enam

14.2K 1.1K 46
                                    

😊

Typo menyebar dimana2.... Yg baek hati, disayang Tuhan... Bantu dong kalo nemu typo...

Saya tunggu VOTE dan COMENT kalian....



Vanesha dan Noval tiba di sekolah. Seperti biasa gadis itu mengucap salam dan pamit dengan sopan pada suaminya, tapi pagi ini di luar kebiasaan.

Noval menahan tangan Vanesha, menggenggamnya sebentar.

"Kenapa mas?"

"Nggak tahu. Tapi kok terasa berat aja ngelepasnya. Mas ingin pegang tangan kamu lebih lama."

Nyes... Darah Vanesha terasa berdesir menghadirkan getar yang kembali menggelitik jantung dan membuat perutnya bergejolak.

Wajah cantiknya yang polos tanpa make up memerah.

"Tapi kan, kita enggak bisa gini terus mas?"

"Iya sih." lalu Noval menarik tangan Vanesha ke bibirnya dan mengecupnya.

Vanesha refleks menarik tangannya membuat Noval sedikit terkejut akibat penolakan Vanesha. Hatinya kecewa.

"Nanti ada yang lihat mas." ucap Vanesha.

"Ah... Ya... Maaf. Kamu turunlah duluan." ucap Noval.

Vanesha turun dari mobil meninggalkan Noval.

Noval bersandar di kursi kemudi dan membuang nafas kasar.

"Tapi mas masih ingin berdua dengan kamu, Cha." ucapnya menatap Vanesha yang perlahan hilang dalam kerumunan para siswa yang mulai ramai.

Ia tidak pernah seagresif ini sebelumnya.

Bukan bermaksud membandingkan Almarhum istrinya dengan istrinya yang sekarang, tapi Noval memang hanya mengenal dua wanita itu.

Viandra selalu membuatnya bahagia, wanita itu selalu berhasil menggodanya dan membuatnya mabuk kepayang mengendalikannya dengan sangat baik.

Vanesha sebaliknya. Gadis itu hanya diam, tak bergerak, membuat Noval gerah dan tidak sabar. Noval tak bisa menguasai dirinya, keinginannya, bahkan tindakannya yang terkesan mesum pada sang istri. Ia ingin sekali menyentuh Vanesha, tak ingin lepas sedikitpun.

Membayangkan apa yang sudah ia lakukan pada Vanesha membuatnya senang sendiri. Ia bahagia, terlebih jika bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan Vanesha.

Gairahkah ini atau cinta? Cinta kah ini atau nafsu? Ia bertanya pada dirinya sendiri.

Tapi, ia menginginkan Vanesha, bukan karena gadis itu menggoda ataupun berpakaian minim. Dia hanya... Indah.

Noval putuskan keluar dari mobil dan masuk ke sekolah.

Dia berjalan dan di sapa beberapa muridnya. Noval membalas sapaan mereka dengan senyum menawan miliknya yang pagi ini terasa merekah lebih nudah dari biasanya.

Tapi mendadak senyum sumringahnya lenyap saat melihat sosok Vanesha bersama seseorang di depan kelasnya. Lelaki, bocah lelaki.

Noval kenal bocah itu, teman sekelas Vanesha. Kakinya melangkah cepat ke arah kelas Vanesha, hendak menegur gadis itu namun seorang wanita cantik berdiri di depannya, menghadang langkahnya.

"Selamat pagi, Pak Noval." sapanya.

"Eh, bu Farida." Noval membalas sapaan wanita itu agak malas.

Farida berbasa-basi sebentar, namun terasa sangat lama bagi Noval. Bel masuk berbunyi membuat Noval lolos dari wanita itu.

"Maaf Bu. Saya harus masuk kelas. Permisi."

"Loh, Pak... Tapi Pak. Bapak setuju kan?" tanya Farida. Tapi Noval tak menjawab. Ia tidak tahu harus setuju apa. Soalnya semua celotehan Bu Farida terdengar seperti dengungan nyamuk di telinganya karena ia hanya fokus memperhatikan sang istri di depan sana.

Jadi ISTRImu sesungguhnya (Novel cetak Dan Ebook Ready)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang