10. I NEED YOU

7.6K 376 41
                                    

DAVE datang ke rumah Andy dengan kemarahan membumbung di hatinya. Ia baru mengetahui kalau Christ adalah orang dibalik kecelakaan Mike. Ia membayar anak Parjo untuk melakukannya.

Beberapa menit menunggu Andy dan Christ datang. Mereka terlihat...berantakan.

"BAJINGAN KAMU!" Dave mendaratkan kepalan tangannya di pipi Christ hingga cowok itu terjerembab dan sudut bibirnya berdarah.

"Tenang Dave, tenang sayang," Andy menahan tubuh Dave yang hendak menyerang adiknya. "Kenapa? Ada apa ini?"

"Aku akan melaporkanmu ke polisi. Kamu harus dipenjara!" penuh emosi, Dave kembali melampiaskan kata-kata itu pada cowok yang juga telah merusak hubungannya dengan Mike.

"Dave, aku mohon tenang," Andy berkata lembut. Dave berusaha meredakan emosi yang membakar dadanya. "Jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?"

Dave melihat Christ yang terhunyung berusaha kembali berdiri.

"Dia berusaha membunuh Mike!" tunjuknya.

"APA?" Andy terkejut. "Christ kamu..."

"Bukan aku yang menabrak..."

"Tapi kamu yang memerintahkan!" Dave kembali tersulut. Ia heran kenapa Christ tampak tak merasa bersalah.

Andy menggamit tangan Dave dan mengajaknya keluar.

"Kita bicarakan disini, tak enak jika Mama sama Papa mendengar."

Dave berusaha meredakan amarahnya. Ia kemudian menceritakan kronologi hasil penyelidikannya pada Andy.

"Nanti aku bicara pada Christ. Aku jamin ia akan menyerahkan diri ke polisi," ujar Andy.

"Sayang aku minta maaf. Aku bingung. Christ sudah..."

"Sudah sayang, sudah." Andy menggenggam tangan Dave dan menciumnya. "Serahkan semuanya padaku. Sekarang kamu pulang dan beristirahat, kamu kelihatan lelah." Andy mengusap kepala Dave, merapikan rambut yang jatuh tak beraturan di keningnya.

Dave mengangguk. Ia pamit setelah mencium kekasihnya itu.

Andy mengantar Dave hingga ke mobil. "Hati-hati di jalan, Sayang." Mobil Dave melaju keluar dari pekarangan rumah.

Setelah kepergian Dave, Andy bergegas menuju ke dalam rumah. Ia mendapati Christ meringis kesakitan.

"Sayang kamu nggak apa-apa?" Andy melihat luka di sudut bibir Christ.

"Aku berdarah gini Koko masih nanya nggak apa-apa?" jawab Christ sarkas. "Aku mau rencana selanjutnya dilakukan secepatnya. Aku ingin lihat pacarmu itu menderita!"

"Sssttt..." Andy menempelkan telunjuknya di bibir Christ. "Sayang, dia bukan pacarku. Kamu! Kamu pacarku! Ingat itu! Dan soal rencana selanjutnya, malam ini juga kita jalankan, aku juga ingin lihat dia menderita." Andy tertawa lantas memagut bibir Christ dengan penuh gairah.

*

Dave baru satu jam terlelap ketika Papanya menelepon. Kepalanya terasa berat karena semalaman tak bisa tidur. Dave bersandar di tepi ranjang kemudian mengangkat telepon.

"Ya, Pa."

"DAVE! APA-APAAN KAMU!" bentak Papa tiba-tiba membuat Dave harus menjauhkan ponselnya sesaat dari telinga. "Sekarang juga Papa tunggu di rumah!"

Klik.

Papa menutup teleponnya, membuat Dave bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

Detik berikutnya Mike menelepon.

"Dave kamu sudah lihat?" kata Mike.

"Lihat? Lihat apa?" tadi papa sekarang Mike. Dave benar-benar tak paham.

"Aku kirim link-nya ya." Mike menutup telponnya dan mengirim sebuah tautan via whatsapp.

Dave membuka tautan tersebut dan alangkah terkejutnya ia mendapati apa yang tampak di layar ponselnya.

Sebuah video adegan percintaannya dengan Andy di ruang ganti futsal. Dan video itu telah viral di media sosial.

*

"Gara-gara perbuatan kamu, saham perusahaan merosot tajam. Kita terancam bangkrut!" Papa Dave menggebrak meja, air mukanya keruh, tubuhnya tegang.

Dave menunduk di depan sang ayah. Ia benar-benar tak paham atas apa yang terjadi. Andy juga tiba-tiba menghilang, ponselnya tidak aktif sejak tadi.

Papa Dave terus mengomel pada putra semata wayangnya. Ia segera memerintahkan ajudannya untuk memblokir video itu dan mencari siapa pelaku pengunggahnya.

Dave makin kacau. Ia masih tak paham atas apa yang menimpa dirinya. Satu-satunya cara ia harus bertemu Andy untuk membahas masalah ini.

*

Andy, Christ, Papa, dan Mama duduk di meja makan, menikmati sarapan dengan suka cita. Pagi ini Papa Andy mendapat kabar bahwa saham perusahaan Papa Dave terpuruk. Itu artinya ia bisa segera mengambil alih perusahaan incarannya itu.

"Kerja bagus, Andrew," ucap sang Papa. "Setelah perusahaan itu jadi milik kita, Papa akan memberikan setengah sahamnya padamu."

"Terima kasih, Pa," ucap Andy.

"Jangan lupa janji Papa buat nikahin Christ sama Koko," pinta Christ.

Mama menatap putra bungsunya itu. "Memang kamu bener-bener pengen nikah sama Koh Andrew?" tanya Mama. Christ mengangguk.

Mama tersenyum lembut. "Baiklah. Setelah semua ini selesai, Papa dan Mama akan menikahkan kalian di Amerika," jawab Mama.

"Jangan lupa pesan gaun yang cantik ya, Mam," kata Christ.

"Iya sayang, Mama akan segera pesankan gaun terindah buat pernikahan kamu."

Christ dan Andy bertatapan. Keduanya saling melempar senyum bahagia.

***BERSAMBUNG***

The Doctor CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang