Lala...
Teriak ibu"Iya Bu."
Sambil berjalan menuju ruangan tengah"Kebiasaan kamu jam segini belum berangkat,, terlambat baru tahu rasa kamu."
"Ibu kebiasaan kan masuknya jam 07:00 ini jam 06:00,santai aja bu."
"Tapi ini lain itu ada temen kamu nunggu dari tadi."
Lala terkejut akan yang ibunya ucap barusan.
"Hah..siapa Bu Dila maksudnya??"
Benar-benar mengudang rasa penasaran yang berlebihan,,ini suatu keajaiban baginya ada seseorang yang menunggu dia dan ngajak berangkat bareng gituh.
Mungkin saja itu Dila,mungkin dia putus dan pada akhirnya dia ngajak aku berangkat bareng.
"Ehh...ini anak malah bengong bukannya samperin sana."
"I...ya Bu."
Lala pun berpamitan dan bergegas menuju luar tuk memastikan siapa yang datang ke rumahnya pagi ini dan mengajaknya berangkat sekolah bareng.
Dan ternyata... Lala terperangah tak menduga ternyata itu Rahman
Apa ini mimpi,,dan mungkin ini kelanjutan mimpi saat aku chattan dengan rahman semalam.
Ehh tapi aku cubit tangan aku kemaren tapi rasanya sakit.
Mungkin saja yang ini mimpiLala mencubit tangannya dan ia ingin berteriak karena cubitanya begitu sakit namun jika benar ini dunia nyata bukan mimpi,pasti Rahman curiga kenapa aku menjerit.
Rahman tersenyum
Lala berkata dalam hati kembali benarkah ia tersenyum padaku,apakah benar senyuman manis untukku??beribu tanya ia lontarkan kepada dirinya sendiri yg tak menemukan jawaban yg pasti akan pertanyaannya.Lala tak ingin melamun terus dan ini kenyataannya ia mencoba jalan seperti biasa dan bersikap sewajarnya.
Walaupun sebenarnya ia ingin bertikah bahwa ia bahagia bisa ada Rahman disini dan tersenyum syahdu hanya untuknya serta mengucapkan beribu-ribu terimakasih untuknya karena membuat hari ku bersinar melebihi mentari di kala pagi ini.
Tapi Lala mencoba tuk tetap tenang dan sewajarnya,ia tak ingin Rahman jadi ilfil padanya
"Rahman,,ada apa ya kok sampe datang ke rumahnya Kaka?"
"Eumm kebetulan ka."
"Haha..(Lala tertawa kecil)
Gak mungkin kan jalan rumah kita beda arahnya.""Ya kebetulan aku ingin jalan sini dan aku belok jalan sini."
Mereka berduapun tertawa bersama.
"Jadi intinya." Lala bertanya seakan-akan menghentikan tawa Rahman
"Kaka ini gimana,,aku ngajak berangkat sekolah barenglah."
Lala tersenyum..
"Ehh iyaa ka,ibu kaka mana sekalian pamitan dan minta ijin buat berangkat bareng sama Kaka."
"Boleh,tapi hati-hati."Lala sambil mengedipkan matanya
"Emangnya kenapa??"
"Ibu aku galak."
Sebelum menjawab perkataan dari Lala,Rahman menghembuskan napas berat dan itu terlihat oleh Lala.sebenarnya Lala ingin tersenyum melihat Rahman yang terlihat takut namun ia berusaha menahannya.
"Yaudahlah gppa,kan niat aku baik jadi apa salahnya di coba."
Jawaban Rahman seakan pasrah dengan keadaan,namun seakan hatinya Lala kagum akan keberanian Rahman untuk menghadapi situasi seperti ini walaupun ibunya Lala gak galak sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan sahabat
RomanceKetika 2 orang sahabat mencintai lelaki yang sama. Siapakah yang akan mengorbankan perasaannya? Dan manakah yang akan dikorbankan,perasaannya atau harus merelakan sahabat terbaik itu pergi:( Temukan jawabannya dalam cerita ini.