Sebelas

18K 1.4K 130
                                    

Haiiii... SELAMAT BACA!!!

AWAS!!! banyak typo. 😁

-
-
-
-

































😀

😀

"Gue lihat, loe nggak nyaman sama kehadiran Ryan di sekitar kita."

Vanesha melirik Natalia namun memilih diam. Mereka tiba di kelas dan duduk di tempat duduk tanpa berkomentar lagi, sebab Bu Farida ternyata telah berada di dalam kelas.

Wanita cantik itu mulai mengajar dengan gayanya yang khas, tenang dan penuh wibawa. Senyum ramah juga tak lepas dari wajah cantiknya.

Hati Vanesha pias. Entah kenapa, ia tiba-tiba merasa minder. Tak sebanding dengan wanita dewasa itu.

Tentu saja. Bu Farida itu sudah dewasa, punya pekerjaan yang dihormati dan juga penampilan fisik yang cukup memukau. Ia selalu sederhana, dan tak pernah bersikap menyebalkan bagi siswa. Kecuali baru-baru ini, ia terlihat lebih agresif, seperti bukan dirinya yang selama ini.

Yah, mungkin benar... Cinta bisa mengubah siapapun juga.

"Ada pertanyaan?" tanya Farida usai memberi penjelasan.

Karena seluruh siswa tak merespon, entah karena mengerti atau pura-pura ngerti, maka Farida mengakhiri penjelasannya.

"Baiklah. Ibu ngga tahu ya kalian itu diam tandanya karena mengerti atau tidak mengerti." godanya pada para siswa membuat hati siswanya agak-agak merasa cemas. Takut di suruh mengulang penjelasan, atau juga bisa ditunjuk mengerjakan soal di papan tulis.

Farida tersenyum. "Oke. Ibu anggap kalian mengerti. Jadi, ibu mau kasih tugas kelompok buat kalian. Setiap kelompok terdiri dari dua orang. Karena jumlah mutid di kelas ini ada 28 orang, maka akan ada 14 kelompok. Akan Ibu bagi nama anggota per-kelompoknya. Silahkan duduk berdasarkan kelompok ya." ucap Farida.

Setelah selesai membagi nama para muridnya, siswa-siswi itupun bergerak pindah duduk. Sebagian ada yang hanya diam di tempat.

"Aku harap, kamu jangan nggak nyaman ya Sa." ucap Ryan.

Vanesha hanya tersenyum kaku menanggapi kalimat Ryan.

Sementara Farida tersenyum. Anggap ia menyalahi kekuasaan sebagai guru kali ini. Tapi ia tahu, jika Ryan menyukai Vanesha.

Tatapan yang diberikan Ryan selalu penuh arti. Sama seperti tatapan Noval pada gadis itu. Bahkan, tatapan Noval jauh lebih dalam. Sebelum ia mencium bau kedekatan antara Noval dan adik iparnya, ia harus menyusupkan seseorang diantara mereka. Seseorang yang penuh pesona dan pastinya tak tertolak oleh gadis remaja seusia Vanesha.

Aku hanya ingin Noval mengerti, jika gadis seusia Vanesha akan lebih bahagia jika mendapat cinta di masa putih- abu-abunya dengan lelaki sebaya. Noval adalah lelaki dewasa, yang lebih oantas dengan wanita dewasa juga. Pikir Farida.

---

"Kita naik taxi online aja ya bimbelnya?" tawar Natalia.

"Boleh-boleh. Gue yang pesen deh." usul Kirana lalu membuka ponselnya.

Citra memperhatikan wajah Vanesha yang tampak cemas. Ia pun menyenggol bahu Natalia dengan bahunya sendiri lalu mengerutkan kening memberi kode agar Natalia melihat pada Vanesha.

Natalia melirik bergantian Vanesha dan Citra.

Citra mengedikkan bahu tanda tak mengerti.

"Loe cemas ada yang dipikirin, Nes?" tanya Natalia.

Jadi ISTRImu sesungguhnya (Novel cetak Dan Ebook Ready)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang