BAGIAN 9

3.2K 100 15
                                    

Pendekar Rajawali Sakti segera mengeluarkan jurus 'Sayap Rajawali Membelah Mega', jurus andalan kedua dari rangkaian jurus 'Rajawali Sakti'. Dengan jurus ini, kaki Rangga bergerak cepat bagai tidak menyentuh tanah. Kedua tangannya selalu mengembang bergerak-gerak cepat mengikuti irama gerak tubuhnya yang meliuk-liuk lentur.
Geti Ireng makin kebingungan melihat gerakan-gerakan yang aneh dari pendekar muda ini. Setiap serangannya selalu kandas mengenai tempat kosong, Dalam keputusasaannya itu, tiba-tiba kaki Rangga berhasil mendarat di dada Geti Ireng.
"Ukh!" Geti Ireng kembali memuntahkah darah kental kehitaman.
Belum sempurna posisi Geti Ireng, tiba-tiba tangan kiri Pendekar Rajawali Sakti menyampok pinggang Geti Ireng. Tak ayal lagi, tubuh Iblis Lembah Tengkorak ini melayang ke angkasa. Dengan tetap menggunakan jurus 'Sayap Rajawali Membelah Mega', Rangga mengejarnya.
Sukar untuk dibayangkan. Tubuh Rangga meluncur cepat mengejar Geti Ireng yang terlontar ke udara. Tiba-tiba tubuh yang melayang itu terhajar oleh Pendekar Rajawali Sakti.
"Ayah...,!"  pekik Saka Lintang keras, melihat tubuh Geti Ireng terpotong-potong di angkasa.
Rangga atau Pendekar Rajawali Sakti melemparkan setiap potongan tubuh ke tanah. Dan sungguh  hebat! Setiap potongan yang jatuh ke tanah, tersusun kembali seperti semula. Namun darah telah menggenang di sekitarnya. Pendekar Rajawali Sakti turun kembali dengan manis di tanah.

***

Melihat pemimpinnya tewas dengan tubuh terpotong-potong, tokoh- tokoh hitam yang tergabung di bawah Panji Tengkorak, segera mengambil langkah seribu.
"Pendeta Murtad! Berhenti kau!" teriak Pragola yang melihat Pradya Dagma melarikan diri dengan mengerahkan ilmu peringan tubuhnya.
"Pragola, jangan!" teriak Begawan Pasopati.
Pragola tidak mendengarkannya lagi. Dia telah lebih dulu mencelat mengejar pendeta murtad itu. Tokoh-tokoh lain dari golongan putih pun segera berlompatan mengejar anggota-anggota Panji Tengkorak yang telah kabur. Begawan Pasopati pun segera mencelat mengejar Pragola. Dia khawatir karena murid kesayangannya itu mengejar lawan yang bukan tandingannya.
Dalam sekejap saja di Lembah Tengkorak tinggal Pendekar Rajawali Sakti dengan Saka Lintang. Secara  bergantian, Saka  Lintang menatap  tubuh Iblis  Lembah i  Tengkorak dan  Pendekar Rajawali Sakti. Batinnya terus berperang antara percaya dan tidak, antara kenyataan dan khayalan. Dia ingin menangis, marah, mtmbenci, tapi tidak tahu kepada siapa semua dilimpahkannya.
"Dia ayahmu?" tanya Rangga dengan suara pelan dan hati-hati.

Saka Lintang hanya menatap saja tanpa berkedip pada Pendekar Rajawali Sakti yang juga tengah menatapnya. Dada gadis itu bergemuruh, tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini.
Entah terdorong rasa apa, tanpa diminta lagi Saka Lintang menceritakan semua  yang diketahui tentang dirinya  berdasarkan cerita Emban Girika. Rangga mendergarkan tanpa memotong sedikit pun. Sampai SakaLintang selesai bercerita,  Rangga masih tetap berdiam diri.
"Sekarang aku tidak punya siapa-siapa lagi. Aku...."
"Maaf, Lintang. Masih banyak tugas yang harus kuselesaikan," potong Rangga cepat.
Saka Lintang terdongak.
"Selamat tinggal!" seru Rangga.
Bersamaan dengan itu, tubuhnya sudah melesat ke udara, meluncur cepat menembus hutan dan meng-hilang dari pandangan mata.
"Rangga....!" Saka Lintang menjerit sekuat-kuatnya.
Saka Lintang menghentakkan kakinya dengan kesal.  Dalam kesempatan yang  sempit tadi, dia sudah berusaha menarik simpati pendekar tampan itu. Namun kini Rangga meninggalkannya sendirian. Saka Lintang sungguh kecewa. Cintanya yang berkotar-kobar tidak terbalaskan.
Dari cinta  yang tak terbalaskan itu, membuat Saka  Lintang membenci Pendekar Rajawali Sakti. Wajalnya seketika berubah tegang memerah. Rasa cinta dan benci bercampur jadi satu. Sikap Rangga terasa sangat merendahkan harga dirinya.
"Satu saat  nanti, kau akan bertekuk lutut di bawah kakiku!" desis Saka Lintang.
Setelah berkata demikian, Saka Lintang melangkahkan kakinya meninggalkan markas Panji Tengkorak, tempat dia dibesarkan. Tempat yang penuh kenangan manis dan pahit. Kakinya terayun dengan satu tujuan, mencari dan ingin menaklukkan pendekar  tampan  yang  telah  merobek-robek hatinya. Mampukah Saka Lintang menaklukkan Pendekar Rajawali Sakti?

TAMAT

1. Pendekar Rajawali Sakti : Iblis Lembah TengkorakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang