cemburu

84 3 2
                                    

untuk pertama kalinya Lala sengaja berangkat siang.
Hanya untuk bisa bertemu dengan Rahman dan ternyata ketika di gerbang Lala melihat Rahman mengendarai motor namun tanpa melirik ke arah Lala dan bahkan sebuah senyuman juga enggak.

Lala melanjutkan rencana kedua,ia menuju kelas dengan jalan ke arah kelas Rahman siapa tahu ada hal yang baik yang terjadi.

Lala harus berjalan jauh hanya demi untuk bertemu dengan Rahman.

Tapi ketika Lala sampai agak dekat dengan kelas Rahman disitu Rahman ngobrol sangat akrab dengan teman sebayanya.

Hatinya hancur lebur walaupun Lala tau mungkin cuman sahabat tapi satu hal yang gak sanggup Lala terima yaitu jika cewek itu adalah pacarnya.

"Betapa bodohnya aku,cuman ingin melihat cowok yang aku sukai aku rela berjalan jauh seperti ini.tanpa memikirkan apakah dia juga mencintaiku atau tidak."ucap Lala dalam hati

Jika sudah mengenal cinta aku rela berkorban walaupun pengorbanan itu sia-sia.
  -Lala Angelita-

Rasanya ingin sekali Lala memutar arah dan tak bertemu dengan Rahman,namun jika ia berbalik arah mungkin nanti ada yang curiga.

Lala berusaha tenang dan menahan air matanya supaya tak menetes namun matanya tetap berkaca-kaca.

Ketika sampai di depan kelas Lala hanya bisa melihat satu pandangan yaitu ke depan tanpa menghiraukan Rahman yang ada di sebelah kanannya.

Lala berusaha tersenyum walaupun itu adalah senyuman yang sangat terpaksa.

Rahman sepat melihat ke arah ka Lala dan ia tahu kalau ka Lala matanya berkaca-kaca.ia ingin sekali untuk bertegur sapa dengan ka Lala.namun ia mengurungkan niatnya

Karena rasa kagum ini tak seharusnya ada,walaupun ka Lala lebih dewasa dari pada Rahman tapi,Rahman tetap mencintai Lala.

**********
"La..."kata Dila

Tak ada kata dari Lala

"Jajan yu ke kantin,dari tadi murung terus biasanya juga cerita."

Lala tak menjawab sama sekali,Dila menyerah serta membiarkan Lala tuk sendiri terlebih dahulu mungkin itu lebih baik.

Dila pergi ke kantin sendiri.
Dila melihat Rahman di situ hatinya senang sekali dan memilih kursi yang enak agar ia puas memandangi Rahman.

Rahman melihat kedatangan Dila di kantin namun Rahman tak melihat adanya kehadiran Lala di situ yang biasanya nepel kaya perangko.

"Dil..."

"Ehhh...iya iya."Dila terkejut ketika kedatangannya Aji

"Lala mana biasanya juga kalian berdua kemana-mana juga."

"Lagi murung di kelas."

"Emang kenapa dia?"

"Entahlah."

"Yaudah makasih ya."

"Iya..iya sana jangan menghalangi pandangan."

Ajipun menuju kelas sebelum ke kelas aji membeli makanan terlebih dahulu buat Lala.

***********

Dan apa yang di katakan Dila itu benar untuk pertama kalinya Aji melihat Lala murung.

"La.. kenapa?"

Lala mengangkat kepalanya yang ia tundukkan di atas meja.

"Ehhh....Ka Aji."

"Ni,aku bawain makanan makan ya."

"Iya makasih padahal jangan repot-repot ka."

"Gppa aku gk ngerasa di tepatin kok."

Lala berusaha tersenyum.
"Udah jangan dipaksain kalo sedih-sedih aja."

Lala pun tertawa.

"Ehh..iya ada apa kak sampe nyamperin aku ke Kelas."

"Nanti pulang sekolah kumpul ya."

"Ok ka."

"Iya,mau cerita gk km kenapa?"

"Aku gppa."

"Yaudah aku pamit yaa."

"Iya ka,hati-hati entar ada yang culik."

Ajipun tersenyum.
Lala senang sekali berteman dengan ka Aji yg selalu mengerti perasaannya dan tak pernah memaksa untuk Lala cerita kalau sedang sedih.

************
Hari ini Lala berusaha ceria dan tak ingin memikirkan perasaannya lagi.

Lala duduk di kursi pertama ketika ia nengok ke samping ternyata disitu ada Rahman yaa dia nyalonin buat jadi pengurus OSIS yang baru.

Rahman merasa ia tak enak dengan sikapnya yang Acuh,ia ingin meminta maaf.

Ketika kumpulnya selesai
Rahman berpapasan dengan Lala namun sikapnya acuh dan Rahman merasa di acuhkan itu gak enak.disitulah ia merasa gk enak ketika apa yang dilakukannya kepada Lala.

Rahman gak mengerti apa yang harus ia lakukan sekarang.
Sampai terlintas untuk meminta pendapat dari kedua sahabatnya.

Dan ternyata hanya ada Denis yang belum pulang yang masih nyantai di kantin.

"Denis."

"Ehh ...Man belum pulang??"

"Kumpul dulu barusan."

"Ouh,terus ngapain disini mau jajan juga."

"Enggak,,cuman mau minta pendapat sama Loe Den."

"Ok boleh soal apa?"

"Ka Lala nyuekin gue."

Hahah....Denis tertawa
"Ehhh kebiasaan loe mh."

"Maaf Man,habisnya kan kam sendiri yg cuekin ka Lala duluan.Nah Loe kok gak mau di cuekin yaa lucu."

"Yaa gue salah bro,terus gimana kalo ngobrol langsung takutnya masih cuek gimana."

"Gimana kalo bikin surat aja simpan di kolong bangkunya dan kasih coklat bila perlu."

"Ide km bagus Den."

"Iya dong siapa dulu denus gitu loh."

"Yaudah aku pamit Den,mau beli coklat dan bikin surat yaa.. duluan."

"Yaa bro hati-hati."

Rahmanpun bergegas pulang dan menyiapkan segalanya.

Ketika mengenal cinta indah rasanya walaupun terkadang rumit. Kata Rahman dalam hati








Baca terus ya ^_^
Dan semoga tambah suka dengan ceritanya.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengorbanan sahabat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang