*******
06.55 pagi disekolah
Hari ini aku masih sekolah, memang aku bebas dari ortu yang sedang dirumah sakit jauh disana, tapi bukan berarti aku bisa membolos sekolah.
Lagi pula makhluk aneh bin ajaib masih berada disekitar ku, disekolah juga masih disekitar ku.
Dikelas sangat ribut, anak anak yang sedang bermain main setiap pagi sebelum guru masuk kelas.
Tapi tidak denganku yang sedang diam melamun duduk disudut kanan dibaris ke 2 dari belakang, yang dulu aku juga bermain, cerita, bahkan menjaili seseorang yang sekarang entah sedang apa jauh disana (yang dimaksud si Bammi).
Aku jadi pendiam, malas bicara dan tak mau diajak bercanda.
Tepatnya aku ini orang introver, tertutup.
Sepertinya mereka anak anak dikelas juga sudah tau jika mengajak bicara aku pasti jawabannya sangat singkat, percuma mengajak bicara aku, sia sia saja, bahkan aku sudah dicap "bocah irit bicara".
Ya terserah mereka saja lah mau kasih julukan apa, panggil aku apa, toh aku nggak peduli.
Sekarang yang bikin aku risih adalah dia makhluk aneh bin ajaib.
Yap betul tadi juga sudah ku kasih tau bahwa dia masih disekitar ku, mengikuti ku, atau aku saja yang merasa GR kalau aku diikutinya.
Tapi sepertinya aku benar kalau dia mengikuti ku atau mengawasiku.
Karena dia dari tadi melihatku terus tanpa memandang arah lain, aku juga balas memandangnya, menatapnya tanpa rasa takut, karena begitulah aku jika ditatap mataku aku akan membalasnya sampai dia yang menatapku meyerah.
Aku dan dia terus bertatapan mata sampai guru yang mengajar dikelasku masuk, alhasil aku harus memutuskan tatapan mata ini.
Sampai sekolah pun selesai dan aku langsung kembali ke rumah pun dia masih mengikuti ku.
Dalam perjalanan pulang dia masih mengikutiku dari belakang.
Sampai dijalanan didesaku yang sepi aku berhenti dan bermain ayunan ditaman, mencoba berbicara baik baik dengannya agar tidak terus mengikutiku sampai ke rumah lagi,
"Kenapa kau terus mengikutiku sampai sekarang?"
Dia yang kuajak bicara langsung menatapku.
"Aku tahu kau makhluk yang tak kasat mata, tapi aku bisa melihatmu dan aku tidak nyaman terus diikuti"
Aku langsung bicara ke poinnya.
Tapi dia masih diam,
"Jika kau diam saja tandanya kau akan meninggalkan ku, ok"
Selesai bicara seperti itu aku langsung beranjak pergi dari ayunan itu dan pulang kerumah.
Sesampainya dirumah aku tidak langsung masuk, berdiri di depan pintu dan menengok kebelakang jika saja dia masih mengikutinya, syukurlah rupanya tidak diikuti.
Aku langsung cuci kaki dan tangan, ganti baju, lalu pergi tiduran di kasur ku.
Menghubungi Ibu dan bertanya kondisi Bapak disana dan bertanya kapan pulang.
Rupanya Bapak masih harus dirawat seminggu lagi.
Dan masalah,,,
Ibu balik bertanya gimana kabar adik, sungguh tega aku melupakan adikku sendiri yang masih menginap dirumah tante, jadi aku menjawab asal kalau adik masih baik baik saja dirumah tante.
Selesai telepon Ibu aku langsung telepon tante, meminta maaf kalau masih belum bisa berkunjung kerumahnya dan menengok adik dengan beralasan masih banyak tugas kelompok yang harus dikerjakan cepat.
Tante memakluminya saja.
Mungkin adik juga nyaman dirumah tante, karena disana juga ada anak tante yang seumuran dengan adikku.
Lambat laun aku mengantuk dan tak tertahankan rasa ngantuk ini.
Aku meminta izin tante buat menyelesaikan telepon ini.
Telepon kami pun terputus saat aku menyelesaikan ucapan salam ku.
Samar samar saat mata ku tertutup aku melihat sesosok makhluk itu,
Lagi..
T.b.c
Salam Gyanayo_ky😇
KAMU SEDANG MEMBACA
IN FLOWER GREEN (End)
FantasyPublikasi : 14 Mei 2018 ~~ Sendiri itu bukan berarti sepi Mungkin kau tidak lagi sendiri Sesorang sedang mengawasimu Cobalah menikmati hidup #ceritanya memang sedikit membosankan awalnya. #Tapi jika dibaca terus mengikuti semua alur ceritanya bakal...