Satu

33 6 0
                                    

Brisik! 💕

Akas, jemput gue sekarang
Gue udah siap berangkat
Kas?
Akas?
Akas!
Woy!
Akaaaaaasss
Sayang

Gue baru bangun beb

Yaudah gih mandi dulu
Abis itu kesini

Hm

Buruan!
Gue gak mau telat ke kampus

Iya, nyonya
.

"Hoaaammm!" Akas melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dengan tak bersemangat. Ia menuruni anak tangga dengan malas. Pagi-pagi seperti ini nyonya besar a.k.a Hisa sudah menerornya dengan runtutan pesan singkat.

Belum lagi kalau sampai telat datang, pasti si Hisa akan mencak-mencak plus misuh-misuh gak jelas.

"Baru bangun?"

Akas mengedipkan matanya berkali-kali, ia menatap pada seseorang yang menyapanya, rupanya sang mama, "hy, ma! Akas baru bangun."

"Yaudah, sana mandi dulu. Nanti langsung sarapan ya. Mama mau berangkat ke kampus dulu," fyi, mama Akas itu seorang dosen, dosen matematika.

"Kok pagi banget?" tanya Akas heran.

"Iya, ada kelas pagi."

"Ohhh."

"Mama berangkat dulu ya."

"Hmm."

♦♦♦

"Bu, Hisa berangkat dulu."

"Akas juga berangkat, Bu."

"Iya, hati-hati."

Pagi ini Akas dan Hisa jalani seperti pagi biasanya. Akas datang ke rumah Hisa pada pagi hari untuk menjemputnya lalu berangkat bersama ke kampus.

Setelah berpamitan, mereka berjalan keluar rumah. Hisa menaiki motor dan duduk di belakang Akas, membonceng.

"Udah?" tanya Akas.

"Udah."

"Kalo udah ya turun," ledek Akas, ia sangat suka menjahili Hisa. Karena melihat wajah cemberut Hisa sangat lucu baginya.

Plak...

Satu. Masih pagi tapi satu geplakan maut sudah mendarat di bahu Akas, dan pelakunya sudah dapat dipastikan yaitu Hisa.

"Buruan, gue harus sampe di kampus tepat waktu."

"Tumben?"

"Gue kan emang selalu dateng tepat waktu."

"Itu juga karna gue. Gue selalu jemput lo tepat waktu," Akas pede banget. Udah biasa.

"Lo bisa jemput gue tepat waktu juga karna gue bangunin lo," Hisa gak mau kalah tentunya.

"Bangunin apanya, lo terus-terusan chat. Brisik tau gak? Dasar tukang spam!"

Sengklek CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang