"Hei, buka matamu." Mingyu membuka matanya tiba-tiba dan meraup napas sebanyak mungkin. Semua penonton sirkus menatap kepadanya dengan tertawa dan kemudian bertepuk tangan kepada pertunjukkan dari Wallenda(1)ㅡwanita yang berdiri di panggung sana yang telah membuat Mingyu bermimpi begitu mengerikan. Sialan, itu tadi benar-benar nyata. Mingyu menerima sapu tangan dari Doyoung dan menyeka keringatnya yang bercucuran dengan deras. Astaga Tuhan. Ia menatap kepada wanita buta yang memiliki kemampuan menakjubkan itu dari kursi penontonnya.
"Bagaimana perasaanmu?" Doyoung bertanya setelah pertunjukkan selesai dan menatap temannya itu dengan senyuman mengejek.
"Berisik." Mingyu mendesis mengeratkan mantelnya ketika angin musim dingin kembali menerpanya. Aku butuh kopi. Maka, Mingyu melangkahkan kakinya sedikit lebih jauh dari tenda utama sirkus dengan Doyoung yang mengikutinya di belakang. Memesan dua kopi hitam dan duduk di kursi kayu menatap kepada orang-orang yang berlalu-lalang di depannya. Mingyu sesaat termenung memikirkan ulang dengan mimpi yang ia alami tadi. Tidak, itu bukan mimpi. Itu benar-benar seperti aku pernah mengalaminya. Mingyu merasa bahwa semua yang ia rasakan, sentuh, dan lihat itu benar-benar nyata. Bahkan ketika ledakan itu terjadi, hingga semua kepala manusia menggelinding ke tanah, Mingyu merasa sangat yakin itu tadi sangat nyata. Tetapi, fakta bahwa wanita buta di mimpinya ternyata Wallenda sendiri yang mengendalikan mimpinya, Mingyu kembali menghela napas samar. Sadarlah, Ming. Ini hanya pertunjukkan kelas atas dari sirkus. Membuka matanya dan kedua telinganya mendengarkan Doyoung yang berbicara tentang proyek besar nuklir yang sedang dikerjakan Rusai bersama negaranya.
"Aku tidak mengerti dengan pola pikir orang Rusia, maksudku tidakkah kau lihat mereka mengatur jadwal orang-orang Asia yang bekerja di negara ini dengan seenaknya? Ditambah lagi, ini sudah mau memasuki bulan Desember. Seharusnya kita bisa pulang ke Korea dan bertemu keluarga kita di sana. Bukannya malah bekerja lembur seperti ini."
Mingyu meneguk kopinya sendiri dan samar-samar pembicaraan Doyoung kembali tenggelam karena pikirannya. Menatap pantulan langit Moskow yang berwarna abu-abu dari kopinya lalu menghela napas samar. Mari kita lupakan. Kemudian ketika ia mengedipkan matanya, Mingyu menemukan sosok pantonim dari pantulan kopinya. "Tuan." Mingyu mendongak dan pantonim itu benar-benar berdiri di depannya dengan selimut tebal yang membalut tubuhnya.
"Wallenda menitipkan ini kepada Anda berdua." Pantonim itu berkata dengan bahasa Rusia tetapi logatnya dapat Mingyu ketahui bahwa pria itu berasal dari San Marinoㅡkota kecil di tengah-tengah Italia. Memberikan dua permen terbungkus merah mengkilap dan dua tiket bertuliskan Fantome Circus kepada dirinya dan Doyoung. "Beliau mengatakan penyesalannya karena telah memberikan ilusi mimpi yang terlewat batas. Sebagai gantinya, beliau ingin Anda berdua hadir di pertunjukkan utama lusa nanti. Ini tiket eksklusif jadi mohon dibawa hingga pertunjukkan selesai."
"Maaf tapi aku dan temanku tidak bisa menghadirinya." Mingyu menolak halus dengan Doyoung yang mengangguk setuju. "Kami memiliki pekerjaan yang menumpuk mulai lusa nanti. Katakan kepadanya, aku benar-benar terkesan dengan pertunjukkannya dan kalau ada waktu, aku ingin mengunjungi tempat pelatihan kalian dan berbicara langsung dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTECTOR / MINGYU ✓
FanfictionEgor Evgeny menyatakan akan melakukan 'pembersihan' besar-besaran di seluruh Rusia. Dan Moskow adalah kota pertama yang akan menjadi target utamanya. Sementara Mingyu adalah salah satu target 'pembersihan' itu. Kim Mingyu . SEVENTEEN b e i g e ㅡ p r...