Part 9

9 3 0
                                    

Vote.... Ya.... Vote...
Silahkan dibaca :")



Author pov'

Seorang pria menatap sendu gadis yg menangis sedari tadi sambil memegang buku hariannya.
"Kau kenapa?" tanya pria itu menatap gadis yg duduk di taman

"Eh, pak hasan tidak apa apa" ucap gadis itu menatap kelain

"Apa saya setua itu hingga kau panggil bapak?" tanya arif dengan nada jenaka

"Maaf" hanya itu yg diucapnya

"Kamu zahra?" ucap arif lagi

"Eh, kenapa..– ucapan zahra terpotong karna arif bicara

" maksud saya salsa" jelas arif terdengar suara helaan hapas dari zahra

"Iya. Saya ke kelas dulu pak. Assalamualaikum"

"Kenapa kau panggil bapak, apa saya tua cari panggilan lain" ucap arif tak suka

"Eeemm.. Lalu apa?" tanya zahra bingung

"Eeemm jika tdk dikantor kamu bebas panggil saya apa saja" dengan nada lembut lalu tersenyum

"Baik. Permisi. Assalamualaikumussalam" zahra pun berlalu pergi kekelasnnya

"Waalaikumussalam dek" lirih arif menatap kepergian zahra

"Akan saya kembalikan senyum itu zahra" arif pun pergi kekantornya sambil bersenandung kecil.



*
*
*
*
*
*

Cuaca sore ini mendung menandakan hujan akan turun, hembusan angin semakin kencang menimpa dedaunan yg berserakan ditanah. Butiran butiran bening mulai berjatuhan sedikit demi sedikit mulai menjadi deras dan mengguyur jalanan menjadi basah.
Hujan pun turun dengan  derasnya gadis dengan gamis biru tosca tengah duduk didekat jendela kamarnya melihat derasnya hujan turun.
Perlahan tatapannya menerawang dan satu dua butir air meluncur di matanya.

Seorang gadis yg berumur 6 tahun itu tengah asik bermain hujan sambil berlari dan tertawa, pria yg mengejarnya sudah mulai kelelahan.

"Ayo kejar ka kalo bisa haha" gadis itu terus lari dan tertawa lepas

"Udah dek, kk gak kuat kamu menang deh" sambil ngos ngossan mengejar gadis itu

"Gak mau kejar sampai dapat dong" lagi lagi gadis itu berlari dan mau tak mau pria itu mengejarnya

Bruk

Jatuh dan gadis itu menangis kencang melihat lututnya berdarah. Pria itu lantas berlari dan berjongkok di depan gadis itu

"Ya Allah, udh brapa kali kk bilang jangan kenceng larinya jatuh kan akhirnya" cerocos pria itu khawatir

"Hiks, zahra kan gak tau sakit.. Hiks" ucap gadis bernama zahra

"Yaudah sini kk gendong" pria itu adalah arif ia pun menggendong zahra menuju rumahnya

"Lain kali kalo dibilangin itu nurut ya, ininih akibat gak nurut, jatuh kan akhirnya" jelasnya lagi sambil berjalan

"Iya maaf" zahra cemberut di gendongan arif

"Masih sakit kakimu dek?" tanya arif khawatir

"Iya sakit tau hiks.." isaknya pelan

"Dasar manja" ejek arif selang beberapa detik ia tertawa lepas

Ingatan itu terus berputar bagai kaset rusak di otak zahra, ia mulai menghapus sisa air matanya dan beranjak untuk berwudhu agar tenang dirinya.

"Kapan ya, zahra bisa liat senyum kk lagi" ucap zahra lirih dan mulai berwudhu

"Zahra rindu tawa dan senyum an mu ka" seulas senyum tipis terbit diwajahnya
Zahrapun merentangkan sajadahnya untuk sholat sunah agar hati dan pikirannya tenang.

Ia pun mulai mengenakan mukena warna hijau bercorak bunga sakura, zahra pun melaksanakan sholatnya.

Selesai sholat zahra membaca Al-Qur'an agar hatinya tenang, sungguh obat yg paling ampuh membuatnya tenang kembali.
Usai membaca Al-Qur'an zahra merapikan mukena dan sajadahnya menaruhnya dilemari lalu mengambil buku hariannya tempat membagi cerita.

Seandainya saja seseorang dapat merasakan apa yang orang lain rasakan, maka mereka akan berhenti untuk menyakiti perasaannya...
Itu pun hanya 'seandainya'

Coretan tinta zahra dibuku hariannya tempat mengisi kekosongan hatinya.










Ahamdulillah udah selesai hehe :')
Jangan lupa Vote Ya Vote..
Pollow juga akun watpaad aku ya teman teman :')
Yasudah, sampai bertemu lagi hehe😁
Wassalamualaikumussalam
Jazakallah khairan katsiron

@Miwa0444



Kau Adalah SenjakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang