Menikah itu enggak GAMPANG. No... Sama sekali tidak gampang. Tapi bukan sesuatu yang menakutkan dan aulit juga sih...
Ibarat rumus matemacinta, ups salah... Matematika... Ya, rumus matematika yang sering diajarkan Noval di sekolah, sesulit apapun soal, asal dikerjakan dengan tenang, tidak terpaksa, dan mau mencoba pasti akan ketemu rumus menuju pada jawaban yang tepat ataupun hampir tepat.
Liburan semester genap usai. Pernikahan juga twlah berjalan seminggu. Pada hari ke dua pernikahan mereka, Yesa, babby sitter dan Ibu dari Noval datang untuk menginap.
Pengasuh Ayesa sekarang masih memiliki hubungan kerabat dengan Ibu Noval. Itu sebabnya perempuan 43 tahun itu cukup bisa menjaga rahasia majikannya.
Vanesha?
Jangan ditanya gimana repotnya dia. Meskipun bukan tipe manja yang suka bangun kesiangan, tapi dia cukup sibuk juga di hari pertama sekolah setwlah libur panjang.
Vanesha keluar kamar dengan seragam SMA nya. Kemeja putih lengan pendek, dan rok abu-abu panjang menutup mata kaki.
Vanesha gadis remaja yang taat ibadah, tetapi belum siap untuk menutup seluruh auratnya. Menurutnya, lebih penting menata hati dulu. Begitu hatinya siap Insya-Allah penampilan juga akan mengikuti.
Kalau kakaknya Viandra sih semenjak menikah sudah berhijab. Tapi kalo hati belum siap ya, gimana dong? Daripada pake-lepas-pake-lepas... Eh, tapi itu menurut Vanesha loh. Kalau yang lain ada yang seperti itu, yah itu haknya mereka.
Setelah sempat membantu Ibu mertuanya masak seadanya untuk sarapan, Vanesha pun sarapan bersama semua anggota di rumah itu.
"Yesa belum makan nasi keras ya... Makan nasi tim dulu ajah nanti sama Bibi Salma. Nanti kalo udah banyak giginya Aunty ajak Yesa sarapan bareng ya sayang..." ucap Vanesha pada keponakannya yang duduk di kursi makannya dengan biskuit di tangan.
"Echa... Dibiasakan manggil Mama, jangan aunty lagi."
"Eh... Iya Bu. Echa sering lupa." jawab Echa. Meskipun ia sayang pada Yesa seperti anak kandung, tetap saja menyebut dirinya Mama agak... Ganjel di hati.
Ya entahlah, Vanesha belum tahu rasanya punya anak. Tapi mungkin seperti yang ia rasakan sekarang ini. Seolah rela melalukan dan memberikan apapun demi Yesa, bahkan mempertaruhkan masa depannya.
Selain mau menikah dengan abang iparnya karena permintaan terakhir sang kakak, Ayesa Winata Sentosa adalah alasan utama lainnya. Vanesha takut, jika keponakannya akan kehilangan sosok ibu. Jangan sampai, dia dapat ibu tiri yang hanya cinta pada Papanya yang ganteng.
"Kamu berangkat sama mas, Cha. Sama seperti sebelumnya."
Maksud Noval sama seperti sebelumnya adalah, sama seperti beberapa bulan lalu sejak ia mulai sering nginap dan pindah ke rumah pria itu.
"Ia, mas." jawab Echa singkat.
"Bu, Echa pamit sekolah ya. Bi, titip Yesa ya." pamit Echa menyalam kedua orang tersebut dengan menyentuhkan ke keningnya dan ia pun menuju Yesa yang sepertinya tahu kemana si 'mama' akan pergi. Sebab ia bergerak gelisah dengan kedua tangan terangkat minta gendong.
Wajah Vanesha jadi sedih melihatnya. Dua minggu penuh bersama Yesa di rumah dan bersama membuat ia dan bayi 9 bulan itu kian dekat.
"Sebentar ya sayang. Mamah janji deh cepat pulang. Nanti Mamah ajak Yesa mainnnn sepuasnya ya."
Tidak mempan Yesa tetap rewel membuat Salma berinisiatif menggendongnya dan membawanya ke taman kecil di samping rumah.
"Hati-hati ya, Val, Cha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi ISTRImu sesungguhnya (Novel cetak Dan Ebook Ready)
RomansSemua NOVEL saya edisi 21++ alias khusus penikmat bacaan DEWASA. Tapi bukan juga menawarkan cerita yg isinya 'begituan' doank. Akan diHAPUS sebagian pertanggal 7 april 2019 karena mau direvisi dn dibuat ebook. THANKS. Demi permintaan terakhir sang...