Because this is Love

Because This Is Love 4

Kyung Soo Pov

Apa ini? Mereka bilang pernikahan. Dan mengapa namaku yang mereka sebut? Apa sebenarnya rencana mereka?

Aku tidak menguping pembicaraan Chanyeol dan juga paman Yunho. Aku hanya tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Pintu yang terbuka, membuat pembicaraan mereka terdengar oleh diriku yang saat itu menunggu Chanyeol keluar.

"Baiklah Appa. Aku akan menikahi Kyung Soo. Dengan syarat percepat pernikahanku dengannya! Dan satu hal lagi, hanya keluarga dekat yang diundang!"

Chanyeol memang tampan. Awal aku bertemu dengannya waktu masuk ke rumah mewah ini, aku mulai tertarik padanya. Senyum manisnya waktu itu, serta sapaanya waktu awal bertemu, membuat jantungku berdebar berbeda dari biasanya.

Tapi beberapa waktu belakangan ini, dia berbeda. Tatapannya yang awalnya penuh dengan senyuman menjadi tatapan yang kurang suka. Mungkinkah ini berhubungan dengan apa yang aku dengar?

Aku tidak mau memikirkan semua ini. Aku lebih baik berjalan meninggalkan tempat ini dan menemui Eomma Yoona di dapur.

Kyung Soo Pov End

.

Kyung Soo melangkahkan kakinya menuju dapur. Akan lebih baik baginya menemui Yoona dan membantu para maid, daripada harus mendengar perkataan ayah dan anak yang tengah membicarakannya lebih jauh.

"Mana Yunho Appa?"

"Ada Chanyeol, Eomma."

"Baiklah, nanti juga mereka akan menyusul kita ke sini."

Kyung Soo membantu para maid yang tengah menata makanan di meja makan. Sedangkan Yoona sedang duduk di meja makan sambil membaca majalah.

"Jangan Nyonya! Lebih baik nyonya menunggu saja di meja makan."

"Tidak bibi!" Tolak Kyung Soo dengan halus. "Aku sudah terbiasa melakukan semua ini."

Yoona yang melihat Kyung Soo dan para maid nya hanya tersenyum. Tidak lama setelah makanan tertata rapi, Yoona memanggil Kyung Soo untuk duduk di sampingnya.

"Kyung, lihatlah! Ini sangat bagus bukan?" Yoona menunjuk salah satu gambar tas yang berada di majalah yang sedang dilihatnya.

"Iya Eomma, tapi harganya sangat mahal. Akan lebih baik digunakan untuk menyantuni fakir miskin dan yatim piatu."

Di gambar tas tersebut tertera harga yang sangat fantastis. Tas yang harganya setara dengan satu mobil, memang akan lebih baik digunakan untuk peduli sesama daripada harus membeli sebuah tas bagi Kyung Soo.

"Tidak apa-apa. Kau bisa memilikinya, sayang."

"Tidak Eomma, Kyung tidak tertarik."

Tiba-tiba dua orang pria datang dan langsung duduk di meja makan.

"Ada apa ini?"

"Ini loh, Yeobo. Aku hendak membelikan tas untuk Kyung Soo. Tapi, dia malah menolak."

"Loh, kenapa Kyung? Kau belum memiliki tas. Jadi, ketika nanti kau akan pergi ke luar dan memerlukan tas, kau sudah memilikinya."

"Dia biasa pakai kantong kresek, Appa. Jadi, biarkanlah." Chanyeol berkata dengan pedasnya. Dia tidak peduli Kyung Soo akan merasakan sakit hati atau tidak. Bahkan dia memang berharap Kyung Soo akan merasakan sakit hati dan pergi dari rumahnya.

"Jaga ucapanmu, CHANYEOL!!!" Yunho sedikit menekan kata terakhirnya. Bagi Yunho, ini sudah sangat keterlaluan. "Appa, tidak pernah mengajarkanmu untuk merendahkan orang lain."