*******
Saat ku meneteskan air mata tepat ditengah bunga warna hijau agabong.
Tiba tiba warna cerah hijau yang menyilaukan mata memenuhi semua sudut ruangan kamarku yang mini ini.
Aku menutup mata rapat rapat, agar mataku tak buta dibuatnya.
😣***
04.55 pagiTit~tit~tit~tit~tit...
Dreeet~dreeet~
Tit~tit~tit~tit...
Dreet~dreet~Bunyi dan getaran alarm pada handphone ku.
Masih bisa aku dengar.
Syukurlah aku masih bisa bangun, mendengar, dan membuka mata.
Ha?
Apa hubungannya dengan bunyi alarm ku.Ah sudahlah~~
Memang seharusnya begitu, bersyukur dan berdoa saat bangun tidur.
😅Hmm,, omong omong tentang mata.
Aku langsung ingat dengan semalam.
Langsung aku bangun tanpa merenggangkan tubuh dahulu.
Uh~ sungguh linu semua sendiku, gara gara semalam ketiduran lagi.
Mencari kesana kesini buku diary ku.
Jangan jangan buku ku
😱Hangus...
Gara gara cahaya hijau yang sangat menyilaukan semalam.Saat berpikir hangus, tiba tiba lengan tanganku terasa hangat, seperti ada yang memegang lengan ku.
Saat aku mencoba mengeceknya.
Terlihat samar samar ada seseorang disudut paling ujung mataku.
Aku jadi tidak berani melihat seutuhnya.
Karna sejak kemarin aku ini sendirian dirumah.
Lalu siapa dia, yang menyentuhku.
Aku merasakan ada pergerakan dibelakangku.
Aku menahan nafas sebentar, lalu menengok kebelakang secara langsung dan cepat, sangat frontal dan
Duk...
Pletak..."Aduh,,"
Suara mengaduhku cukup kencang, dan secara otomatis tangannku yang tak disentuhnya mengelus dahiku yang kesakitan.
Rupanya orang itu mau memberikan buku diaryku yang dipegangnya.
Tapi bagaimana bisa orang ini berada dikamarku dan mengapa buku diaryku ada padanya.
Eh setelah lama aku memandangnya~~
Dia tidak bisa semudah itu aku sebut orang,
dia aneh,
dia tidak berucap apa apa, hanya diam mematung.
Sama sepertiku yang juga mematung melihatnya tidak wajar jika dia manusia.
Anehnya lagi, kenapa tubuhnya remang remang seperti asap saja, namun sedikit memancarkan warna hijau.
Aku mulai merinding.
"Si..siapa kamu?"
Itulah kata-kata yang keluar pertama kali dari mulutku.Sial, dia masih tetap diam ditempat dalam posisi berdiri didepanku.
Yap betul aku sudah balik badan menghadapinya sejak aku mengelus-elus dahiku yang sakit tadi, namun aku masih tetap dikasur ku.
Dia menyodorkan lagi buku yang dipegangnya, lebih tepatnya buku diary ku, sepertinya.
Aku menerimanya dengan cepat lalu menarik kembali tanganku sambil membawa buku diary ku.
Dan ternyata benar buku dairy ku, syukur lah masih utuh.
Salam Gyanayo
🐣🐣🐤
KAMU SEDANG MEMBACA
IN FLOWER GREEN (End)
FantasiPublikasi : 14 Mei 2018 ~~ Sendiri itu bukan berarti sepi Mungkin kau tidak lagi sendiri Sesorang sedang mengawasimu Cobalah menikmati hidup #ceritanya memang sedikit membosankan awalnya. #Tapi jika dibaca terus mengikuti semua alur ceritanya bakal...