ahmad dengan Luna. Apa benar ini Ahmad? Karena Ahmad tidak pernah chat denganku seperti ini. Dia tidak pernah seperhatian ini pada orang lain. Apa benar Ahmad suka Luna?

Aku langsung menangis, menangis dan menangis. Aku tidak bisa apa apa lagi. Kalau benar Ahmad suka Luna, apakah aku harus meninggalkan Ahmad agar Luna bisa dengan Ahmad?

Tetapi, Luna sudah punya pacar yaitu Adib kakak kelas yang lumayan terkenal. Dan hubungan mereka masih baik baik saja. Aku harap, Luna tidak salah memilih diantara Ahmad dan Adib.

Keesokan harinya, aku berangkat bareng Rian, karena aku memintanya. Ia melihat aku murung lalu ia bertanya ada apa denganku. Aku hanya menjawab nanti saja aku akan cerita.

Sampai sekolah aku bertemu dengan Ahmad. Ia melihatku tetapi aku memilih untuk memalingkan muka. Saat itu aku merasa aku tidak bisa menahan air mataku. Saat lewat aku mengucapkan 1 kalimat yang kata orang punya banyak makna.

"terima kasih untuk semua"

Aku tau kalau Ahmad tadi mendengarnya. Bahkan suaraku saja sedikit keras dan bergetar karena menangis.

Aku ke kelas dan bertemu Luna dengan mata yang basah. Luna yang melihatku langsung memelukku dan meminta maaf. Aku hanya diam tidak bisa bergerak dan hanya bisa menangis dalam dekapannya.

Aku dan Luna duduk. Luna mengambil tisu untukku. Karena aku tidak bisa berhenti menangis. Kejadiannya tidak hanya sampai sini saja. Selama 2 hari berturut turut ketika aku bertemu Ahmad, aku tidak bisa menahan air mataku.

Depression [Sad Story]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang