Side Story - Lee Chaelin •

2.4K 397 54
                                    

Lee Chaelin adalah anak orang kaya. Kedua orangtuanya merupakan pebisnis, namun bergerak di bidang yang berbeda. Sang ayah ㅡTuan Leeㅡ adalah seorang kolektor barang antik, sementara sang ibu ㅡNyonya Leeㅡ adalah seorang auditor.

Kedua profesi inilah yang menjadikan Tuan Lee dan Nyonya Lee jarang sekali berada di rumah. Sejak kecil, Chaelin sudah sering ditinggal sendirian di rumah oleh kedua orangtuanya. Tak jarang Chaelin selalu merasa kesepian. Dia tidak punya siapapun untuk diajak bercerita, mengingat bahwa dia adalah anak tunggal.

Satu-satunya yang menemani Chaelin adalah Bibi Ahn, asisten rumah tangga sekaligus pengasuh Chaelin sejak dia masih bayi. Bibi Ahn sangat baik, sehingga Chaelin lebih menyukai Bibi Ahn, dibanding ibu kandungnya sendiri.

Suatu hari, ketika Chaelin berusia 13 tahun, Bibi Ahn meninggal dunia karena serangan jantung. Chaelin sangat terpukul, karena tidak ada lagi sosok Bibi Ahn yang selalu menemani dan menjadi sandarannya.

Sebulan setelah Bibi Ahn meninggal, Chaelin lagi-lagi harus merasakan pil pahit. Kedua orangtuanya bertengkar hebat, entah karena masalah apa.

Setiap hari, selalu ada saja yang diperdebatkan. Suara berat sang ayah dan suara melengking sang ibu yang selalu bersahutan memenuhi rumah, sudah menjadi makanan sehari-hari Chaelin.

Chaelin lelah dengan semua ini. Dia ingin sekali berteriak kepada kedua orangtuanya, meminta mereka supaya berhenti bertengkar. Chaelin tidak pernah merasakan kehangatan di dalam keluarganya. Setiap hari hanya hampa dan sepi yang dia rasakan.

Menginjak usia 15 tahun, Chaelin berubah. Dia menjadi sosok yang suka membangkang. Ucapan kedua orangtuanya tidak pernah dia hiraukan ㅡkarena dia merasa ucapan dua orang sial itu tidak penting. Chaelin sering bolos sekolah, menjadi tukang bully, merokok, berbuat onar di lingkungan sekolah, dan sering pergi ke club malam hingga berakhir mabuk di jalanan.

Suatu hari, karena kepergok merokok dan hendak dilaporkan ke Guru BK, Chaelin tega menyiksa seorang adik kelasnya. Berita ini sampai ke telinga tuan dan Nyonya Lee. Mereka marah besar, namun hal itu tidak dihiraukan oleh Chaelin.

Karena emosi dan merasa kesal, sang ayah memaksa Chaelin untuk pindah sekolah ke Asrama Banggeunji. Asrama itu memang terkenal sebagai tempat untuk menampung anak-anak yang sudah tidak dipedulikan lagi oleh orangtuanya.

Chaelin tentu saja dengan keras menolak perintah sang ayah. Dia bahkan berniat kabur dari rumah sebelum akhirnya terpaksa diberikan obat tidur oleh Tuan Lee supaya tidak berontak.

Chaelin tidak tau apa yang terjadi. Tau-taunya dia terbangun di sebuah kamar asing dengan setengah linglung.

Dan kisah Chaelin di asrama dimulai.

Setiap detik, setiap menit, setiap hari Chaelin lalui hari dengan keterpaksaan. Dia ingin sekali berbuat onar di asrama supaya dikeluarkan namun tidak bisa. Ketika melihat Nyonya Han untuk pertama kalinya saat tidak sengaja berpapasan, nyali Chaelin seolah menciut perlahan.

Ada sesuatu di dalam diri Nyonya Han yang membuat dirinya takut.

Entah apa itu.

Yang jelas membuat Chaelin ingin segera keluar dari asrama ini.

Oleh karenanya, Chaelin selalu mencari cara untuk keluar dari asrama. Mulai dari memanjat tembok tinggi asrama hingga berkelahi dengan beberapa murid yang ada di asrama sudah dia lakukan. Namun dia tidak berhasil. Pihak asrama seolah tidak peduli.

Dan lagi-lagi Chaelin harus menjalani hari-harinya di asrama. Dia kehabisan akal. Karena tindakan brutalnya tidak berbuah apapun, maka Chaelin memutuskan untuk mengikuti permainan sang ayah. Dia akan sabar menjalani hari-harinya di asrama sampai dia lulus dan keluar dari tempat ini. Chaelin hanya butuh kesabaran.

▶Concealed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang