P | 4

3.6K 946 163
                                    

"A-apa?" Mingyu masih di dalam mobilnya memerhatikan pantonim itu terus mengetuk kaca mobilnya dengan keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-apa?" Mingyu masih di dalam mobilnya memerhatikan pantonim itu terus mengetuk kaca mobilnya dengan keras. Otaknya masih belum mengerti dengan keadaan yang begitu mendadak, sehingga hanya sebuah perkataan tergagap yang keluar dari mulutnya.

Pantonim itu mendecak kesal dan sekali lagi menunjuk tulisan di atas kertas kusut bersamaan dengan penekanan kata keluar dari mulutnya. "Astaga Tuhan. Kau akan mati bodoh! Keluar!"

Dan tiba-tiba Mingyu menemukan Wallenda mendekat kepada pantonim itu dengan tongkatnya. Berbicara dari kejauhan, yang membuat Mingyu sedikit mengerutkan alis. Tunggu, telinganya baik-baik saja?

Wallenda kemudian menatap ke arah kaca mobil Mingyu lalu berkata kepada pantonim itu, "Pecahkan kaca mobilnya, Zurich."

"Hah?" Zurich mengedipkan matanya kepada Wallenda, "Haruskah kita memecahkannya?"

Wallenda mengangkat kepalanya, memerhatikan benang-benang yang terikat kencang di antara bangunan tinggi di sekitarannya. Ia tahu, meski ia tidak bisa melihat apapun, tetapi Wallenda tahu bahwa pembersihan hari ini melakukan benang-benang itu. Lalu kembali pandangannya kosongnya ia arahkan kepada Zurich, "Sebelum benang-benang itu membelah mobil dan kepalanya dalam hitungan detik."

Zurich mendecak dan mencari sesuatu yang dapat memecahkan kaca mobil pria tan itu. "Pakai ini, bodoh." Wallenda memberikan tongkatnya kepada Zurich, "Cepat, kita tidak punya waktu banyak." sekali lagi Wallenda memberi perintah kepada rekannya itu.

Mingyu melebarkan matanya ketika Zurich mengarahkan ujung tongkat itu kepada kaca mobilnya. "T-tunggu!" Mingyu mencoba untuk menghentikan pergerakan Zurich dengan teriakannya. Tetapi itu tidak berhasil. Zurich memecahkan kaca mobil BMW miliknya dan Mingyu berteriakㅡantara terkejut dan membayangkan setengah juta rubel yang ia tabung untuk mobil itu sekarang tidak berarti.

"Tarik dia keluar." Wallenda menerima tongkatnya dari Zurich dan pria pantonim itu membuka pintu mobil Mingyu dan menariknya keluar, menyusul Wallenda yang telah berlari menjauhi benang-benang pembunuh itu. "Hei! Mobilku bagaimana?!" Mingyu berusaha menyamakan larinya bersama Zurich dengan teriakan menuntutnya kepada dua orang sirkus gilaㅡmenurut Mingyu.

Dan ketika Mingyu menoleh ke arah mobilnya, Mingyu sekali lagi melebarkan kedua matanya. BMW setengah juta rubelnya terbelah dua begitu saja. Benang-benang pembunuh sialan!. "Mobilku!" Mingyu menghentikan langkahnya dan Zurich kembali menarik tangan pria itu. "Astaga Tuhan! Mobil tidak dibawa mati bodoh!"

Wallenda menghentikan langkahnya kala ketika mendengar Zurich berteriak bersama Mingyu di sana. Astaga. Wallenda mendekat dan menghantam tengkuk kepala Mingyu dengan ujung tumpul tongkatnya hingga pria tan itu tidak bergerak sama sekali. "Gendong dia. Cepat."

*

Tiga jam kemudian Mingyu telah sadar dengan ringisan samar dari mulutnya ketika ia sedikit bergerak dan merasakan tengkuknya terasa sakit. Mendudukan tubuhnya di sofa berbahan kulit di mana sisi-sisinya ada bagian yang terkelupas menampakkan busa kuning di sana. Mingyu sekali lagi mendesis dan mengeratkan selimut yang membalut punggungnya menatap kepada Zurich yang bergabung di ruang tengah bersamanya tanpa riasan pantonim seperti beberapa jam tadi.

PROTECTOR / MINGYU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang