Basketball [Arin ❤️ Guanlin]

118 11 1
                                    

LeeHyunra ❤️ wonwoobee

 
"Jika tiga bola ini masuk, kau harus jadi kekasihku Noona,"

"Guanlin.."

Pria bernama Guanlin itu tersenyum. Menyunggingkan senyum tiga jarinya pada sang kakak kelas yang sejak awal telah berhasil merebut atensi dan juga hatinya.

Arin, Choi Arin.

"Guanlin jangan gila! Aku tak menyukaimu - tidak, maksudku aku menyukai orang lain," Arin tak mengerti lagi harus berkata apa pada adik kelas kelewat jangkungnya ini. Namun yang pasti aksi mendadak Guanlin ini berhasil membuat mereka menjadi pusat tatap orang-orang yang tak sengaja melintas lapangan basket.

"Orang lain? Apa maksud Noona, Mark Sunbae?"

Senyum manis seorang Guanlin seketika gugur dan tergantikan dengan sebuah senyum kecut.

"Aku tak peduli, yang pasti jika aku bisa memasukan bola ini tiga kali berturut-turut.." Gualin sengaja menjeda ucapannya, bersamaan dengan berhentinya sang tangan dalam men-drabble bola. 

Guanlin menatap Arin lurus-lurus.

"Noona harus menjadi kekasihku dan lupakan pria itu,"

Selepas Guanlin mengatakan ucapannya itu, sebuah bola dengan mulus melewati ring - dan ya, Guanlin lah pelakunya memangnya siapa lagi?

Dengan tubuh yang kelewat tinggi dibanding teman seangkatannya yang lain, tak sulit bagi Guanlin untuk menaklukan ring basket itu.

Senyum Guanlin kembali terukir.

"Masuk.."

Arin terperangah dalam posisinya kini. Gadis Choi ini tak menyangka jika lemparan Guanlin beberapa saat yang lalu akan tepat sasaran seperti ini.

Jadi, apa akhirnya..

"Guanlin, kau tak seriuskan? Maksudku kita tak mungkin bersama. Kita baru mengenal dua minggu yang lalu, kit-"

"Itu cukup untuk kita bersama Noona. Aku menyukaimu - tidak, aku mencintaimu. Jadi apalagi masalahnya? Karena pria Lee itu? Jelas-jelas dia tak menyukaimu. Manatapmu saja tidak. Jadi, untuk apa kau masih berharap padanya?" 

Bagaikan ujung pisau yang tajam, ucapan Guanlin itu berhasil membuat Arin mengunci bibirnya rapat. 

Semua yang dikatakan pria itu memang benar. Dua tahun sudah ia mengagumi Mark dan selama dua tahun itu juga Mark tak pernah menatapnya. Alih-alih menatap Arin, Mark malah memilih untuk menjalin hubungan dengan gadis lain. 

Gadis yang sangat sangat beruntung, Koeun. 

Anak baru yang entah bagaimana caranya bisa mengetuk hati Mark yang tampak beku itu. Hanya butuh dua minggu untuk mereka saling dekat, sebelum akhirnya mereka berpacaran. Dan Arin, setelah dua tahun perjuangannya mengejar Mark - dan hasilnya nihil. 

Arin tak mendapat apa-apa. 

Tak ada, kecuali rasa sakit dan sesak. 

Mata Arin entah mengapa terasa panas. Arin ingin menangis saat ini juga, tapi didepan Guanlin? Jangan gila! 

"Terserah apa katamu, tapi aku tetap menyukainya!" putus Arin setelah sebisa mungkin menahan air matanya untuk tak menetes. 

Arin berniat untuk pergi dari lapangan ini, namun niatan itu sayangnya harus Arin urungkan. Satu tangannya tiba-tiba ditahan oleh satu tangan lain. Tangan yang tentunya lebih besar dan lebih hangat - tangan Guanlin. 

"Aku juga sama sepertimu, terserah kau mau berkata apa. Tapi yang pasti aku tetap mencintaimu.." 

"dan ini.." 

wonwoobee' StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang