17. REBUTAN HAPE

3.9K 479 34
                                    

Sepertinya ruang tamu Samudra yang tampak berserakan karena ulah Mika dan Miko, berasa seperti hamparan bunga-bunga bermekaran di mata Samudra dan Layna. Dua orang dewasa berbeda gender itu tampak malu-malu duduk di kursi yang sama.

" Adik lo seru, ya?" tanya Layna malu-malu membuka pembicaraan.

" Iya, gitu deh. Kadang ngeselin juga. Kalau pagi mereka pasti pada senam lidah. Bikin gue gedeg aja. Jadi wajar aja kalau muka gue makin tua."

Samudra sesekali membenahi letak duduknya karena salah tingkah. Wajar jika dia grogi, dia masih laki-laki normal dan berada dekat dengan wanita yang disukainya.

" Senam lidah maksud lo berantem?" tanya Layna diselingi tawa.

" Iya," jawab Samudra tersenyum. Sesekali dia melirik Layna yang masih terlihat cantik saja seperti dulu.

" Ah, lo nggak kelihatan tua juga kok. Lo masih tetep kaya dulu."

" Masa, sih?" tanya Samudra tersipu. Dia tidak seperti Mika dan Miko yang cenderung percaya diri di depan wanita.

" Beneran," kata Layna meyakinkan.

" Alhamdulillah.." Samudra mengusap wajahnya.

" Alhamdulillah kenapa?" tanya Layna.

" Alhamdulillah masih ada yang ngakuin kalau gue muda. Hehe. Soalnya Mika sama Miko protes terus. Katanya gue lebih cocok jadi bokap mereka daripada Kakak mereka. hahaha."

" Hahaha. Adik-adik lo emang lucu. Eh! Tapi gue masih bingung bedain nya loh. Beneran," kata Layna berubah serius.

" Pas mereka kecil, gue juga masih bingung. Udah gitu, Mami sama Nenek suka ngasih mereka baju kembar melulu. Kalau Mika enak bedainnya. Dia punya tahi lalat di leher sama kaya Mami. Tapi kalau Miki sama Miko sama persis. Gue nggak bisa bedain, tapi pas gedenya makin lama gue makin bisa beda in," kata Samudra mengingat.

" Oh, ya? Terus ada cerita lucu nggak?" tanya Layna bersemangat.

" Ada. Lucu banget yang ini. Pas masih SMA, gue dikasih tugas Mami buat suapin mereka. Gara-gara wajah sama baju mereka sama, Miko gue kasih makan terus, si Miki enggak sama sekali. Gue padahal udah yakin banget kalau mereka itu udah gantian gue suapin. Akhirnya, jadi kelaparan deh Si Miki seharian. hahaha," kata Samudra diakhiri tawa.

Layna ikut tertawa. Mereka bahkan tidak menyadari kalau di ruang tamu ada si kembar juga, namun mereka sedang asik menonton tivi. Jadi mereka tidak mendengar perbincangan mereka. Samudra juga selalu mengajarkan etikat menghormati orang dewasa saat mereka berbicara. Tidak boleh menguping dan tidak boleh menyahut. Jadi Samudra tak masalah adik-adiknya tak jauh dari tempat dimana mereka berbincang. Lagi pula, agar mereka tahu pula kalau dia dan Layna tidak melakukan hal yang melanggar norma. Dan hanya mengobrol sewajarnya.

" Habis itu, gue pantang ngasih mereka baju kembar. Gue nggak mau keliru lagi. Kalau sekarang nggak tau kenapa makin tumbuh gede makin gampang bedainnya," tambah Samudra lagi.

" Ah! Kok gue masih bingung ya?" kata Layna.

" Mungkin karena belum terbiasa aja. Kalau Mika itu rahangnya agak lebar dan badannya tinggi gede daripada Miko sama Miki. Mungkin dewasa nanti sama kayak gue. Kalau Miko pakai kaca mata. Kalau Miki paling kecil di antara mereka, tapi kalau Miko lepas kacamata bisa mirip juga sama Miki. Cuma bedainnya, pipi Miko agak tembem dikit, terus cerewet," kata Samudra menjelaskan.

" Gitu, ya? Iya deh. Entar gue inget-inget."

Layna melihat Samudra sangat bahagia dan bersemangat saat menceritakan adik-adiknya. Dia bahkan berubah jadi cerewet dalam waktu yang singkat. Layna menyadari bahwa Samudra sangat menyayangi adik-adiknya.

ANGEL'S TRIPLET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang