Bell pulang sekolahpun berbunyi dan Lala tak sabar untuk menemui Rahman.
Ia tak sabar ingin menjelaskan ini semua dan tak ingin membiarkan masalah ini berlarut-larut.
Lala berlari...
Sampai tak pamit kepada Dila dan sama sekali tak menghiraukan Dila yang sekarang mungkin lagi sedih.Lala terus berlari sampai napasnya terengah-engah.
Ketika sampai di kelas Rahman,namun kelasnya dahh kosong.
Lala terlambat dan apakah benar Rahman marah,pasti Rahman mengira bahwa Lala telah mempermainkan perasaannya.di situ perasaan Lala kalut.
Namun Lala tak berhenti mencari Rahman,semua kelas dan belakang sekolahpun telah di datangi.
Lala merasa pasrah dan mungkin Rahman sekarang telah berada di rumahnya.tapi Lala bingung apakah dia tak penasaran dengan percakapan yang tertunda tadi? entahlah seakan hatinya penuh dengan tanda tanya.
Lala berjalan menuju gerbang keluar sekolah tampak lesu,tapi ketika Lala melihat ke arah jalan.ia melihat Rahman lagi jajan disana
Muka suram Lala kembali ceria dan Lala menuju ke arah Rahman dengan gembira.
Disitu ada 2 orang sahabatnya Lala mengepinggirkan perasaan malunya terlebih dahulu."Rahman."
Rahman hanya melihat lala dengan tatapan kosong dan tak menjawabnya.Lala tak menyerah dan mencoba berkata kembali
"Eum ada yg ingin Kaka omongin,,bisa gak minta waktunya sebentar."
Ketika itu Rahman tak langsung menjawab dan ia berdiri.
"Maaf ka aku sibuk,lain kali aja."dengan nada datar tanpa senyuman.
Disitu Lala hanya mematung,tak menyangka Rahman berubah begitu cepat.
Rahmanpun pergi bersama dengan teman-temannya.
Disitu air mata Lala tak bisa di tahan dan menetes namun dengan sigap Lala langsung mengusap air matanya.
Tapi Rahman yang sepat menengok ke belakang melihat bahwa Lala menangis.
Disitu Rahman tak enak hati dengan perbuatannya sendiri"Man..."kata sahabatnya Denis
"Eumm iyaa.."
"Kok gitu sikapnya kepada ka Lala."
"Nah iya Man,walaupun ka Lala udah dewasa dari pada kita kan yg namanya cewek mh rapuh."kata Randi
"So tahu kamu Ran."
"Ehhh di bilangin."
"Udahlah terserah kalian."
Rahman tak ingin membahas itu,karena ia semakin merasa bersalah kepada ka Lala.sebenarnya ia menyukai ka Lala namun Rahman menyerah karena sampai kapanpun ia tak akan bisa bersaing dengan Kaka kelas yang lebih Tampan dan lebih dewasa darinya.
Matanya Rahmanpun berkaca-kaca.
"Tuhh...Loe baper Man."kata dua orang sahabat.
"Enggak kata siapa,loe berdua bisanya ngeledek."
Denis dan Randi hanya tersenyum melihat Rahman yang berkaca-kaca karena Kaka kelas.
************
Lala tak mengerti apa yang dirasakannya sekarangRasanya semangat yang ia punya telah sirna.
Namun ia tak menyerah untuk menjelaskan Kepada Rahman soal hubungan dia sama Febrian yang hanya sebatas sahabat.
Lala mencoba chat Rahman namun tak ada jawaban.
Lala terus memantau hpnya dan ketika itu Rahman aktif tapi,chat dari Lala cuman di read itu nyesek banget apalagi Lala nunggu dari tadi."Sungguh penantian yang sia-sia."ucap Lala pelan
Gimana cerita cinta Lala dan Rahman,,pasti lumayan seru yaa:)
Baca terus yaa...
Dan jangan lupa buat ajak yg kamu kenal tuk baca cerita"pengorbanan sahabat"JANGAN SAMPAI LUPA BUAT VOTE AND COMMENT SANGAT DI TUNGGU,DI SETIAP PARTNYA :)
LOVE YOU ALL;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan sahabat
RomanceKetika 2 orang sahabat mencintai lelaki yang sama. Siapakah yang akan mengorbankan perasaannya? Dan manakah yang akan dikorbankan,perasaannya atau harus merelakan sahabat terbaik itu pergi:( Temukan jawabannya dalam cerita ini.