#7

11 7 1
                                    

Agnes POV

Agnes segera berlari tanpa arah untuk menjauhi mereka.

Noah menyadari bahwa saat Agnes menatap pasangan itu dan segera berlari, pasti Agnes menyukai cowok itu dan dilihat dari seragamnya mereka dari sekolah sebelah, mungkin saja itu cowok yang dibicarakan para cewek tadi .

Tanpa berpikir panjang, Noah langsung menyusul Agnes tersebut dan tidak menghiraukan Ray dan Chelsea.

Agnes berhenti di sebuah lorong yang tidak ia ketahui dan ia tidak peduli itu.

Noah segera berhenti saat melihat Agnes dan segera memanggil nya sambil menghampirinya.

"Agnes..." kata Noah dengan suara yang pelan tetapi cukup untuk di dengar oleh Agnes.

Agnes langsung memeluk Noah karena dia membutuhkan orang untuk di sandarkan.

Noah yang melihat reaksi Agnes tersebut langsung memeluk nya balik dengan pelan dan mengelus kepalanya.

"Cup... cup..., gapapa ada gua di sini kok" kata Noah dengan suara yang lembut sambil memberikan elusan yang membuat Agnes nyaman dan lebih tenang.

"Gu... gua..." jawab Agnes yang tersedu-sedu dengan suara seperti orang yang kehilangan suaranya.

"Udah gapapa jangan ngomong dulu, suara lu sampe habis gini" kata Noah.

Agnes hanya bisa mengangguk-angguk setuju.

"Mau langsung pulang?" tanya Noah.

"Gak... Gua gak bisa pulang dengan muka kayak gini" jawab Agnes sambil mengusap air mata nya.

"Jadi? kita mau kemana?" tanya Noah.

"Mau beli semua makanan" balas Agnes yang masih kesal beserta sedih.

"Waduh, jangan semuanya juga kali ntar lu jadi gendut" sahut Noah yang tertawa karena mendengar balasan Agnes.

"Ish! sopan banget lu ngatain cewek gendut!" Balas Agnes yang kesal di bilang gendut.

"Gua kan ngomongin fakta hahahaha biar lu gak nyesel ntar nya" balas Noah yang sangat senang menjahili Agnes.

Agnes hanya menciutkan bibir nya karena kesal.

"Mukanya jangan kayak gitu dong, jelek tau" balas Noah.

"Makanan" Jawab Agnes yang kesal.

"Iya iya ayo ke supermarket depan, kita beli semua makanan yang lu mau" balas Noah yang tertawa geli karena tingkah Agnes yang sangat imut membuat dia sangat gemas dengan Agnes.

Mereka langsung pergi ke supermarket dan Agnes merasa lebih baik karena dalam perjalanan mereka yang singkat itu, Noah telah menjahili Agnes dan bertingkah lucu yang membuat Agnes kesal beserta senang.

Sesampai mereka di supermarket, Noah mentraktir semua makanan yang Agnes ambil.

Padahal Agnes sudah bilang agar dia saja yang bayar dan Noah tidak perlu membayar nya, tetapi Noah memaksa agar dia saja yang bayar dan Agnes tidak bisa melawan nya dan Noah yang membayar semua makanan itu.

"Nih makan biar gendut" kata Noah pada Agnes yang berdiri di depan super market tersebut.

"Dih! ngatain gua gendut lagi, gua injek lu" Balas Agnes yang menunjukkan kepalan tangan nya ke muka Noah dan memperagakan seakan dia menginjak dengan sangat kencang di lantai.

Noah hanya bisa tertawa melihat tingkah Agnes yang sangat lucu dan mengangguk angguk setuju.

Setelah beberapa menit mereka ngobrol dan Agnes sambil makan di suatu tempat di dalam apartemen, Mereka akhirnya pulang ke perumahan mereka.

"Ayo pulang" ajak Noah pada Agnes yang masih makan makanan yang ke empat.

"Oke ayo! udah jam setengah 5 nih" balas Agnes

Selama perjalanan pulang, mereka berjalan kaki dari apartemen sambil ngobrol satu sama lain dan tertawa-tawa bersama.

Saat mereka sudah di depan rumah Agnes...

"Nes, pinjem hp lu" kata Noah.

"Buat?" tanya Agnes.

"Pinjem aja, gak lu kasih password kan?" tanya Noah.

"Gak lah ngapain gua kasih password, kan gak ada yang penting di hp gua" balas Agnes lalu memberikan hp nya ke tangan Noah yang sudah di julurkan.

Noah mengetik sesuatu di hp Agnes dan tidak terlihat oleh Agnes.

"Dah nih, gua pulang dulu ya" kata Noah dan mengembalikan hp Agnes.

Agnes yang masih terlihat bingung langsung membalas "Yaudah pulang sono ntar di cariin emak lu"

"Iye! Gua bisa jaga diri gak kayak lu!" balas Noah yang sudah mulai berjalan menjauhi Agnes sambil membalikkan badan dan membuat muka yang konyol lalu melambaikan tangan nya sambil tertawa.

Agnes pun tertawa geli melihat tingkah cowo di hadapan nya tersebut dan membalas nya dengan lambaikan tangan nya.

PRIORITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang