part 6

42 4 2
                                    

Author pov

Saat zahra tau ternyata orang yang berkunjung ke rumahnya adalah ayahnya, dan siapa perempuan disamping ayahnya? zahra bahkan enggan melihatnya
Mata zahra tiba-tiba memerah terlihat jelas kebencian yg ada pada dirinya.

"BUNDA APA-APAAN INI!??" teriaknya dengan linangan air mata yang tak dapat di bendung kembali

"Dengarkan bunda dulu nak!" ucap bundanya seraya mencekal tangan putrinya

"Aku gak mau!" ucapnya mentah mentah sambil meronta

"Nak... Maafin ayah hiks..!" ucap pria paruh baya itu sambil menangis menuju ke arah zahra

Namun zahra memalingkan pandangannya seakan ia tak melihat apa-apa

"Berhenti!! Menangiss aku muak melihatnya!!!" teriaknya menggema di sisi ruangan

"Zahra!! Ngomong apa kamu? Sejak kapan bunda ngajarin kamu kata kasar seperti itu??" ucap bundanya membentak

Zahra kaget baru pertama kalinya zahra mendengar bunda kesayangannya membentakknya bahkan begitu keras, sakit, perih, hancur itu lah yg di rasakan zahra saat ini

"Aku mau pergi bunda hiks.. Lepasin hiks..!" ucap zahra terisak dalam cekalan bundanya

"Bunda mohon dengerin penjelasan ayah dulu!" ucap bundanya sambil mempererat cekalannya

"Gak mau hiks.. hiks...!" kata zahra sambil menangis lemah

"Kaka... Maafin aku sama ayah ka.. Hiks..!" ucap perempuan itu sambil menangis memeluk zahra
Namun, dengan cepat zahra mendorong tubuh gadis itu sehingga terjatuh

"Diem lo!! Lo bukan adek gue pergi lo dari hadapan gue!!" teriaknya pada gadis itu sampai membuatnya takut melihat amarah zahra

"ZAHRA!!" Bentak bundanya cekalan tangannya pun lepas

Zahra beranjak ingin pergi namun nisa mencekal tangannya membuatnya berhenti

"Mau kemana lo?" tanya nisa sambil mencekal tangannya

"Kantor, lepas tangan gue!" bentaknya sambil terisak

"Tapi berkasnya?" tanya nisa mempererat cekalan nya

"Gue mohon! Gue mau sendiri!" ucapnya lemas dan mau tak mau nisa melepas tangan zahra. dan zahra pergi dengan mobilnya

"Maaf mas.." ucap bundanya zahra

"Tak apa inara! Ini sudah nasibku karna menyakiti putriku sendiri" ucap pria paruh baya itu sambil terisak pelan

Hening...

Setelah kepergian zahra semuanya hening tak ada yang berbicara, ayah dan gadis itu di suruh bundanya untuk menginap disini walau ia tau karna putrinya pasti tak mengizinkan tapi, ia harus memberitahu putrinya yg sebenarnya.

F

lashback on

Wanita paruh baya itu sedang memasak di dapur seraya menunggu putrinya pulang kerja. Siapa lagi jika bukan bunda inara, tak terasa masakannya pun selesai segera ia rapikan kemeja makan untuk sarapan nanti malam.

Kau Adalah SenjakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang