She is come back

731 52 1
                                    

Previous Chapter

“I.. iya Kaasan nanti Sakura datang tapi Sakura nunggu Sasuke pulang dulu ya”

Setidaknya kalau ada Sasuke ia masih bisa sedikit tenang. Iya benar ia harus hubungi Sasuke biar pertemuan dengan kakeknya batal.

“Jangan Saku-chan nanti biar Kaasan yang bilang sama Sasuke. Kamu sekarang langsung kesini ya”

Yaah gagal sodara sodara.

“I.. iya Kaasan”

Sakura galau pemirsah. Apa yang harus ia lakukan kalau ditanya macam – macam sama kakeknya Sasuke. Keluarga Sasuke saja sudah absurd apalagi kakeknya coba.

Duh Gusti tolongin Saku.

.
Love Accidentally?!
.

Konoha Residence 10.00 A.M

Seorang wanita terlihat sedang berdiri didepan balkon apartemennya sembari tangan kanannya memegang secangkir kopi dan tangan kirinya disandarkan diatas besi balkonnya.

Matanya menerawang jauh melihat pemandangan kota Konoha.
Kemarin ia baru memang sampai di kota kelahirannya ini setelah 5 tahun ditinggalkannya karena ia mengejar impiannya menjadi seorang desainer.

Hingga akhirnya ia kembali ke tempat kelahirannya karena telah berhasil menjadi salah satu desainer ternama di Eropa.
Ia memang hendak memindahkan seluruh pekerjaanya di Jepang terutama di Konoha karena selain ia ingin membangun butik dan peragaan busananya sendiri, ia juga ingin menggapai sesuatu.

Lebih tepatnya seseorang.

Seseorang yang ia tinggalkan lima tahun yang lalu karena ambisinya mengejar impiannya. Dan sekarang ia ingin mengejar cintanya.

.
.
.

Sakura gugup.

Setelah ia mendapat telepon dari ibu mertuanya, ia lantas buru – buru datang ke mansion Uchiha setelah menghubungi Sasuke tentu saja.

Tapi sayangnya si pantat ayam – sialan – itu malah sengaja me-reject panggilannya hingga akhirnya ia mengirimkan pesan yang entah dibaca atau tidak.

Sakura benar – benar kesal dengan suami pantat ayamnya itu, sekarang ini Sakura sedang berada dalam kesulitan eh malah suami kurang ajarnya itu ngambek dan menghiraukan panggilannya.

Tau gini aku bakar saja semua kolor upin ipinnya, Batin Sakura geram.

Dan disinilah Sakura terdampar, di ruang tamu mansion mertuanya yang besarnya aja ngalahin stadion Bung Karno. Ia heran seberapakah lama waktu yang dibutuhkan untuk mengepel seluruh mansion ini?.

Pasti capek banget kan ya? Ia saja disuruh lari 100 meter saja sudah ngos-ngosan apalagi suruh membersihkan rumah yang gedenya gak manusiawi ini.

Jangan salfok Sak.

Oke oke kita kembali ke TKP.

Saat ini Sakura sedang menunggu eksekusinya, eh bukan maksudnya menunggu kakek dari suaminya yang bahkan sampai sekarang ia tidak tahu wajahnya seperti apa.

Sambil berharap – harap cemas ia tarik nafas lalu hembuskan tarik nafas lalu hembuskan begitu terus secara konstan niatnya supaya kegugupannya berkurang.

Tapi bukannya berkurang malah sekarang ia semakin gugup.

Siapa sih yang bilang tarik nafas hembuskan menenangkan? Huh. Batinnya sebal.

Sakura menoleh ke arah tangga ketika ia melihat sesesok makhluk menuruni tangga. Sesosok manusia yang tinggi tegap besar, wajahnya bisa dikatakan sebelas limabelas dengan suami ayamnya, rambutnya yang panjang hitam berkilau seperti model iklan rambut pentin. Matanya yang menatap tajam kearahnya.

Love Accidentally?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang