🐱Pertama Kalinya

2K 355 8
                                    

I Dated Him



"Ncuk, Gon sunbae jemput lo nih!" Teriak Hyungseob dari luar kelas.



Hyunsuk noleh dan menemukan Byounggon yang lambai ke dia juga Hyungseob yang udah gandeng Woojin, mau pulang.




"Duluan ya, ncuk! Duluan sunbae," pamit Hyungseob sopan, begitu pula dengan Woojin lalu pergi meninggalkan kakak kelas mereka itu.




Sejak kejadian tempo hari, dua sejoli ini lumayan jadi deket. Lumayan loh ya. Lumayan.




Byounggon tiap hari pasti pulang bareng Hyunsuk, mengingat juga kalo Hyunsuk tuh tinggal sendirian.




Tapi cuma itu, ga boleh berharap lebih. Nanti dosa :(




Hyunsuk buru-buru masukin buku-bukunya. Dia tadi lagi nyalin catatan di papan tulis, karena mikirin makan apa malem ini dia jadi ketinggalan nyatet.





"Maaf, Hyung. Lama ya?" Tanya Hyunsuk





Byounggon menggeleng kemudian meraih tangan Hyunsuk untuk digenggam.




"Baru aja kok,"




Hyunsuk mengangguk paham. Mereka akhirnya berjalan untuk pulang.




Tidak ada obrolan, tapi juga tidak ada rasa canggung. Entah sejak kapan, tapi Hyunsuk sudah nyaman dengan Byounggon.




Sadar atau tidak, ingat atau tidak, padahal dia dipaksa berpacaran dengan pemuda Lee ini.




Hyunsuk masih sibuk memikirkan makan apa ia malam ini. Tadi pagi dia sempat ke super market untuk membeli bahan makanan.






"Hmmmmm.." tanpa sadar Hyunsuk bersuara.





Byounggon sedikit kebingungan kemudian menoleh dan memperhatikan Hyunsuk yang berwajah serius.





Byounggon terkekeh pelan melihatnya.





"Mikirin apasih, Dek?"





Seakan tersadar, Hyunsuk langsung salah tingkah dan merespon dengan tertawa canggung.




"Lagi mikirin makan apa malem ini, hehe,"





"Oh iya, lu sendiri ya,"




Hyunsuk mengangguk, kemudian entah kenapa kepikiran sama suatu hal yang mungkin bakalan jadi penyesalan dalam hidup Hyunsuk.






"Hyung mau makan malem bareng?"





"E-Eh??"



.
.
.



Hyunsuk mempersilakan kekasih 3 minggunya itu untuk masuk ke dalam apartemen sederhananya. Iya, Hyunsuk kan sendirian jadi apartemennya yang sederhana aja.




Byounggon menelisik sekitar dan sedikit kagum dengan lingkungan yang bersih. Hyunsuk benar-benar istri idaman.




"Kenapa tinggal sendiri?" Tanya Byounggon begitu duduk di sofa ruang tv.





Hyunsuk yang berjalan dengan segelas air, mengangkat kedua alisnya agak tidak menyangka akan ditanya oleh Byounggon.






"Keluargaku sering pindah karena pekerjaan Ayah, tapi setelah ke sini saat kelas 3 SMP, aku betah dan mutusin tinggal sendiri saat Ayah dan Ibu akan pindah ke Busan awal tahun kemarin," jelas Hyunsuk.




Byounggon ngangguk-ngangguk terus bingung mau nanyain apa lagi sebelum dia ngeliat Hyunsuk udah gulungin lengan bajunya.




"Mau ngapain?" Tanya Byounggon.




"Masak. Kan mau makan," jawab Hyunsuk polos.




Byounggon terkekeh menertawai kebodohannya sendiri.




Hyunsuk mengerjapkan matanya bingung, tapi kemudian memilih tidak peduli dan berjalan menuju dapur.




"Gemes banget," gumam Byounggon dengan mengacak rambutnya.





.
.
.



Selesai makan, Byounggon terus memerhatikan gerak-gerik Hyunsuk. Mulai dari pemuda mungil itu membersihkan meja, hingga mencuci piring. Semua dilakukan tanpa meminta bantuan Byounggon.






"Dek," panggil Byounggon





Hal ini mengejutkan Hyunsuk karena tau-tau aja Byounggon udah dibelakang Hyunsuk.




"I-Iya?"




"Lu ga takut?"





"M-Maksudnya?"





"Maksud gue, apa lu ga takut kita berduaan aja di sini?"




"E-Eh?"





Hyunsuk udah merinding begitu dia ngerasain pinggangnya dipeluk. Ga cuma itu, Hyunsuk rasanya mau teriak begitu ngerasain hembusan napas Byounggon di tengkuknya.






"Gue penasaran---" Byounggon memotong ucapannya.





Hyunsuk udah membeku. Spons cuci piringnya udah jatoh ke wastafel. Byounggon makin deketin wajahnya. Kini ke ceruk leher Hyunsuk ngebuat Hyunsuk jadi miringin kepalanya.





"--kenapa lo ngajak gue ke sini?" lanjut Byounggon.





Sedetik kemudian Byounggon mengecup ceruk leher Hyunsuk sehingga pemiliknya menggelinjang kegelian.





"Bahaya loh ngajakin seme ke apartemen dan cuma berduaan gini. Lain kali jangan ajak seme lain, cukup gue aja. Yah kalopun ada yang lain, udah gue pites duluan sebelum nginjek apartemen lo," ujar Byounggon lalu membalikan tubuh Hyunsuk dan melepas sarung tangan cuci piring Hyunsuk.






Hyunsuk yang akal sehatnya lagi kabur entah kemana cuma bisa matung dan ngebiarin Byounggon ngelepasin sarung tangan cuci piring juga apronnya.







Hal selanjutnya yang ia tahu setelah sadar, Byounggon udah selesai cuci piring gantiin posisinya barusan.







"Dek? Lu kenapa?"





Ah, bener kata Hyungseob tempo hari. Seharusnya dia ga boleh ajak pacar ke apartemen walaupun penasaran kenapa. Jadi ini alasannya.





.
.
.




"Hati-hati ya, Hyung," ucap Hyunsuk dengan suara kecil banget.




Dia udah sadar tadi diapain Byounggon dan sekarang dia jadi malu.





ITU PERTAMA KALINYA WOE. CATET.





"Harusnya elo yang hati-hati," Byounggon tertawa.





Hyunsuk merutuki dirinya sendiri, Byounggon hanya tertawa dengan tingkah menggemaskan kekasihnya itu.





"Yaudah, nanti gue kasih tau kalo udah nyampe,"





Hyunsuk ngangguk-ngangguk.








Ehh, baru aja mau keluar, Byounggon balik lagi ngadep Hyunsuk yang kebingungan.






"Nyaris lupa lagi. Gue ga punya nomor lo, heheheheh,"






Sialan :) jadi ini alasan dia ga pernah nelpon atau chat Hyunsuk. Kutu kupret emang. Laki apa laki, nomor pacarnya aja ga punya :)







Untung pacar -Choi Hyunsuk, ga tau kalo Byounggon sebobrok itu.





I Dated Him

[✔️] I Dated Him (Lee Byounggon x Choi Hyunsuk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang