#4

33 20 29
                                    

Saat Agnes keluar dari ruangan, dokter memberitahu bahwa Agnes tergores oleh batu yang cukup besar dan terdapat kerikil yang menempel pada lukanya sehingga merobek kulit yang cukup dalam dan menyuruhnya agar lebih berhati-hati untuk tidak terkena luka yang bisa memperparah infeksi

Ray segera meminta maaf pada Agnes karena dialah yang membuat Agnes seperti itu.

"Gak apa apa kok gak sakit banget, lagian aku udah pernah kena luka yang lebih parah jadi ini bukan apa apa" Kata Agnes sambil tersenyum.

"Tapi kalo aku gak dateng pasti kamu gak bakal kena dorong gini" Jawab Ray.

"Bukan salah kamu kok, yang penting sekarang aku udah diobati. Makasih ya karena udah bawa aku kesini" Bilang Agnes lalu tersenyum lebar.

Ray melihat senyuman Agnes yang membuat hati nya senang.

"Ehem, gua gak mau ganggu momen ini tapi gua harus karena gua cemas sama lu dan keliatannya lu baik baik aja tanpa gua, gua malah jadi nyamuk" kata Vanessa yang muncul dari samping mereka sambil berpura-pura batuk.

Agnes dan Ray tertawa karena mereka lupa bahwa ada Vanessa dari tadi.

"Maaf ya van, gua lupa kalo ada lu hahaha" kata Agnes sambil tertawa yang disusul oleh Ray.

Vanessa menjawab dengan kesal "ish yaudah fine gua pergi aja, kalian have fun ya berdua" sambil mengedipkan sebelah matanya dengan cepat pada Agnes.

Agnes tau bahwa Vanessa memberi kode untuk lebih dekat dengan Ray sehingga dia membiarkan Vanessa pergi.

"Itu gak apa apa di biarin?" Tanya Ray.

"Gapapa, palingan besok udah baikan lagi kok" jawab Agnes sambil menengok ke muka Ray yang berada diatasnya karena Ray sangat tinggi dibandingkan dengannya.

~~~

"Mau jalan ke apartemen seberang?" tanya Ray untuk memecahkan keheningan antara mereka berdua.

"Boleh deh sekalian mau beli es krim" Balas Agnes dan terpikir es krim yang akan di belinya.

Lalu mereka pergi ke supermaket tempat mereka pertama kali ketemu. Agnes menjadi teringat saat mereka saling bertatapan...

Agnes berusaha untuk menahan agar dia tidak menanyakan kejadian saat itu. , tapi pertanyaan tersebut keluar begitu saja dari mulut nya dan tidak bisa dia kendalikan.

"Umm bukannya aku ge-er atau apa, tapi kita pernah ketemu dan koko liatin aku ya?" tanya Agnes dan merasa lega karena rasa penasaran nya telah menghilang.

Ray kaget dan malu bahwa Agnes menyadari kalau dia menatap nya dengan sangat lama.

"Iya, itu saat pertama kali aku liat kamu dan tertarik sama kamu" balas Ray.

Agnes merasa kaget karena mendengar kata"tertarik" dari bibir Ray.

Ray merasa sangat gugup saat menunggu balasan Agnes.

"Oh gitu ya..." Balas Agnes yang berusaha menjawabnya dengan santai walaupun hatinya sangat berdetak kencang.

"Aku kira kamu ada dendam gitu karena kamu buang muka pas kita tatapan" lanjut Ray sedih

"Eh! nggak! aku kira bukan liatin aku soalnya kan kemaren banyak orang juga jadi aku gak mau kepedean aja" jawab Agnes sambil menggeleng kepala kencang.

"Hahaha, syukur deh kalo gitu" balas Ray menghela nafas lega.

"Pasti dia orangnya" batin Ray.

Agnes sedang sangat serius dan girang memilih es krim yang ingin ia makan saat ini sehingga tidak menyadari bahwa Ray melihatnya.

PRIORITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang