Intro

619 65 37
                                    

Ribuan tahun telah berlalu sejak bumi ini pertama kali diciptakan. Manusia terlahir, mengisi kekosongan di dalamnya. Diberkahi kepintaran yang diharapkan dapat membuat bumi ini semakin baik di masa depan.

Hari demi hari, manusia terus berkembang. Berusaha mencari kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka. Bumi pun senantiasa memberikan segala yang dimiliki demi kelangsungan hidup para makhluk yang tinggal di dalamnya, terutama manusia.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kepintaran manusia berkembang dan meningkat dengan pesat. Namun sayang semua itu harus membuat empati dalam diri mereka perlahan mulai hilang. Hanya menyisakan keegoisan, berpikir mengenai diri mereka semata. Seakan yang ada dalam kepala hanyalah soal bagaimana memenuhi kepuasan dalam hidup yang tak pernah ada batasnya. Semua itu berhasil membuat bumi merasa mulai terabaikan.

Dari hari ke hari, manusia terus merampas kekayaan bumi tanpa meminta izin dan tanpa memberikan imbalan sedikitpun. Namun ketulusan bumi terhadap manusia masih membuatnya tetap meyakini bahwa dia harus tetap melindungi para manusia. Hanya saja, di satu sisi dia pun sadar hidupnya tak akan berlangsung lama apabila kedaan tetap dibiarkan seperti itu. Mungkin sebentar lagi dia akan mati, tentu saja bersama dengan manusia yang tidak akan bisa hidup tanpa dirinya.

Bumi pun memilih untuk memberikan beberapa peringatan. Dengan pusaran angin atau guncangan kecil. Berharap dapat menyadarkan setiap insan yang hidup di dalamnya. Sekali, dua kali, harapan terhadap keadaan yang kian membaik pun tampak semakin jelas. Hanya saja semua itu tidak bertahan lama. Manusia yang kembali ke sifat serakahnya, berhasil menghilangkan kesabaran sang bumi, yang akhirnya memutuskan untuk meluapkan amarahnya.

Bencana pun mulai berdatangan, kembali memberikan kecemasan kepada umat manusia. Beberapa berpikir hal tersebut akan kembali membaik. Tapi kali ini mereka salah besar. Beberapa orang mulai membuka mata, tersadar bahwa semua itu adalah balasan dari kesalahan mereka. Sementara sebagian besarnya hanya dapat menyalahkan keadaan dan berusaha mencari tempat tinggal lain karena merasa bumi sudah tidak layak dihuni.

Semua orang yakin tak lama lagi tempat tinggal mereka akan lenyap karena bumi perlahan ditelan oleh lautan. Berbagai macam cara manusia lakukan untuk bertahan hidup. Beberapa berpikir bahwa mereka harus mencari cara untuk tetap bertahan meski tanpa adanya daratan sedikitpun. Hingga tak lama kemudian, muncullah sebuah organisasi rahasia yang bernama Orion.

Awalnya, Orion dibentuk dengan sebuah tujuan mulia demi menyelamatkan semua umat manusia. Hanya saja, keserakahan yang masih tertanam dalam diri manusia membuatnya berbalik arah sehingga mengganti semua tujuan hanya untuk memakmurkan satu pihak saja. Mereka akhirnya bekerja demi orang-orang berjabatan tinggi yang rela memberikan apapun demi mereka. Meski harus mengorbankan ratusan nyawa demi melangsungkan projek yang disebut dengan Bellgeussa.

Orion terlalu percaya diri akan semua rencana yang telah tersusun. Merasa para kelinci percobaannya tidak akan mungkin bisa berpikir untuk lolos dari kandangnya. Hanya sayang, selalu ada titik buta yang menjadi kelemahan dari sesuatu. Mereka tidak pernah menyangka akan ada orang-orang yang menerobos keluar kandang mereka untuk mencari kebenaran dari keadaan yang hampir membuat mereka terbuai dalam kenyamanan. Dan semua itu hanya dipicu oleh sebuah mimpi gila seorang gadis remaja bernama Aster.

Keinginan keras Aster untuk memberikan kehidupan yang lebih layak bagi semua orang akhirnya membuahkan hasil yang manis. Meski sebelumnya dia dan teman-temannya harus bersusah payah menelan kepahitan yang tak jarang membuatnya harus menangis darah. Namun, kerja kerasnya membuat Orion sendiri kehilangan bahan penelitian hebatnya yang telah dilindungi selama 59 tahun itu. Mereka pun harus menerima kehancuran dengan berat hati. Ditambah lagi dengan ketua mereka yang kini telah hilang ditelan lautan bersama puing-puing dari Bellgeussa.

Aster pun sudah tidak bisa ditemui lagi keberadaannya, karena dia turut menenggelamkan dirinya sendiri untuk kepentingan orang banyak. Untungnya, semua pengorbanan itu memberikan hasil yang setimpal. Semua penduduk Bellgeussa kini sudah bisa merasakan hidup di dunia yang sebenarnya. Tanpa harus terkekang di dalam sebuah kurungan seperti dulu lagi. Semua itu berkat keinginan seorang gadis untuk membuktikan bahwa tak ada harapan yang tidak bisa diwujudkan.

Crystal [Sequel of Aster Trilogy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang