"Sekuat apapun manusia berkehendak, jika Allah SWT tidak meridhoi maka tidak akan pernah bisa menyatu"
Kay adalah seorang gadis tomboy yang sebenarnya sudah memiliki kekasih juga sesama jenis. Kay mencintai teman wanitanya karena dia pernah mengalami kegagalan dengan teman laki-lakinya. Entah mengapa bersama Kay, Ayu begitu merasa nyaman. Padahal mereka belum pernah bertemu sebelumnya. Ayu sering menanyakan kabar Kay. Bahkan sampai hal-hal yang paling sepele sekalipun akan selalu diingatkan Ayu kepada Kay. Hubungan pertemanan mereka memang sangat tidak wajar. Kay pun tahu jika Ayu mulai menaruh hati kepadanya. Namun Kay tidak mau berpaling dari orang yang terlanjur dicintainya. Kay lebih memilih untuk setia kepada Anjani. Namun meskipun demikian, Ayu tetap saja bahagia dan nyaman menjalin hubungan dengan Kay.
"Kay, bolehkah aku memelukmu?" tulis Ayu di sebuah pesan whatsapp.
"Kenapa kamu ingin memelukku? Sedangkan kita pun tidak pernah bertemu. Aku tidak mengenalmu kan? Bukankah kita hanya mengenal lewat whatsapp?" balas Kay.
"Aku lelah Kay, aku sangat membutuhkan teman", balas Ayu.
"Tapi aku sudah ada yang punya Ayu, aku belum bisa membalas rasa sayangmu padaku", balas Kay.
"Aku mencintaimu tanpa syarat Kay. Aku tidak akan pernah memaksamu untuk membalas cintaku. Aku hanya ingin menyayangimu saja, bolehkah?" pinta Ayu.
"Ya, terserah kamu saja Ayu, tapi jangan marah jika aku tidak bisa mencintaimu", balas Kay sedikit ketus.
Kay memang sudah memiliki kekasih yang sangat dicintainya. Anjani adalah kekasih yang telah mengisi hatinya beberapa bulan terakhir ini. Walaupun hubungan asmara mereka masih dalam hitungan bulan, namun Ayu begitu menjaga kesetiaannya untuk Anjani. Jarak jauh yang memisahkan antara Kay dan Anjani pun tidak membuat Kay berupaya untuk mengkhianati kepercayaan Anjani. Hanya sebulan sekali mereka bertemu. Itupun Kay harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk datang mengunjungi Anjani yang berdomisili di kota yang berbeda. Kay sudah bekerja, namun Anjani masih kuliah. Usia mereka yang terpaut beberapa tahun membuat Kay harus lebih bersabar menghadapi sifat Anjani yag sedikit manja dan mudah marah. Tak jarang Kay lebih memilih untuk mengalah saat Anjani mulai ngambek dan marah-marah tanpa sebab. Kay lebih dewasa dari pada Anjani. Hubungan mereka pun beberapa kali nyaris putus di tengah jalan karena Kay hampir tak sanggup untuk memaklumi kemauan Anjani yang sering kali semaunya. Namun sejak kehadiran Ayu dalam hidup Kay, ada rasa nyaman yang pelan-pelan dirasakan Kay. Kay yang pada awalnya sangat acuh tak acuh kepada Ayu, lambat laun mulai memperlunak sikapnya. Kay tak lagi membiarkan chat dari Ayu ketika Ayu menyapanya, bahkan Ayu lah satu-satunya orang yang akan segera memberikan bantuan saat Kay dalam kesulitan. Walaupun hubungan Kay dan Ayu hanya sebatas teman di dunia maya, namun hubungan pertemana yang mereka rajut sangatlah baik. Kay dan Ayu saling memberikan support satu sama lain. Saat Kay kehabisan uang pun, Ayu akan dengan segenap kemampuannya segera mentransfer beberapa rupiah kepada Kay. Padahal Kay tidak mengetahui saat itu Ayu sedang sakit dan terpaksa buru-buru ke ATM untuk mentransfer sejumlah uang untuk membantu Kay. Semakin lama Ayu semakin menyukai Kay. Hatinya yang telah lama membeku kini mulai mencair, namun bukan kepada teman laki-laki. Ayu justru mulai mencintai Kay, teman wanita yang seharusnya tidak boleh dia cintai. Ayu sangat memahami bahwa apa yang dia lakukan adalah salah dan dosa besar. Allah sangat melaknat orang-orang yang telah menolak ketetapan-Nya. Namun Ayu mencoba mencari kebahagiaan di sisa-sisa hidupnya. Ayu tahu bahwa umurnya memang sudah tidak lama lagi. Berulang kali dia berbicara dengan dirinya di depan cermin.
"Apakah aku salah jika aku ingin merasakan kebahagiaan hidupku sebentar saja?" begitu ucap kali Ayu setiap kali dia bercermin.
Suatu hari Ayu mendapati status Kay di whatsapp nya. Ayu melihat tangan Kay yang sedang diinfus. Ayu menangis, Ayu merasa sangat ingin terbang ke kota dimana Kay tinggal. Perasaan sayang Ayu ke Kay memang makin lama makin menjadi-jadi. Kay pun tahu itu. Tapi Kay masih enggan menerima cinta Ayu. Kendati demikian, Ayu tetap saja menunjukkan rasa sayang dan perhatiannya kepada Kay.
"Kamu sudah makan sayang?" tulis Ayu di pesan singkatnya kepada Kay.
"Belum", jawab Kay singkat.
"Kenapa belum makan sayang?" tanya Ayu.
"Berasku habis", jawab Kay kemudian.
"Uang mu yang kemarin sudah habis sayang?"
"Iyalah, aku nggak ada uang lagi ini", balas Kay.
"Tunggu sebentar ya sayang, aku transfer sekarang", jawab Ayu.
Seperti itulah rasa sayang Ayu kepada Kay. Ayu tidak pernah bisa membiarkan Kay berada dalam keadaan yang tidak nyaman. Ayu selalu berusaha untuk membantu Kay semaksimal yang dia bisa.
Sementara Ratih yang melihat perubahan kakak sepupunya tersbut hanya bisa terdiam. Ratih tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Dia sangat tahu jika Ayu mulai melenceng dari kodratnya. Ratih sangat memahami jika Ayu mulai jatuh cinta kepada Kay, bahkan Ratih pernah di suruh Ayu untuk mentransfer sejumlah uang kepada Ayu. Sebenarnya Ratih ingin sekali menyampaikan hal ini kepada kedua orang tua Ayu dan juga kepada dokter Aji. Tapi Ratih tidak sampai hati untuk melukai perasaan Ayu. Dia lebih memilih diam dan menutup semua rahasia ini. Justru Ratih sangat bahagia melihat Ayu mulai bisa tersenyum kembali. Ayu kembali ceria sejak mengenal Kay. Walaupun Ratih tahu bahwa apa yang dilakukan kakak sepupunya itu adalah sebuah kesalahan besar, namun demi memberikan sedikit kebahagiaan kepada Ayu yang mungkin umurnya hanya tinggal beberapa bulan lagi, Ratih lebih memilih untuk mencoba mengerti keadaan ini.
Hubungan Ayu dan Kay makin lama kian akrab. Walaupunterlihat Ayu yang selalu membuka percakapan, namun itu tidak membuat Ayu bosanuntuk menghubungi Kay. Kay sendiri tampak acuh tak acuh menanggapi perasaanAyu. Kay lebih memilih tetap setia menjalin hubungan dengan Anjani kendatiAnjani pun semakin lama makin tak terlalu merespon perasaan Kay. Tak jarangAnjani sama sekali tidak membalas chat Kay dalam beberapa hari. Hal ini jelassemakin membuat Kay makin merasa tidak nyaman dengan Anjani. Rasa cinta Kayyang begitu besar kepada Anjani membuat Kay lebih memilih untuk terus mengalahdalam menghadapu Anjani. Benar-benar sebuah hubungan yang rumit. Ayu mencintaiKay, namun Kay mencintai Anjani. Padahal Ayu sangat dicintai dokter Aji danAnjani mulai meninggalkan Kay. Ratih pun diam-diam juga mulai menaruh hati padadokter Aji. Entah bagaimana hubungan ini akan menemukan titik temu. Sekuatapapun manusia berkehendak, jika Allah SWT tidak meridhoi maka tidak akanpernah bisa menyatu.
YOU ARE READING
KAY
RomanceMencintaimu adalah sebuah kesederhanaan tanpa syarat. Bukan seperti kopi yang nikmat saat di tenggak, namun pahit di akhir rasanya. Bukan pula seumpama air mata rindu pengguyur batin yang kian gersang dan tak berperasa. Meski senyummu layaknya pelan...