2. ANNOYING MIKO

7.6K 612 44
                                    

Tiga orang yang terlahir dalam satu rahim dan mempunyai wajah serupa itu tak bisa menjamin kalau mereka akan mempunyai perilaku yang sama pula. Contohnya, adik-adik Samudra. Walau wajah mereka bertiga bak pinang dibelah dua, lebih tepatnya bak pinang dibelah tiga, tapi karakter mereka sangatlah berbeda.

Samudra sudah sangat hafal dengan karakter mereka masing-masing. Kalau Mika itu dewasa, sedikit ceroboh, dan rajin. Dia juga sering membantu Samudra bekerja seusai sekolah di restoran peninggalan orangtuanya. Dia juga pendengar yang baik untuk saudara-saudaranya.

Miko, dia sedikit kekanakan, namun juga terkadang bersikap dewasa, perfect, sedikit pemalas, terutama dalam membantu pekerjaan Samudra di restoran. Dia lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca komik dan membaca buku pelajaran daripada membantu Samudra di restoran. Dia lebih terkesan cuek dengan saudara, kecuali pada Miki.

Miko mempunyai feeling yang baik dengan adiknya. Ikatan batin Miko dan Miki lebih kuat daripada dengan Mika. Padahal jelas-jelas waktu lahir Mika dan Miko malah mempunyai berat badan yang sama. Tapi ada hal lain yang sama antara Mika dan Miko selain wajah mereka, yaitu sikap percaya diri yang berlebihan alias narsis. Tak jarang mereka selalu berselisih adu ketampanan di depan cermin. Mereka berdua selalu saja bertengkar bahkan hanya karena masalah sepele.

Seperti pagi ini. Cermin yang hanya berukuran setengah badan orang dewasa itu menjadi rebutan antara mereka berdua. Mereka saling mendorong mencoba menguasai cermin sendiri. Mereka merasa penampilan mereka tidak akan sempurna jika seluruh badan mereka tidak terpantul di cermin dan tidak diperiksa dengan detail. Terutama Miko, dia selalu mengecek penampilannya dengan sangat detail. Bahkan, noda kotor sedikit saja di seragamnya menjadi masalah besar baginya.

Dengan tiba-tiba saja Miko nongol di samping Mika yang asik menyisir rambut. Dia menggeser menyingkirkan tubuh Mika agar seluruh badannya terpantul dengan baik di depan cermin.

Mika tak mau kalah. Dia merasa lebih dulu di depan cermin, jadi dia harus mempertahankan posisinya. Aksi geser menggeser dan dorong mendorong terjadi dengan sengit.

"Gue duluan!!" kata Mika garang seakan ingin memukulkan sisir rambut yang dibawanya di kepala Miko.

"Nggak bisa!! Gue udah telat." Miko terus menggeser tubuh Mika membuat Mika semakin jengkel saja.

"Lo berangkat bareng gue. Telat nggak telat gue yang nentuin." Mika menggeser tubuh Miko kasar hingga terpaksa Miko menjauh.

Miko mendekat kembali dan merebut sisir rambut yang dibawa Mika dengan kasar. Sisir rambut kini berhasil dikuasainya.

Mika berkacak pinggang dan membiarkan Miko menyisir rambutnya di depan kaca dengan bebas. Dia benar-benar sangat sebal dengan ulah Miko yang semaunya.

Miko merasa menang dan menyeringai memandang Mika dari pantulan kaca. Mika memilih mengalah dan meninggalkan kamar.

Sedangkan Miki, dia cenderung pendiam, lemah lembut, dan sensitif. Segala hal tentangnya masih ada campur tangannya dengan Samudra, bahkan dalam hal merapikan baju, dalam hal makanan, dan lain sebagainya. Bukan karena Miki yang tak bisa melakukannya, tapi memang karena Samudra yang kelewat mengkhawatirkannya.

Seperti pagi ini, di saat dua saudara kembarnya sedang ribut di kamar, Miki tampak berjalan dari kamarnya. Miki satu kamar dengan Samudra. Sedangkan Mika satu kamar dengan Miko.

Samudra menghampiri Miki yang sudah mendudukkan diri di sofa. Dia membenahi beberapa kancing baju seragam Miki yang tidak masuk kelubangnya dengan baik. Samudra juga membenahi tali sepatu Miki. Walau sudah besar, Miki memang tak pernah bisa menalikan tali sepatunya dengan baik. Tak hanya sekali, Samudra sering menyaksikan adik bungsunya itu terjatuh karena tali sepatunya yang terinjak sendiri karena terlepas.

ANGEL'S TRIPLET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang