Love? [Renjun ❤ Yabuki Nako]

236 20 2
                                    

LeeHyunra ♥ wonwoobee

Ada udang dibalik batu - itulah yang Jaemin yakini kini, saat dengan tiba-tibanya Renjun bersikeras untuk ikut mengintili Jaemin menjemput sang kekasih - Hina. Biasanya Renjun selalu menolak ajakan Jaemin untuk pergi menjemput Hina, karena Renjun tak mau menjadi lalat dari dua bunga yang tengah dimabuk asmara ini. Tapi kini, Renjun malah dengan inisiatifnya meminta ikut - dan ini sungguhlah aneh.

Tempat Les bahasa Hina hanya berjarak enam ratus meter dari café tempat nongkrong Jaemin cs. Sehingga tak heran jika setiap hari senin, rabu dan jum'at Jaemin selalu giat menjemput belahan hatinya itu. Tapi berbeda dengan hari rabu ini, hari ini lagi-lagi Jaemin dibuat bingung akan sikap aneh seorang Huang Renjun.

"Kau benar-benar ikut? Tak biasanya?" heran Jaemin entah untuk keberapa kalinya selepas pria Na ini menginjak pedal gasnya dalam-dalam.

Renjun, sang penerima pertanyaan itu hanya bisa menampilkan senyum lebarnya. "Tak apa bukan? Aku hanya penasaran saja dengan tempat Les gadis galak itu,"

Gadis galak, itulah julukan Renjun pada Hina - yang sialnya adalah kekasih dari sahabat karibnya ini. Renjun sendiri masih tak mengerti bagaimana bisa seorang Na Jaemin yang terkenal akan aura playboy dan nakalnya ini, bisa jatuh hati pada gadis bergaya preman itu. Entah mengapa hanya membayangkan nama gadis itu saja membuat Renjun bergidik ngeri sendiri.

Mendapati sang kekasih tersayangnya dikatai seperti itu, tentu membuat Jaemin tak bisa menahan satu tangannya untuk menggeplak keras kepala Renjun.

"YAKK! Sakit!!" ringis Renjun yang memang tak siap akan serangan Jaemin yang jatuhnya dadakan ini. Dan inilah efek sahabatnya berpacaran dengan seorang preman mungil bernama Hina.

Pukul sana, pukul sini.

Sakit!

Bukannya merasa bersalah, Jaemin malah mendengus kesal mendengar ringisan Renjun itu.

"Lebih sakit mana, saat kekasihmu sendiri diejek tepat didepan matamu, huh? Cih, Hina itu manis - malah lebih manis dari gulali yang sering kita makan," pamer Jaemin yang sayangnya tak diamini oleh Renjun, Sekali gadis kasar, ya pasti kedepannya akan kasar juga.

Dan Renjun tak suka tipikal gadis seperti itu. Renjun lebih suka gadis yang mungil, manis dan menggemaskan.

Membayangkan gadis impiannya itu, entah mengapa membuat hati Renjun berdesir tak karuan. Andai gadis idaman itu memang ada, pasti Renjun tak akan melepasnya dengan mudah. Renjun akan mendekatinya dan membuat gadis itu menjadi miliknya.

Ya, Renjun yakin itu.

Setelah asik beradu mulut tak penting, akhirnya mobil yang dikemudikan Jaemin sampai ditempat les bahasa sang kekasih.

Lima menit menunggu didalam mobil, akhirnya sosok gadis yang mereka tunggu datang juga. Senyum Jaemin seketika terukir saat matanya menangkap sosok manis Hina yang tampak bercengkrama dengan salah satu teman gadisnya.

Tak hanya senyum Jaemin yang merekah, diam-diam senyum Renjun pun ikut terbit saat matanya menangkap satu sosok. Sosok yang selama hampir dua minggu ini ia ikuti diam-diam. Dan benar tebakan otak cerdasnya jika gadis itu memang ikut les di tempat ini.

"Itu Hina, aku akan turun dan kau diam saj-" ucapan Jaemin seketika mengambang saat matanya dengan jelas melihat Renjun yang tampak terburu-buru membuka pintu mobil.

Dahi Jaemin semakin berkerut tak mengerti, sebenarnya ada apa ini?

Kenapa malah Renjun yang tampak bersemangat? Bukankah disini Jaemin yang akan menjemput gadisnya tapi kok-

wonwoobee' StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang