Stick Drum [Dowoon ❤ Jisoo]

120 11 1
                                    

wonwoobee 🦊🍊

Jisoo tak bisa menahan senyum gelinya, saat mendapati wajah polos Dowoon yang masih terlelap dalam tidurnya. Ya, setelah Jisoo dipaksa minum obat dengan cara yang nikmat – Jisoo pun tiba-tiba merasa mengantuk.

Dan kini saat sang mentari mulai kembali ke peraduannya, kesadaran Jisoo kembali dan gadis ini mendapati dirinya yang tertidur didalam dekapan hangat sang kekasih.

Alih-alih membangunkan sang kekasih, Jisoo lebih memilih untuk menatap lekat wajah polos itu. Mengelus lembut kedua pipi putih itu penuh sayang sebelum akhirnya mendaratkan kecupan manis di bibir Dowoon.

Jisoo tersenyum. Entah mengapa melihat wajah Dowoon dari jarak dekat seperti ini, membuat Jisoo teringat akan kejadian setahun lalu. Kejadian yang membuat mereka saling mengenal dan akhirnya bersama seperti ini.

Kejadian yang pastinya tak bisa dilupakan oleh kepala Jisoo.

.

.

FLASHBACK – SETAHUN LALU, CARPE DIEM CAFÉ.

.

.

Sudah menjadi kebiasaan bagi seorang Kim Jisoo untuk pergi hang out di café selepas ia menghabiskan waktu delapan jam lebihnya untuk bekerja. Dan seperti biasa juga, kegiatan Hang Out nya ini ditemani oleh sang atasan sekaligus sahabat karibnya, Seo Jisoo.

Entah ini sebuah kebetulan atau tidak, tapi keduanya memang bernama Jisoo.

“Aku lelah, haruskah aku resign?” selalu – setiap mereka hang out, Jisoo – Kim Jisoo selalu mengatakan satu kalimat, yang rasanya telah bosan didengar oleh sang atasan.

Resign – resign dan resign.

Omong kosong! Kenyataannya sampai detik ini Jisoo masih juga bekerja di perusahaan mereka.

“Berhenti bicara omong kosong, Jisoo-ya!” keluh Seo Jisoo – yang rasanya hari ini tengah berada dalam mood yang tidak baik. Terbukti dengan muramnya wajah cantik gadis itu.

“Ah, satu lagi. Kau tau kan, aku sedang bertengkar dengan Wonpil. Lalu kenapa juga kau mengajakku ke tempat ini?!” Seo Jisoo menghentakan kakinya kesal. “Menyebalkan..”

Kim Jisoo diam. Gadis Kim ini benar-benar tak mengerti apa yang atasannya ini maksud. Memangnya ada apa dengan café ini? Apa di café ini mereka akan bertemu dengan bos besarnya itu? Tak mungkin bukan!

Café ini bukanlah standar pria pewaris Day Corp. Bos nya itu mungkin lebih cocok untuk menghabiskan waktunya di Vegas atau Macau? – ya, itu lebih pantas.

Kim Jisoo berdecak sebelum menjawab, “Tenang saja, Wonpil kita yang terhormat itu tak mungkin mendarat di café biasa seperti ini. Kelas kita kan berbeda,” enteng Jisoo yang tak tahu saja jika ucapannya itu berhasil membuat Seo Jisoo menatapnya datar.

“Tak mungkin? Lalu apa itu?” dengan gelas berisi beer-nya. Seo Jisoo menunjuk segerombolan anak manusia yang kini tengah bersiap diatas panggung.

Ya, café ini menyediakan live music – dan sialnya dari banyaknya hari, dari banyaknya band pengisi live music di café ini, kenapa mereka harus hari ini? Ke-na-pa?!

Tertarik - Jisoo pun mulai mengikuti arah gelas sang atasan. Mata Jisoo membulat, “Itu bos kita? Untuk apa dia disini?” Tanya Kim Jisoo tak percaya. Terlebih bos yang biasanya memiliki wajah datar bak kulkas itu kini tengah sibuk dengan keyboard dihadapannya.

Seo Jisoo mendesah lemah. “Mereka – sialnya hari ini tampil,”

“Tampil?”

Kekasih Wonpil itu menatap Jisoo heran, “Kau tak tahu Dey6?”

wonwoobee' StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang