#3

47 25 27
                                    

Pulang sekolah jam 13.45 ...

"Bisa gak ujiannya tadi?" sahut Vanessa dari belakang menghampiri Agnes.

"Walaupun gua gak bisa, gua bakal tetap semangat karena gua tau gua pasti bisa dapet nilai yang bagus di pelajaran biologi setidaknya sekali seumur hidup!" jawab Agnes dengan semangat yang membara.

"Kalo gitu... ayo kita refreshing dengan nongkrong dan makan sepuasnya!" sorak Vanessa dengan sangat semangat sambil merangkul Agnes dan menunjuk ke arah seberang sekolah.

"Let's gooo!!" jawab Agnes yang senang.

"Eh, kesitu yuk" "gila!! ganteng banget!" "namanya siapa?" "kenalan donk!" sorak para perempuan yang bergerombol seperti ada artis yang datang ke sekolahnya.

Agnes tidak peduli tapi lengannya di tarik oleh Vanessa karena Vanessa sangat penasaran siapa orang itu dan mengapa dia kesini.

"Kalo kesitu ya sendiri aja, jangan ajak-ajak deh ya" kata Agnes yang kesal karena Vanessa mengajak ke tempat kerumunan dan berisik yang tidak dia sukai dari dulu.

Tetapi Vanessa tidak peduli dengan pendapat Agnes dan langsung menarik lengan nya sambil memohon.

Deangan sedikit terpaksa, Agnes pun ikut dengan Vanessa karena dia tidak bisa menolak muka temannya saat memohon.

"Um, maaf ya tapi saya cari Agnes kelas 9" kata dari lelaki dari kerumunan tersebut.

Vanessa mendengar bahwa dia mencari sahabat nya dan langsung berteriak "WOI! para Celay* awas lu semua! dia cari sahabat gua bukan lu pada, minggir lu semua!!"

Semua cewek tersebut langsung kesal dan ada juga yang kaget karena teriakan Vanessa yang sangat kencang.

Agnes yang baru tersadar langsung kaget mendengar teriakan Vanessa dan kerumunan tersebut langsung hening dan menatap Vanessa dan Agnes.

Ray yang mendengar teriakan Vanessa tersebut langsung berjalan cepat ke arah Irene dan Agnes.

Anjir! kenapa koko yang kemarin gua tabrak kesini sih?! gua kan jadi malu banget sampe di liatin orang begini lagi. batin Agnes yang panik.

Itu dia Agnes!  Batin Ray lalu dengan semangat menuju ke arah Agnes dan Irene.

Semua cewek yang mengerumuni Ray segera menatap heran dan berbisik-bisik satu sama lain tentang Agnes.

"Ko Ray ngapain di sini?!" Tanya Agnes.

"Aku mau balikin barang kamu yang jatuh kemarin" jawab Ray sambil memberikan suatu gantungan berbentuk panda ke Agnes.

"Wah! aku aja lupa kalo ini jatuh! makasih ya ko karena udah repot-repot kesini buat balikin ini" kata Agnes dengan senang sambil memegang erat gantungan pandanya itu karena gantungan kesayangan nya telah kembali padanya walaupun dia lupa bahwa gantungan nya telah hilang.

Ray senang karena telah membantu Agnes lalu berkata "Gak usah sungkan, aku senang bisa bantu"

Tiba tiba Irene memasuki perbincangan dan bertanya "Ko Ray kan? Perkenalkan, aku Vanessa sahabat Agnes yang paling baik sedunia. Kalo aku boleh tanya, temen koko satu lagi kemana ya?" sambil melihat-lihat sekitar.

Agnes segera menyenggol Vanessa bahwa ini bukan saat yang baik untuk menanyakan hal seperti itu.

"Yaaaa kapan lagi gua bisa ambil kesempatan ini?" bisik Vanessa sambil mengedipkan sebelah mata nya.

" Hahaha, salam kenal ya Vanessa, jadi yang kamu maksud itu Steve? dia lagi ada urusan makanya ga bisa bareng" Kata Ray sambil tertawa kecil.

"Umm ko, kita keluar aja yuk ga enak diliatin sama orang..." kata Agnes yang memotong pembicaraan mereka karena tidak nyaman di liatin oleh murid lain.

Ray langsung mengangguk karena dia melihat Agnes tidak nyaman dengan tatapan orang lain.

Mungkin Ray sudah terbiasa sehingga tidak menyadari ia di liatin oleh para cewek yang ada di sekolah Agnes.

Mereka segera keluar dari pos satpam sekolah dan terdapat lapangan parkir lalu mereka terjebak di gerbang sekolah karena banyak cewe yang berkumpul ke arah mereka untuk melihat Ray.

"hai!" "kaka siapa?" "kenalan dong" "ih kakak ganteng deh" kata orang orang yang berkumpul di sekitar Ray dan langsung menempel-nempel pada badan Ray.

Ray tidak tahan atas teriakan dan tempelan badan cewe yang mendekatinya

Agnes terjatuh karena kerumunan cewe tersebut mendorongnya dengan keras.

Ray kaget dan segera menghampiri Agnes "Agnes! Kamu gapapa?" "Kalian ini apaan sih?! gua aja gak kenal kalian dan kalian seenaknya aja nempel-nempel sampe dorong cewek gua sampe jatoh gini!" teriak Ray yang sangat marah.

Para cewek yang menempelnya langsung mundur menjauh karena takut dengan teriakan tersebut dan Ray segera membantu Agnes untuk berdiri.

"Aku gapapa kok" jawab Agnes sambil menepuk-nepuk rok nya yang kotor.

Orang lain hanya menatap mereka dan berbisik bisik.

"Aduhhhh! buset dah!! dorong aja terus!!! dorong sampe ke Monas!!!!" teriak Vanessa yang muncul dari kerumunan bersama dengan suaranya yang nyaring.

"Astaga nes! lu gapapa kan?!" tanya Irene yang baru melihat dan menyadari sahabatnya terkapar di aspal.

Agnes mengangguk tersenyum dan Ray segera melihat-lihat bagian tubuh Agnes untuk memastikan apakah apa yang luka atau tidak.

"Nes! tangan kamu berdarah!" teriak Ray yang panik karena melihat darah yang berjatuhan.

Agnes segera melihat tangannya dan baru tersadar dengan rasa perih di sikunya, mungkin karena tergores oleh aspal.

Vanessa cemas karena melihat darah yang menetes tanpa henti di siku Agnes.

Ray segera menggendong Agnes menuju ke UKS dan Agnes kaget karena tiba-tiba Ray menggendongnya dari belakang

Agnes menatap muka Ray yang cemas dan sangat serius saat ke UKS.

"Ga usah panik ko Ray, aku gapapa kok" kata Agnes sambil tersenyum dan membuat Ray lebih tenang.

ini cewek kuat juga ya, padahal sakit banget tuh tangannya berdarah banyak gitu kayak robek tapi dia yang luka tenang tenang aja, malah gua yang panik. Batin Ray.

Sesampai mereka di UKS, Agnes segera di obati oleh dokter. Ray dan Vanessa menunggu di luar karena Dokter tidak memperbolehkan siapa pun untuk masuk ke dalam ruangan pengobatan.

*Celay : Cewe Alay (sebutan buat cewe yang alay dan jijai, geli deh pokoknya)

PRIORITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang